Di artikel ini, kamu akan mulai mengenal Hanami, sejarahnya, kapan dan di mana festival ini berlangsung, serta tips agar pengalaman piknik sakura-mu lebih menyenangkan.
Hanami adalah tradisi Jepang untuk menikmati keindahan bunga sakura dan ume (bunga plum). Biasanya, festival Hanami ini diadakan saat bunga-bunga tersebut sedang mekar penuh, yaitu sekitar akhir bulan Maret atau awal bulan April.
Tapi tentunya, bagi turis atau traveler kegiatan ini akan cukup membingungkan karena ada beberapa tata cara dan etika yang perlu diketahui.
Gak hanya itu, kamu juga akan menemukan rekomendasi kelas bahasa Jepang yang cocok untuk traveler yang akan ke Jepang. Penasaran, kan? Yuk langsung aja cek ulasannya di bawah ini!
Apa itu Hanami?
Secara harfiah, Hanami (花見) memiliki arti melihat bunga. Jika dilihat dari kanjinya, kalimat ini diambil dari gabungan kata hana yang artinya bunga) dan mi yang artinya melihat.
Namun, bagi masyarakat Jepang, hanami bukan sekadar melihat bunga sakura, lho! Kegiatan ini juga menjadi momen untuk merayakan datangnya musim semi, menikmati keindahan alam, dan berkumpul bersama orang-orang terdekat.
Tradisi ini biasanya dilakukan dengan cara berpiknik di bawah pohon sakura (桜) yang sedang mekar. Orang-orang akan membawa tikar biru, makanan khas musim semi seperti bento dan sakura mochi, serta minuman seperti teh atau sake.
Sejarah Hanami
Tradisi Hanami dimulai pada periode Nara (710-794). Para bangsawan pada masa itu gemar menulis puisi Tiongkok yang merayakan keindahan bunga ume (梅) yang diperkenalkan dari Tiongkok.
Seiring berjalannya waktu, perhatian masyarakat Jepang beralih kepada bunga sakura (桜) yang dianggap lebih indah.
Selain itu, salah satu catatan menyebutkan bahwa di periode Heian, Kaisar Saga (嵯峨天皇) mengadakan pesta hanami di Kyoto pada tahun 812.
Saat itu, para bangsawan menikmati mekarnya bunga sakura sambil membaca puisi dan meminum sake di bawah pepohonan yang bermekaran.
Suasana tersebut seolah melambangkan keindahan sekaligus kefanaan hidup, sebuah konsep yang dikenal sebagai mujō (無常) dalam filsafat Jepang. Memasuki periode Edo (1603–1868), hanami tidak lagi terbatas untuk kalangan bangsawan.
Tradisi ini mulai menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah Tokugawa Shogunate (徳川幕府) bahkan menanam ribuan pohon sakura di berbagai wilayah Edo (sekarang Tokyo) agar semua orang bisa menikmati festival musim semi bersama.
Hingga kini, setiap musim semi, taman-taman terkenal seperti Ueno Park dan Inokashira Park selalu dipenuhi pengunjung yang datang menikmati keindahan bunga sakura. Menarik banget, kan?
Kapan Waktu Terbaik untuk Hanami?
Waktu terbaik untuk menikmati hanami tergantung pada daerah di Jepang karena mekarnya bunga sakura atau sakura zense. Biasanya, sakura mulai mekar dari akhir Maret hingga awal April. Tapi, di beberapa wilayah, waktu mekarnya bisa lebih cepat atau lebih lambat.
Menurut data dari Japan Weather Association (JWA), tahun ini bunga sakura mulai mekar lebih dulu di wilayah selatan seperti Kyushu sekitar 23 Maret.
Selanjutnya, kamu akan bisa melihat bunga sakura bermekaran di Tokyo dan Kyoto pada awal April dan di Hokkaido pada awal hingga pertengahan Mei.
Apa yang Dilakukan Saat Hanami?
Hanami bukan hanya kegiatan melihat bunga sakura, tapi juga moment untuk berkumpul dan menikmati suasana musim semi. Jadi, ada beberapa hal yang biasanya dilakukan warga Jepang saat Hanami, seperti:
1. Piknik di bawah pohon sakura
Ketika Hanami, warga Jepang biasanya membawa tikar, makanan, dan minuman untuk menikmati piknik di bawah pohon sakura. Hidangan populer antara lain onigiri (nasi kepal), bento, yakitori, dan berbagai camilan manis.
Dengan membawa minuman hangat atau teh hijau, kamu bisa menikmati pemandangan bunga sembari menghangatkan suasana. Piknik di bawah pohon sakura bisa kamu lakukan bersama keluarga, teman, atau bahkan rekan kerja.
2. Berinteraksi dengan teman dan warga lokal
Dengan sedikit bahasa Jepang dasar, kamu bisa menanyakan arah, membeli jajanan dari yatai (kios makanan), atau sekadar menyapa tetangga tikar lain.
Pengalaman ini membuatmu merasa lebih dekat dengan budaya lokal dan menambah keseruan festival.
3. Mengabadikan momen dengan foto atau video
Uniknya, mekarnya bunga sakura biasanya hanya satu hingga dua minggu, lho! Jadi, banyak masyarakat memanfaatkan waktu ini untuk berfoto bersama teman atau pasangan di bawah pohon sakura.
Nah, agar festival hanami pertamamu semakin seru, kamu bisa mendatangi beberapa lokasi Hanami juga memiliki spot foto terkenal. Coba deh!
4. Ikut aktivitas komunitas atau pertunjukan
Di taman-taman besar, sering diadakan pertunjukan musik tradisional, tarian, atau lomba kecil. Misalnya, beberapa taman menampilkan taiko (drum Jepang) atau kegiatan kaligrafi dan kerajinan tangan yang berhubungan dengan bunga sakura.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Hanami
Demi kenyamanan semua orang yang mengikuti Hanami, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, yaitu:
1. Dilarang menyalakan api atau barbeque
Kebanyakan taman Hanami melarang api terbuka untuk mengurangi risiko kebakaran. Bahkan di taman yang memperbolehkan makanan panas, biasanya hanya diperbolehkan menggunakan kompor listrik atau gas portable kecil.
2. Bawa pulang sampahmu sendiri
Tempat sampah di taman sering penuh karena banyaknya pengunjung. Sebaiknya bawa kantong plastik untuk menyimpan sampahmu, kemudian buang di lokasi lain yang tersedia.
Kegiatan ini dilakukan agar menjaga kebersihan taman. Jadi pengunjung lain juga bisa menikmati Hanami dengan nyaman.
3. Jangan menyentuh cabang atau bunga
Perlu diketahui bahwa cabang sakura sangat rapuh dan mudah patah. Jadi, ada baiknya untuk tidak menyentuh bunga yang dapat menyebabkan penyakit yang membuat mekarnya bunga lebih cepat layu.
Dengan menjaga jarak setiap karpet, para pengunnjung juga bisa menikmati keindahan bunga secara maksimal.
4. Hindari membuang jus atau minuman lain ke tanah
Tahukah kamu, pohon sakura sensitif terhadap zat kimia, jadi alkohol atau minuman manis dapat mencemari akar dan memengaruhi pertumbuhan pohon. Oleh sebab itu, hanya air mineral yang aman untuk dibuang di tanah sekitar pohon.
5. Tidak memutar musik terlalu keras atau berisik
Nah, bagi kamu yang suka mendengarkan musik, wajib memperhatikan larangan ini, ya! Suara keras dapat mengganggu pengunjung lain maupun warga sekitar taman.
Jadi, ada baiknya kamu menikmati suasana alam dengan tenang atau gunakan earphone jika ingin mendengarkan musik yang kamu inginkan.
6. Jangan menempati area lebih dari yang diperlukan
Biasanya tikar piknik untuk Hanami memiliki standar ukuran dan beberapa taman memiliki aturan agar tidak menempati ruang terlalu besar. Hal ini dilakukan untuk menghormati pengunjung lain agar semua orang punya ruang untuk menikmati Hanami.
Siap-Siap Ikut Hanami dengan Seru!
Sekarang kamu sudah mengenal Hanami, mulai dari sejarah, waktu pelaksanaan, hingga etika yang harus diperhatikan.
Supaya pengalaman Hanami kamu lebih lancar dan menyenangkan, Cetta Japanese menyediakan kelas Kaiwa khusus untuk traveler. Di kelas ini, kamu akan:
- Belajar kosakata penting dan ungkapan sehari-hari yang sering dipakai saat Hanami.
- Memahami etika dan tata cara ikut piknik sakura agar nyaman dan sopan.
- Mendapat tips praktis menghadapi situasi nyata di festival, mulai dari membeli jajanan di kios hingga berbincang dengan warga lokal.
Yuk, langung konsultasi kelas yang lain paling sesuai kebutuhanmu dengan menghubungi WhatsApp admin Cetta Japanese.
Selain itu, jangan lupa bergabung dengan Cetta Virtual Society (CVS), yaitu komunitas pembelajar bahasa Jepang di Indonesia dan luar negeri. Banyak banget yang bisa kamu dapatkan ketika mengikuti komunitas ini, lho! Tertarik untuk ikut komunitasnya?







