Seorang lelaki sedang mengerjakan sesuatu di atas meja sambil mengenakan headset

10 Tips Jitu Taklukan Writing IELTS GT Task 2

Daftar Isi

Artikel ini membahas tentang strategi untuk mendapatkan skor tinggi di Writing Task 2 General Training. Bayangan harus menulis 250 kata dalam waktu 40 menit sering banget bikin pejuang IELTS keringat dingin di ruang ujian. Padahal, Task 2 punya bobot nilai dua kali lipat lebih besar dibanding Task 1! Seringkali muncul keraguan, sebenarnya butuh waktu berapa lama untuk lancar bahasa Inggris agar benar-benar siap menghadapi tekanan ujian internasional selevel IELTS ini?

Kenapa banyak orang stuck di Band 5.5 atau 6? Sering kali itu bukan karena kemampuan bahasa Inggris mereka yang buruk, melainkan karena mereka belum paham “permainan” dan apa yang sebenarnya dicari oleh examiner. IELTS bukan sekadar tes kemampuan bahasa, tapi juga tes strategi dan logika berpikir dalam menyampaikan argumen.

Tenang, artikel ini bukan sekadar kumpulan tips receh. Kita bakal bedah tuntas mulai dari struktur, cara manajemen waktu yang sat-set, sampai trik “curang” agar esaimu terlihat seperti tulisan native speaker. Lagipula, sebelum gaspol, kamu harus ingat kalau IELTS hanyalah satu dari sekian banyak sertifikasi bahasa asing yang diakui dunia yang wajib kamu punya untuk membuka pintu karier globalmu!

 

GT vs Academic: Emang Apa Bedanya?

Sebelum melangkah lebih jauh, kamu harus paham dulu “rumah” yang kamu tempati. IELTS General Training (GT) punya karakteristik yang beda banget dengan Academic. Kalau di Academic kamu diminta membahas data statistik atau isu ilmiah yang berat, di IELTS GT topiknya jauh berbeda.

IELTS GT lebih fokus pada konteks sehari-hari (daily life) atau isu sosial umum. Pertanyaannya bisa seputar pro-kontra kerja dari rumah, masalah lingkungan di lingkungan sekitar, hingga topik sesederhana pentingnya hobi bagi orang dewasa.

Mengetahui perbedaan ini sangat penting agar kamu tidak “salah kamar” saat menentukan tone tulisan. Kamu tidak perlu menggunakan kosakata yang terlalu saintifik yang bikin pusing, tapi tulisanmu tetap harus formal dan berwibawa. Jangan sampai kamu menulis esai seperti sedang chatting dengan teman, tapi jangan juga terlalu kaku seperti sedang menulis jurnal medis.

 

Bedah Rahasia 4 Kriteria Penilaian (Band Descriptors)

Mau dapet skor tinggi? Kamu harus tahu apa yang dinilai. Examiner tidak menggunakan perasaan saat mengoreksi, melainkan menggunakan empat kriteria utama ini:

  • Task Response: Task response adalah poin paling dasar. Apakah kamu menjawab semua pertanyaan di instruksi? Kalau soal minta kamu membahas “keuntungan dan kerugian”, tapi kamu cuma bahas “keuntungan”, jangan harap bisa tembus Band 7. Pastikan opinimu jelas dan didukung argumen yang kuat.
  • Coherence and Cohesion: Di sini soal seberapa “nyambung” tulisanmu. Gunakan linking words (seperti: furthermore, however, consequently) secara natural. Jangan asal tempel kata sambung di tiap awal kalimat kalau tidak relevan, karena itu malah bakal bikin tulisanmu terasa robotik.
  • Lexical Resource: Di sini kamu pamer kosakata. Hindari pengulangan kata yang sama berkali-kali. Gunakan sinonim yang tepat. Ingat, lebih baik pakai kata sederhana yang konteksnya benar daripada pakai kata “canggih” tapi salah penempatan.
  • Grammatical Range and Accuracy: Kamu harus menunjukkan kalau kamu jago mainin struktur kalimat. Gabungkan simple sentences dengan complex sentences (kalimat majemuk). Pastikan juga penggunaan tenses, punctuation (tanda baca), dan articles (a, an, the) sudah akurat.

 

Jangan Asal Tulis! Kenali 4 Jenis Soal yang Sering Muncul

Setiap jenis soal butuh strategi pendekatan yang berbeda. Jangan dipukul rata!

  1. Opinion Essay (Agree/Disagree): Di sini kamu harus ambil posisi yang tegas sejak di paragraf pembuka. Apakah kamu setuju atau tidak? Jangan plin-plan di tengah jalan.
  2. Discussion Essay (Discuss both views): Soal ini minta kamu membahas dua sudut pandang yang berbeda, baru kemudian memberikan pendapat pribadimu. Pastikan porsi pembahasan keduanya seimbang sebelum kamu menarik kesimpulan.
  3. Problem & Solution: Strateginya adalah memetakan masalah secara logis dan memberikan solusi yang konkret. Jangan cuma kasih masalah tanpa jalan keluar yang masuk akal.
  4. Two-part Question: Terkadang, satu soal berisi dua pertanyaan berbeda. Kuncinya sederhana, jawab pertanyaan pertama di body paragraph satu, dan pertanyaan kedua di body paragraph dua. Simple, kan?

 

Strategi “Sat-Set-Wat-Wet”: Struktur Esai Standar Band 7+

Jangan biarkan kertasmu kosong terlalu lama karena bingung mau mulai dari mana. Pakai rumus ini:

  • Introduction (5 Menit): Jangan tulis ulang soalnya! Gunakan teknik paraphrasing (ubah kata-katanya tanpa ubah maknanya). Tambahkan thesis statement yang berisi garis besar jawabanmu.
  • Body Paragraph 1 & 2 (25 Menit): Gunakan Teknik PEEL.
    • Point: Apa ide utamanya?
    • Evidence/Example: Apa bukti atau contoh nyatanya?
    • Explanation: Jelaskan kenapa ide itu penting.
    • Link: Hubungkan kembali ke topik utama.
  • Conclusion (5 Menit): Rangkum poin-poin utamamu dalam 1-2 kalimat. Ingat, jangan masukkan ide baru di sini. Kesimpulan adalah penutup, bukan tempat buat curhat ide baru yang ketinggalan.

 

Battle of Quality: Contoh Paragraf Band 5 vs Band 7

Mari kita lihat bedanya secara nyata. Misalkan topiknya: “Should international travel be cheaper?”

AspekBand 5 Version (The “Meh” Version)Band 7 Version (The “Pro” Version)
Contoh Paragraf“I think international travel should be cheap. Many people want to go to other countries. If it is cheap, they can go. It is good for people to see the world. Also, airplanes are very fast now.”“In my opinion, making international travel more affordable would significantly benefit global cultural exchange. By lowering the cost of airfare, individuals from various socioeconomic backgrounds can explore different nations, which fosters mutual understanding.”
AnalisisKalimat pendek-pendek, kata yang dipakai berulang (cheap, go), dan idenya sangat dangkal tanpa penjelasan mendalam.Kosakata variatif (affordable, socioeconomic, fosters), menggunakan kalimat majemuk, dan argumennya jauh lebih berbobot.

 

Kesalahan Fatal yang Sering Mengurangi Skor

Menulis esai IELTS itu seperti ranjau, salah injak sedikit, nilai bisa meledak (dalam artian buruk). Beberapa kesalahan ini sering banget terjadi:

  1. Manajemen Waktu yang Berantakan: Terlalu asik di introduction sampai kehabisan waktu buat nulis conclusion. Padahal, esai tanpa kesimpulan itu seperti film yang gantung, alhasil bikin examiner kecewa.
  2. Off-Topic: Saking semangatnya, kamu malah bahas hal yang nggak ditanyakan. Baca soal pelan-pelan, pahami maunya apa.
  3. Kurang Teliti (Detail Teknis): Hal-hal seperti typo atau salah pakai tanda baca sering dianggap sepele. Padahal, ini setipe dengan kesalahan saat belajar bahasa Inggris pada umumnya yang sering dilakukan pemula karena terburu-buru.
  4. Underlength: Kalau kamu nulis di bawah 250 kata, skormu otomatis bakal dipotong. Jangan pelit kata-kata, tapi jangan juga bertele-tele.

 

FAQ: Semua yang Kamu Tanyakan Soal IELTS GT Task 2

Berikut adalah beberapa pertanyaan perihal IELTS GT Task 2 yang sering diajukan: 

  • Berapa jumlah kata maksimal?

Nggak ada batas maksimal secara resmi, tapi idealnya di angka 260-280 kata. Kalau kepanjangan, risiko salah grammar juga makin gede.

  • Boleh pakai pensil atau pulpen?

Sangat disarankan pakai pensil agar lebih mudah dihapus dan rapi kalau ada revisi di tengah jalan.

  • Gimana kalau opini saya beda sama examiner?

Santai saja! Examiner nggak peduli kamu setuju atau nggak. Mereka cuma peduli seberapa jago kamu mempertahankan argumenmu pakai bahasa Inggris yang benar.

 

Takut Skormu Tak Menentu? Jadikan Cetta Sebagai Solusi Jitu!

Teori sudah dapet, strategi sudah di tangan, tapi nulis esai itu butuh mata orang lain buat koreksi. Kamu bisa merasa tulisanmu sudah sempurna, padahal di mata ahli, mungkin masih banyak lubang yang perlu ditambal. Menilai tulisan sendiri itu susah karena kita sering nggak sadar sama kesalahan sendiri.

Jangan biarkan impianmu buat lanjut studi atau kerja di luar negeri terhambat cuma gara-gara nilai Writing yang mepet. Yuk, ikut kelas IELTS General Training di Cetta! Di sini, tulisanmu bakal dibedah tuntas sama tutor berpengalaman, dikasih feedback detail per paragraf, dan dikasih prediksi skor yang akurat. Klik di sini buat konsultasi gratis sekarang dan amankan Band 7+ kamu bareng Cetta!

Bagikan

Picture of Adnan

Adnan

Adnan Rizki adalah penulis dan spesialis SEO yang berpengalaman di dunia digital marketing. Pernah berkarya di berbagai agensi dan media seperti KapanLagi Youniverse, Doxa Digital, Ivonesia, hingga OmKirim, Adnan terbiasa mengolah riset, data, dan strategi menjadi tulisan yang informatif dan mudah dipahami. Ia juga aktif mengelola blog pribadi di AdnanMediaIDN sebagai wadah untuk berbagi insight seputar edukasi, berita, dan politik.
Picture of Adnan

Adnan

Adnan Rizki adalah penulis dan spesialis SEO yang berpengalaman di dunia digital marketing. Pernah berkarya di berbagai agensi dan media seperti KapanLagi Youniverse, Doxa Digital, Ivonesia, hingga OmKirim, Adnan terbiasa mengolah riset, data, dan strategi menjadi tulisan yang informatif dan mudah dipahami. Ia juga aktif mengelola blog pribadi di AdnanMediaIDN sebagai wadah untuk berbagi insight seputar edukasi, berita, dan politik.

Transform Your Stressful Study Into an Enjoyable Journey

Coba Trial Class Gratis dan Nikmati

10%

Special Discount untuk untuk pendaftaran kelas

Plus, dapat artikel eksklusif untuk belajar bahasa lebih cepat

Form Popup