CETTA – Pada tahun 1990-an, Inggris dan Britania Raya diramaikan dengan fenomena Cool Britannia.
Kamu sendiri udah tahu tentang Cool Britannia belum?
Pada kesempatan kali ini, Miss Stephanie, selaku tutor Cetta English, akan mengupas tuntas tentang fenomena yang sempat hype itu.
Yuk, kita cari tahu!
Apa Itu Cool Britannia?
Menurut The Guardian, kata-kata ‘Cool Britannia’ mulai digunakan pada tahun 1990-an untuk menggambarkan kenaikan ekonomi Inggris pada dekade tersebut.
“Hal ini untuk merayakan ‘new kind of workforce’ di mana banyak industri yang bersatu, seperti fashion, musik, dan produk budaya pop lainnya yang sedang dalam puncak kesuksesannya,” tambah Miss Stephanie.
Perkembangan industri-industri kreatif ini pun ingin dibentuk sebagai sumber pemasukan ekonomi masa depan Inggris.
Menurut Oxford Press, istilah ‘Cool Britannia’ sendiri pertama kali disebutkan sebagai sebuah judul lagu dari album Gorilla oleh Bonzo Dog Boo Dah Band pada tahun 1967.
Akhirnya, istilah ini pun digunakan oleh pemerintahan Inggris sebagai nama kampanyenya.
“(Istilah ini) akhirnya menjadi campaign pemerintah untuk menyuarakan ‘the perfect culture’ yang dimiliki oleh Inggris,” jelas Miss Stephanie.
BACA JUGA: Tips Dapat Skor IELTS Tinggi dari Tutor Cetta!
Produk-produk Cool Britannia
Produk-produk budaya populer Inggris menjadi ujung tombak dari kampanye Cool Britannia, salah satunya film.
Menurut New Statesman, film dengan genre romantic comedy seperti Four Weddings and a Funeral (1994), Notting Hill (1999), dan lainnya membentuk skema film tersendiri di Inggris.
Selain itu, film-film seperti International Man of Mystery (1997) dan Trainspotting (1996) juga menjadi salah satu komponen dari fenomena tersebut.
Namun, sepengetahuan Miss Stephanie, aspek musik menjadi yang terdepan dari kampanye budaya ini.
“Band seperti Oasis, Spice Girls, gitu-gitu menjadi cultural powerhouse dan menghasilkan economic values tersendiri karena banyaknya opportunities yang ter-generate karena pop culture,” sambung Miss Stephanie.
Oleh karena itu, Cool Britannia sangat erat imejnya dengan gitar dan dress bergambar bendera Union Jack milik Noel Gallagher dan Geri Halliwell.
Pergelaran kontes sepakbola Euro 1996 di Inggris juga memiliki nilai tersendiri.
Kompetisi sepakbola antar negara Eropa yang diadakan di Inggris itu menjadi salah satu bentuk patriotisme bagi para warga Inggris.
Fenomena yang ada memang memiliki daya tarik budaya tersendiri bagi masyarakat di negaranya, ataupun masyarakat global,seperti yang disebutkan oleh John Major, perdana menteri Inggris kala itu.
“Fashion, musik, dan budaya populer milik kita (Inggris) membuat negara tetangga kita iri.
Bakat-bakat yang luar biasa, ditambah dengan warisan yang kaya, membuat Cool Britannia menjadi pilihan yang paling tepat untuk seluruh penduduk dunia.”
BACA JUGA: Menghafal Kosakata Bahasa Inggris ala Cetta
Berakhirnya Britania yang Cool
Menurut Miss Stephanie, setelah 2 dekade lamanya, Cool Britannia secara perlahan mulai berakhir.
Hal ini disebabkan karena fenomena itu sangat digambarkan mewah dan sangat erat dengan hedonisme.
“(Hal tersebut membuat) Cool Britannia juga lacking diversity, inclusion, dan menjadi ‘lapak’ banyak terjadinya eksploitasi terhadap marginalized groups of people,” ujar Miss Stephanie.
Jadi, fenomena Britania yang Cool memang memiliki potensi ekonomi yang sangat besar bagi Inggris.
Sayangnya, kampanye budaya ini kurang berhasil merepresentasikan budaya negara tersebut secara keseluruhan.
Oleh karena itu, layaknya hal-hal baik lainnya, fenomenanya harus berakhir.
Kursus Bahasa Inggris, Cetta Online Class
Kalau kamu masih penasaran tentang budaya Inggris ataupun materi bahasa Inggris, yuk gabung di Cetta English!
Kamu bisa banget ikutan English Program yang diadakan oleh Cetta Online Class agar bertemu tutor yang jago-jago.
Khusus kamu yang sudah baca artikel ini, kamu bisa pakai kode promo BACACETTASUPDATES dan dapatkan diskon 10% untuk pembelian kelas di Cetta Online Class!
Yuk, langsung daftar sekarang!
