Artikel Cetta Japan ini bakal bahas tuntas tentang arti desu, fungsi pentingnya dalam bahasa Jepang, variasi bentuk formal maupun nonformal, sampai contoh penggunaannya dalam kalimat sehari-hari. Jadi, kalau kamu mau paham gimana orang Jepang menyusun kalimat sopan dengan benar, ini adalah materi dasar yang wajib kamu kuasai, Cetz.
Pernah dengar kalimat seperti “Watashi wa gakusei desu” di anime atau drama Jepang? Buat kamu yang baru mulai belajar bahasa Jepang, mungkin sempat bingung, sebenarnya apa sih arti kata desu (です) yang sering muncul di akhir kalimat itu?
Sebagai gambaran, pola kalimat dasar seperti “Kore wa hon desu” (Ini adalah buku) biasanya dipelajari di level awal kelas Shokyuu-1. Kalau kamu tertarik belajar lebih terstruktur dengan sensei yang berpengalaman, kamu bisa cek pilihan kelas Cetta berikut:
- Shokyuu-1 Regular Weekend
- Shokyuu-1 Intensive
- Shokyuu-1 Regular
- Private Shokyuu-1
- Private Group Shokyuu-1
Atau kalau kamu masih bingung kelas mana yang cocok, bisa langsung tanya admin di WhatsApp di sini.
Oh ya, buat melengkapi pemahamanmu, jangan lupa juga cek artikel Kata Tunjuk dalam Bahasa Jepang yang sering dipakai bareng dengan desu. Yuk, kita mulai!
Apa Itu Desu (です) dalam Bahasa Jepang?
Kalau di bahasa Inggris kita punya is, am, atau are, dalam bahasa Jepang ada kata desu (です) yang fungsinya mirip. Bedanya, desu bukanlah kata kerja penuh, melainkan kopula, semacam kata penghubung yang membuat kalimat terdengar lengkap dan sopan.
Secara sederhana, desu bisa diartikan sebagai “adalah” dalam bahasa Indonesia. Misalnya:
- これは本です。 (Kore wa hon desu.) → Ini adalah buku.
- 私は学生です。 (Watashi wa gakusei desu.) → Saya adalah seorang pelajar.
Nah, kalau kamu dengar orang Jepang ngobrol sehari-hari, mereka sering banget pakai desu sebagai penutup kalimat. Selain memberi struktur, kata ini juga membuat ucapan terdengar lebih halus dan sopan.
Menurut Nina-sensei, tutor Japanese di Cetta, “Desu digunakan untuk mengakhiri kalimat bahasa Jepang, baik dalam lisan maupun tulisan, sebagai tanda kalau kalimat sudah selesai.”
Di sisi lain, kalau percakapan berlangsung santai, desu sering diganti dengan da (だ) yang lebih kasual. Jadi, pemilihan desu atau da tergantung situasi, apakah formal atau nonformal.
Fungsi dan Bentuk Desu dalam Kalimat
Kata desu (です) punya peran penting sebagai penutup kalimat. Tapi menariknya, bentuknya bisa berubah sesuai dengan waktu (kini/lampau), tingkat kesopanan (formal/nonformal), dan jenis kalimat (positif/negatif, tanya/pernyataan).
Berikut tabel ringkasnya:
Jenis Kalimat | Bentuk Formal | Bentuk Nonformal | Contoh Singkat |
Positif (kini) | です (desu) | だ (da) | 今日は晴れです (Kyou wa hare desu) = Hari ini cerah. |
Positif (lampau) | でした (deshita) | だった (datta) | 昨日は晴れでした (Kinou wa hare deshita) = Kemarin cerah. |
Negatif (kini) | ではありません/じゃありません (de wa arimasen / ja arimasen) | ではない/じゃない (de wa nai / ja nai) | 私は先生じゃありません (Watashi wa sensei ja arimasen) = Saya bukan guru. |
Negatif (lampau) | ではありませんでした/じゃありませんでした (de wa arimasen deshita / ja arimasen deshita) | ではなかった/じゃなかった (de wa nakatta / ja nakatta) | 昨日は雨じゃなかった (Kinou wa ame ja nakatta) = Kemarin tidak hujan. |
Interogatif (tanya) | ですか (desu ka) | — | 先生ですか (Sensei desu ka) = Apakah (Anda) guru? |
Interogatif (lampau) | でしたか (deshita ka) | — | 学生でしたか (Gakusei deshita ka) = Apakah (Anda) murid dulu? |
Dari tabel di atas, terlihat kalau desu fleksibel sekali dipakai untuk berbagai situasi. Mau formal, kasual, kalimat positif, negatif, bahkan pertanyaan, semuanya bisa!
Jadi, ketika kamu ingin terdengar sopan, pilih bentuk formal seperti desu atau deshita. Tapi kalau ngobrol santai sama teman, cukup pakai da atau datta.
Kalau kamu penasaran gimana orang Jepang membedakan kesopanan lewat bahasa, kamu bisa cek juga artikel Bahasa Jepang Terima Kasih yang membahas berbagai ekspresi sopan sehari-hari.
Contoh Penggunaan Desu dalam Bahasa Jepang
Belajar teori saja nggak cukup, Cetz. Supaya makin paham, coba perhatikan contoh kalimat berikut. Cetta tambahin romaji biar lebih mudah dipelajari pemula.
1. Positif Formal
今日は晴れです。
Kyō wa hare desu.
→ Cuaca hari ini cerah.
2. Positif Nonformal
今日は晴れだ。
Kyō wa hare da.
→ Hari ini cerah. (gaya kasual)
3. Positif Lampau Formal
天気は晴れでした。
Tenki wa hare deshita.
→ Tadi cuacanya cerah.
4. Interogatif (Tanya)
今日は晴れですか。
Kyō wa hare desu ka?
→ Apakah cuaca hari ini cerah?
5. Negatif Formal
私は先生じゃありません。
Watashi wa sensei ja arimasen.
→ Saya bukanlah seorang guru.
6. Negatif Nonformal
私は先生じゃない。
Watashi wa sensei ja nai.
→ Saya bukan guru. (kasual)
7. Negatif Lampau Formal
私は先生じゃありませんでした。
Watashi wa sensei ja arimasen deshita.
→ Sebelumnya saya bukanlah seorang guru.
8. Negatif Interogatif
田中さんは先生じゃないですか。
Tanaka-san wa sensei ja nai desu ka?
→ Apakah Tanaka bukan seorang guru?
Kalau diperhatikan, desu benar-benar bikin kalimat terdengar lebih rapi dan sopan. Bandingin aja antara Watashi wa sensei ja nai (kasual) dengan Watashi wa sensei ja arimasen (formal), nuansanya beda banget kan?
Oh iya, selain belajar grammar, kamu juga bisa pelajari ekspresi sopan lain seperti ucapan sehari-hari. Misalnya, artikel Oyasumi: Selamat Tidur dalam Bahasa Jepang yang membahas cara mengucapkan selamat malam dengan sopan.
Bedanya Desu dan Da dalam Percakapan Sehari-hari
Salah satu hal yang sering bikin bingung pemula adalah perbedaan antara desu dan da. Keduanya sama-sama dipakai sebagai predikat sederhana, tapi nuansa dan penggunaannya berbeda.
1. Desu → Lebih Sopan dan Netral
Kalau kamu bicara dengan orang yang lebih tua, guru, atasan, atau dalam situasi resmi, gunakan desu. Ini memberikan kesan sopan dan rapi.
Contoh:
彼は学生です。
Kare wa gakusei desu.
→ Dia adalah seorang pelajar.
2. Da → Lebih Kasual
Sebaliknya, da digunakan dalam situasi santai dengan teman sebaya atau orang dekat. Nada ini lebih “ringan” dan sehari-hari, tapi kalau dipakai ke orang yang salah bisa dianggap kurang sopan.
Contoh:
彼は学生だ。
Kare wa gakusei da.
→ Dia pelajar. (kasual)
3. Konteks Itu Penting
- Bicara dengan dosen: pakai desu
- Chat dengan sahabat: pakai da
- Presentasi formal: hindari da, tetap desu
Jadi intinya, desu = sopan & formal, sedangkan da = santai & kasual.
Kalau kamu sudah paham perbedaan nuansanya, percakapan jadi terasa lebih natural.
Tips Belajar Grammar Jepang Supaya Lebih Mudah
Belajar grammar Jepang memang bisa terasa rumit di awal, apalagi dengan adanya bentuk sopan (desu) dan kasual (da). Tapi ada beberapa trik sederhana yang bisa bikin prosesnya lebih ringan:
1. Mulai dari Pola Dasar
Jangan langsung lompat ke pola kalimat rumit. Cukup kuasai struktur sederhana seperti:
[Subjek] + は (wa) + [Predikat] + です (desu)
Contoh: 私は学生です (Watashi wa gakusei desu) → Saya adalah pelajar.
2. Catat dengan Contoh Kalimat
Daripada hanya menghafal arti desu = “adalah”, lebih baik tulis contoh kalimat dan coba ubah subjeknya. Ini bikin otak lebih cepat mengingat.
3. Bedakan Situasi Formal dan Kasual
Biasakan diri latihan dengan dua versi kalimat: versi desu untuk formal, versi da untuk kasual. Dengan begitu, kamu jadi peka kapan harus pakai yang mana.
4. Konsisten Latihan Percakapan
Grammar Jepang lebih cepat nyantol kalau dipakai ngobrol langsung. Cari partner belajar, atau kalau belum ada, coba rekam suara sendiri pakai pola desu dan da.
5. Jangan Takut Salah
Belajar grammar bukan tentang hafalan sempurna, tapi keberanian mencoba. Orang Jepang pun akan maklum kalau kamu salah, asalkan maksudnya tersampaikan.
Belajar Grammar Jepang Lebih Seru di Cetta!
Sekarang kamu sudah tahu kalau desu itu bukan sekadar kata “adalah”, tapi bagian penting dari grammar Jepang yang bikin kalimatmu lebih sopan dan enak didengar. Kalau kamu serius mau belajar bahasa Jepang, jangan berhenti di desu aja. Masih banyak pola kalimat, kosakata, dan nuansa budaya yang bisa bikin percakapanmu lebih natural.
Di Cetta Japanese Shokyuu 1, kamu akan belajar langsung dari sensei berpengalaman dengan metode interaktif yang bikin grammar Jepang terasa lebih gampang dipahami. Jadi nggak cuma teori, tapi langsung praktik percakapan juga.
Pilih kelas yang sesuai dengan waktumu:
- Shokyuu-1 Regular Weekend
- Shokyuu-1 Intensive
- Shokyuu-1 Regular
- Private Shokyuu-1
- Private Group Shokyuu-1
Kalau masih bingung mau mulai dari level mana, gampang! Klik aja tombol WhatsApp di bawah untuk ngobrol langsung dengan admin Cetta. Kami siap bantu kamu pilih kelas terbaik biar perjalanan belajarmu lebih mantap.
Hubungi Admin Cetta di WhatsApp ini!