liburan ke Jepang

Tips Liburan ke Jepang yang Hemat dan Anti Bingung untuk Traveler Pemula

Daftar Isi

Kamu akan menemukan panduan lengkap dan hemat anti bingung untuk liburan ke Jepang di artikel ini, khususnya bagi kamu yang baru pertama kali ke Negeri Sakura. Mulai dari waktu terbaik untuk berkunjung, estimasi biaya, transportasi umum yang terkenal rumit tapi efisien, hingga tips membawa barang pribadi yang sesuai musim. Siap-siap catat tipsnya, ya Cetz!

Jepang selalu berhasil memikat hati para traveler dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dari hiruk-pikuk kota modern seperti Tokyo, keindahan kuil kuno di Kyoto, hingga alam tenang di pedesaan Jepang. Kamu bisa menikmati sushi langsung dari chef-nya di pasar lokal, lalu naik kereta super cepat shinkansen dalam hitungan menit. Suasana kontras inilah yang membuat Jepang jadi pilihan utama, baik untuk solo traveler, pasangan muda, maupun keluarga.

1. Waktu Terbaik untuk Liburan ke Jepang

Jepang memiliki empat musim yang jelas, dan masing-masing musim menawarkan pengalaman liburan yang berbeda. Supaya perjalananmu lebih maksimal, penting untuk menyesuaikan waktu liburan dengan suasana yang ingin kamu nikmati.

Musim Semi (Maret – Mei)

Musim semi adalah waktu paling populer untuk berkunjung ke Jepang. Pohon sakura bermekaran di berbagai kota seperti Tokyo, Kyoto, dan Osaka. Suasana romantis dan festival hanami (piknik sambil melihat bunga) membuat musim ini sangat ideal untuk foto-foto dan menikmati keindahan alam.

Catatan: Karena populer, harga akomodasi dan tiket bisa lebih mahal. Booking jauh-jauh hari sangat disarankan.

 

Musim Panas (Juni – Agustus)

Musim panas di Jepang cukup panas dan lembap, tapi justru banyak festival tradisional seperti Gion Matsuri di Kyoto atau kembang api di Tokyo. Ini juga musim terbaik untuk mendaki Gunung Fuji.

Tips: Bawa pakaian ringan dan kipas mini. Hindari kota-kota besar saat gelombang panas.

 

Musim Gugur (September – November)

Kalau kamu suka suasana tenang dan pemandangan indah, musim gugur adalah pilihan terbaik. Daun-daun berubah warna menjadi merah dan oranye, menciptakan pemandangan yang sangat fotogenik di taman-taman dan kuil.

Keuntungan: Cuaca sejuk dan nyaman untuk jalan kaki. Jumlah wisatawan juga lebih sedikit dibanding musim semi.

 

Musim Dingin (Desember – Februari)

Musim dingin di Jepang menawarkan pengalaman bermain salju, ski, dan onsen (pemandian air panas). Kota seperti Sapporo dan Hakuba jadi destinasi favorit pencinta salju.

Tips: Bawa pakaian hangat dan sepatu anti-selip. Ideal untuk kamu yang ingin mencoba suasana Jepang yang berbeda dari biasanya.

 

Kapan Jepang Sepi dari Turis?

Biasanya, bulan Januari (setelah Tahun Baru) dan akhir Mei adalah waktu yang relatif sepi dari wisatawan internasional. Ini bisa jadi pilihan bagus kalau kamu ingin menghindari keramaian dan menikmati suasana Jepang dengan lebih santai.

Simak selengkapnya cerita tentang tempat wisata di Jepang di artikel ini 12 Tempat Wisata Terkenal di Jepang yang Wajib Dikunjungi.

 

2. Dokumen & Syarat Masuk Jepang 2025 (Terbaru)

Sebelum berangkat liburan ke Jepang, pastikan kamu sudah menyiapkan seluruh dokumen dan persyaratan masuk yang berlaku. Meski Jepang dikenal ramah wisatawan, mereka tetap sangat ketat dalam urusan imigrasi dan kelengkapan data pribadi. Berikut daftar dokumen penting yang wajib kamu bawa:

 

Dokumen Wajib Masuk Jepang

Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang wajib kamu persiapkan Cetz.

  1. Paspor yang masih berlaku (minimal 6 bulan sebelum masa kedaluwarsa)
  2. Visa Turis Jepang. Untuk WNI, pengajuan visa turis bisa dilakukan melalui agen travel resmi yang ditunjuk Kedutaan Besar Jepang. Ada beberapa jenis visa, tapi untuk liburan singkat, cukup ajukan single-entry visa.
  3. Tiket pesawat PP (pulang-pergi). Tiket ini dibutuhkan sebagai bukti kamu akan kembali ke negara asal.
  4. Bukti reservasi hotel atau alamat tempat menginap. Bisa berupa konfirmasi booking hotel dari platform aplikasi pemesanan hotel atau surat undangan jika menginap di rumah teman/kerabat.
  5. Itinerary selama di Jepang. Tidak harus detail per jam, tapi tunjukkan rencana umum kamu selama liburan, kota yang dikunjungi, tanggal, dan aktivitas.
  6. Bukti keuangan. Saldo tabungan 3 bulan terakhir atau rekening koran yang menunjukkan kemampuan finansial untuk membiayai perjalanan.
  7. Asuransi perjalanan (opsional tapi disarankan). Asuransi ini berguna untuk kondisi darurat seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan barang.

 

Apakah Masih Perlu Sertifikat Vaksin COVID-19?

Per Juli 2025, Jepang sudah tidak lagi mewajibkan sertifikat vaksin COVID-19 maupun hasil tes PCR bagi wisatawan dari Indonesia. Namun, tetap disarankan untuk membawa bukti vaksinasi jika sewaktu-waktu diminta oleh maskapai atau transit negara lain.

 

Tips Kelancaran di Imigrasi Jepang

Nah ini dia tips buat kamu agar sat set di imigrasi Jepang, simak baik-baik ya.

  • Jawab pertanyaan petugas imigrasi dengan tenang dan jujur.
  • Tunjukkan dokumen sesuai permintaan, jangan terlalu banyak berbicara.
  • Simpan dokumen penting dalam satu map atau dompet khusus.
  • Gunakan frasa dasar bahasa Jepang untuk memberi kesan positif (misalnya: sumimasen, arigatou gozaimasu).
  • Supaya makin siap, kamu bisa pelajari kosakata bahasa Jepang di bandara agar tidak bingung saat proses imigrasi atau mengambil bagasi.

 

3. Estimasi Biaya Liburan 10 Hari ke Jepang

Berapa uang yang harus disiapkan untuk liburan ke Jepang? Ini adalah salah satu pertanyaan paling sering ditanyakan oleh traveler pemula. Jawabannya tergantung dari gaya traveling kamu, apakah kamu tipe backpacker, turis hemat, atau ingin pengalaman lebih nyaman.

Berikut simulasi estimasi biaya liburan ke Jepang selama 10 hari untuk satu orang, dengan asumsi rute populer: Tokyo – Kyoto – Osaka – Nara – Tokyo.

Tiket Pesawat PP (Jakarta–Tokyo)

Ekonomi Promo berkisar di harga Rp7–9 juta. Sedangkan untuk normal Ekonomi berkisar di harga Rp10–13 juta.

Tips: Cari tiket promo 3–4 bulan sebelum keberangkatan. Gunakan aplikasi penerbangan terpercaya.

Akomodasi (10 Malam)

  • Dorm Hostel (hemat): Rp250.000–350.000/malam → total ±Rp3 juta
  • Business Hotel (menengah): Rp600.000–900.000/malam → total ±Rp7 juta
  • Hotel Bintang 3–4: mulai dari Rp1,2 juta/malam → total ±Rp12 juta

 

Transportasi Lokal & Antar Kota

  • JR Pass 7 Hari (unlimited kereta cepat): ±Rp3,8 juta
  • Suica/Pasmo untuk kereta lokal: top up ±Rp500.000–700.000
  • Gunakan sistem transportasi di Jepang yang efisien dan mudah diakses oleh turis

 

Makan & Minum

Rata-rata makan/hari untuk budget traveler: ±Rp100.000/hari → total Rp1 juta. Kalo untuk traveler nyaman: ±Rp200.000–300.000/hari → total Rp2–3 juta.

Tips: Banyak convenience store (seperti Lawson/Family Mart) menyediakan makanan enak & terjangkau!

 

Belanja & Oleh-oleh

Budget standar sekitar Rp1–2 juta. Kalau ingin belanja skincare, fashion, dan camilan unik siapin Rp3–5 juta.

 

Total Estimasi Biaya untuk 1 Orang (10 Hari)

KategoriBudget HematBudget Nyaman
Tiket PesawatRp7.000.000Rp12.000.000
AkomodasiRp3.000.000Rp7.000.000
TransportasiRp4.300.000Rp4.800.000
MakanRp1.000.000Rp3.000.000
Belanja & LainnyaRp1.000.000Rp3.000.000
Total±Rp16,3 juta±Rp29,8 juta

Estimasi Biaya untuk 2 Orang

Tinggal dikalikan dua. Tapi, biaya seperti hotel bisa lebih hemat karena bisa berbagi kamar.

Tips Hemat untuk kamu. Gunakan JR Pass dengan rute yang memang butuh shinkansen jarak jauh. Pilih penginapan dekat stasiun, dan belanja di drugstore (lebih murah), dan jangan lupa manfaatkan tax-free.

 

4. Itinerary 10 Hari di Jepang (Praktis & Padat)

Merancang itinerary ke Jepang bisa jadi menyenangkan sekaligus membingungkan, apalagi jika ini kunjungan pertamamu. Dengan banyaknya destinasi menarik, penting untuk menyusun rencana perjalanan yang efisien, hemat waktu, dan sesuai budget. 

Berikut contoh itinerary 10 hari untuk pemula yang ingin menjelajahi kota-kota populer seperti Tokyo, Kyoto, Osaka, dan Nara.

 

Hari 1: Tiba di Tokyo, Menyesuaikan Diri

  • Tiba di Bandara Narita atau Haneda
  • Aktivasi JR Pass (jika punya)
  • Check-in hotel
  • Jalan santai sore: Shinjuku atau Shibuya

Tips: Jangan langsung padat aktivitas di hari pertama. Gunakan waktu untuk adaptasi cuaca dan zona waktu.

 

Hari 2: Eksplorasi Tokyo (Modern & Tradisional)

  • Asakusa & Sensoji Temple
  • Tokyo Skytree atau Tokyo Tower
  • Harajuku & Takeshita Street
  • Malam hari: Shibuya Crossing dan Hachiko Statue

 

Hari 3: Tokyo – Museum & Belanja

  • TeamLab Planets atau Ghibli Museum (reservasi jauh-jauh hari)
  • Belanja di Akihabara (elektronik & anime)
  • Don Quijote Shibuya (oleh-oleh murah)

 

Hari 4: Tokyo → Kyoto (Naik Shinkansen)

  • Tiba di Kyoto
  • Check-in dan istirahat
  • Malam hari: Gion (berburu geisha) dan Kyoto night walk

 

Hari 5: Seharian di Kyoto

  • Fushimi Inari Taisha (gerbang torii merah)
  • Arashiyama Bamboo Grove
  • Kuil Kiyomizudera
  • Nishiki Market (kuliner khas Kyoto)

 

Hari 6: Kyoto → Osaka

  • Tiba di Osaka (30–60 menit naik kereta)
  • Osaka Castle
  • Belanja di Shinsaibashi
  • Malam hari: Dotonbori (kuliner malam & suasana kota)

 

Hari 7: Seharian di Universal Studios Japan (USJ)

  • Wahana Harry Potter, Nintendo World, dan lainnya
  • Beli tiket online untuk hindari antre panjang
  • Tips: Datang pagi dan pakai sepatu nyaman

 

Hari 8: Osaka → Nara → Osaka

  • Day trip ke Nara (1 jam dari Osaka)
  • Nara Park (beri makan rusa liar)
  • Todai-ji Temple
  • Kembali ke Osaka malam hari

 

Hari 9: Kembali ke Tokyo

  • Naik shinkansen ke Tokyo
  • Sisa waktu: belanja oleh-oleh terakhir di Ikebukuro atau Ginza
  • Malam hari: jalan santai di area Ueno atau Tokyo Station

 

Hari 10: Pulang ke Indonesia

  • Naik kereta/airport limousine bus ke bandara
  • Jangan lupa siapkan waktu lebih untuk proses imigrasi & belanja duty free

 

Jadi total perjalanan antarkota yaitu Tokyo – Kyoto – Osaka – Tokyo. Ideal menggunakan JR Pass 7 Hari, diaktifkan dari hari ke-4 sampai hari ke-10. Itinerary ini fleksibel dan bisa disesuaikan dengan musim kunjungan ya Cetz.

 

5. Sistem Transportasi di Jepang, Canggih Tapi Perlu Strategi

Salah satu hal yang membuat Jepang nyaman untuk dikunjungi wisatawan adalah sistem transportasinya yang luar biasa rapi, cepat, dan terintegrasi. Tapi, bagi kamu yang baru pertama kali ke Jepang, semua jalur kereta yang terlihat seperti “mie instan” di peta bisa bikin bingung.

Tenang, dengan sedikit strategi, kamu bisa menikmati transportasi publik di Jepang dengan lancar!

Jenis Transportasi Umum di Jepang

1. Kereta Lokal & Subway

Digunakan untuk menjelajahi kota (Tokyo, Osaka, Kyoto). Tiap kota punya sistem subway sendiri dengan operator yang berbeda-beda.

2. JR Line

Jalur kereta nasional yang menghubungkan kota-kota besar. Termasuk kereta cepat Shinkansen.

3. Bus Kota & Antar Kota

Lebih murah dibanding kereta jarak jauh, tapi memakan waktu lebih lama. Pilihan bagus untuk budget terbatas.

4. Taksi

Nyaman tapi mahal. Gunakan hanya saat darurat atau saat bepergian malam hari.

 

Kartu Transportasi yang Wajib Dimiliki

1. Suica / Pasmo / ICOCA

Kartu elektronik yang bisa dipakai untuk bayar subway, JR, bus, dan bahkan belanja di minimarket. Praktis dan bisa di-top up.

2. JR Pass

Tiket terusan khusus turis asing untuk naik kereta JR (termasuk shinkansen). Tersedia dalam masa berlaku 7, 14, dan 21 hari. Hemat jika kamu akan berpindah kota seperti dari Tokyo ke Kyoto dan Osaka.

Tips navigasi anti bingung buat kamu. Gunakan aplikasi Google Maps dan NAVITIME Japan Travel ya. Aplikasi ini sangat akurat untuk jadwal kereta, jalur transfer, dan estimasi waktu. 

Lalu, perhatikan warna dan nomor jalur subway. Jalur subway punya kode warna dan huruf, misalnya: G untuk Ginza Line, M untuk Marunouchi Line. Kemudian datang lebih awal, terutama saat ingin naik shinkansen. Beberapa stasiun besar seperti Tokyo Station atau Shinjuku bisa sangat ramai

Untuk panduan lebih lengkap dan visual mengenai sistem transportasi di Jepang, kamu bisa baca artikel Cetta berikut: Sistem Transportasi di Jepang: Lengkap, Terorganisir, dan Canggih.

Dengan memahami sistem transportasi Jepang, kamu bisa menghemat waktu dan tenaga selama liburan. Jangan lupa beli JR Pass sebelum berangkat karena tidak bisa dibeli di Jepang dengan harga promo khusus turis asing.

 

6. Barang Wajib Dibawa Saat Liburan ke Jepang

Iklim yang berbeda, budaya yang unik, dan sistem transportasi yang efisien membuat kamu perlu lebih cermat dalam menyiapkan barang bawaan. Berikut daftar barang penting yang wajib dibawa agar perjalananmu nyaman dan bebas drama.

1. Dokumen Penting (Buat Satu Map Khusus)

  • Paspor & visa (asli + fotokopi)
  • Tiket pesawat & booking hotel
  • JR Pass (jika sudah beli)
  • Itinerary & bukti pembayaran lainnya
  • Asuransi perjalanan

Simpan dalam dompet paspor atau map tahan air yang mudah dijangkau.

 

2. Pakaian Sesuai Musim

  • Musim Semi (Maret–Mei): jaket ringan, layering
  • Musim Panas (Juni–Agustus): pakaian tipis, topi, kacamata hitam
  • Musim Gugur (September–November): jaket hangat, scarf
  • Musim Dingin (Desember–Februari): coat tebal, sarung tangan, long john, kaos kaki tebal, beanie

Jangan lupa cek prakiraan cuaca kota tujuan sebelum berangkat.

 

3. Peralatan Elektronik

  • Charger HP & power bank (kapasitas max. 20.000 mAh untuk dibawa di pesawat)
  • Travel adaptor (colokan Jepang: Type A, 2 pin)
  • Kamera & kabel datanya
  • E-SIM atau pocket Wi-Fi (bisa sewa di bandara Jepang)

 

4. Obat-obatan & Kebutuhan Pribadi

  • Obat pribadi (dalam kemasan asli)
  • Plester, minyak angin, obat flu, pereda nyeri
  • Masker & hand sanitizer

Jepang cukup ketat soal jenis obat, hindari membawa obat keras tanpa resep.

 

5. Perlengkapan Praktis Traveler

  • Botol minum kosong (isi ulang di stasiun/minimarket)
  • Sendok/garpu lipat, kantong plastik serbaguna
  • Tas belanja lipat (beberapa toko Jepang tidak menyediakan kantong plastik)
  • Payung lipat atau jas hujan kecil
  • Tisu basah & tisu kering (toilet umum Jepang kadang tidak menyediakan)
  • Simpan uang tunai dalam pecahan kecil, karena tidak semua tempat menerima kartu
  • Bawa sedikit snack dari Indonesia (sambal sachet, abon, mie instan) kalau takut nggak cocok lidah
  • Tulis alamat hotel dalam huruf Jepang untuk jaga-jaga kalau perlu menunjukkan ke supir taksi atau warga lokal

 

7. Tips Belanja Hemat & Oleh-Oleh Populer Jepang

Liburan ke Jepang rasanya belum lengkap tanpa belanja oleh-oleh. Tapi, supaya dompet tetap aman dan koper tidak overweight, kamu perlu strategi belanja yang hemat dan tepat sasaran. Jepang punya segudang pilihan produk unik yang jarang (atau bahkan tidak) ditemukan di Indonesia, mulai dari camilan rasa aneh sampai skincare kualitas top!

Belanja Hemat di Jepang, Di Mana dan Kapan?

Don Quijote (Donki)

Tempat wajib turis! Toko ini buka 24 jam dan menjual segala hal dari makanan ringan, kosmetik, barang elektronik, sampai perlengkapan rumah. Harganya juga tergolong murah.

Daiso & Seria

Toko serba 100 yen (sekitar Rp10 ribuan). Cocok untuk beli alat tulis lucu, peralatan dapur, atau souvenir kecil.

Drugstore (Matsumoto Kiyoshi, Sundrug, dsb.)

Surga bagi pencinta skincare Jepang. Produk-produk seperti Hada Labo, Shiseido, hingga eye drops Rohto dijual dengan harga lokal.

Tax-Free

Toko-toko tertentu memberikan layanan bebas pajak untuk turis asing dengan pembelanjaan minimum sekitar 5.000 yen. Tunjukkan paspormu saat bayar.

 

Oleh-Oleh Populer Khas Jepang

Camilan & Makanan

  • KitKat rasa lokal: matcha, wasabi, sake, dan lainnya
  • Tokyo Banana: sponge cake isi pisang
  • Pocky eksklusif Jepang: rasa melon Hokkaido, anggur, dll
  • Ramen instan Jepang: rasa lebih kaya dibanding versi impor

 

Kosmetik & Skincare

  • Face wash Hada Labo
  • Sunscreen Biore UV
  • Lip balm Mentholatum
  • Sheet mask lokal dengan harga terjangkau

 

Barang Unik

  • Pulpen dan notebook lucu (dari Loft, Tokyu Hands)
  • Kipas lipat Jepang (sensu)
  • Miniatur mainan (Gachapon)

 

Tips belanja cerdas, yaitu kamu sebaiknya belanja di hari kerja dan pagi hari untuk menghindari keramaian. Lalu, bandingkan harga antar toko, terutama kosmetik & elektronik. Beli dalam jumlah kecil tapi bervariasi untuk oleh-oleh ke banyak orang. Gunakan tas belanja lipat agar tidak dikenai biaya plastik tambahan

Belanja di Jepang itu menyenangkan, tapi bisa cepat kebablasan. Jadi, tetapkan budget sejak awal dan prioritaskan barang yang benar-benar unik atau sulit dicari di Indonesia ya Cetz.

 

8. Solo Traveling vs Grup, Mana yang Cocok Buat Kamu?

Sebelum memesan tiket ke Jepang, ada baiknya kamu mempertimbangkan, mau jalan-jalan sendiri atau bareng teman/grup? Keduanya punya kelebihan dan tantangan masing-masing. Pilihan ini akan memengaruhi itinerary, biaya, hingga gaya liburanmu secara keseluruhan.

Keuntungan Solo Traveling ke Jepang

Jepang adalah salah satu negara paling aman di dunia, inilah yang membuatnya ideal untuk solo traveler, termasuk perempuan.

Kelebihannya bisa fleksibel, bisa atur itinerary sesuka hati tanpa kompromi. Lebih hemat untuk makan & transport, banyak capsule hotel atau hostel yang cocok untuk solo traveler, dan bisa berkesempatan eksplorasi lebih dalam dan personal.

Tantangannya yaitu semua harus direncanakan dan dilakukan sendiri. Kadang terasa sepi, terutama malam hari, dan ada batasan untuk share biaya (misalnya kamar hotel atau transportasi grup).

Jepang memang ramah untuk solo traveler perempuan, tapi tetap waspada saat malam dan hindari area hiburan dewasa seperti Kabukicho.

 

Traveling Bareng Teman atau Grup

Liburan bareng sahabat atau keluarga bisa jadi lebih seru dan efisien, apalagi kalau kamu baru pertama kali ke Jepang. Kalo kamu nggak tahu mau ajak siapa, mungkin saatnya nambah teman baru yang sefrekuensi di Cetta Virtual Society (CVS). Kamu akan menemukan teman dan partner yang sama-sama suka Jepang, membahas apa pun tentang Jepang dan mengetahui update situasi Jepang terkini bagi member CVS yang tinggal di sana.

Kelebihan traveling bareng seseorang itu bisa saling bantu dan jaga barang. Biayanya juga bisa dibagi (penginapan, sim card, sewa wifi, dll.). Lebih seru saat main ke tempat hiburan seperti Universal Studios atau Disney Resort, dan ada teman ngobrol sepanjang jalan.

Namun tantangannya harus kompromi soal waktu & destinasi. Makin banyak orang, makin besar potensi drama logistik. Lalu susah cari tempat makan yang cocok untuk semua orang.

 

Mana yang Cocok untuk Kamu?

Gaya TravelerRekomendasi
Suka eksplor sendiri, fleksibelSolo traveling
Ingin hemat biaya hotel & share wifiTraveling grup
First timer, belum yakin soal bahasa & arahTraveling grup
Punya pengalaman luar negeri, suka tantanganSolo traveling

 

Kosakata Bahasa Jepang yang Berguna Saat Traveling

Walaupun banyak warga Jepang yang memahami sedikit bahasa Inggris, jangan berharap semua orang fasih berkomunikasi. Memahami beberapa frasa dasar dalam bahasa Jepang bisa sangat membantumu saat membeli tiket, bertanya arah, atau memesan makanan. Selain bikin komunikasi lebih lancar, turis yang mencoba berbicara bahasa Jepang juga cenderung dihargai dan disambut lebih ramah oleh penduduk lokal.

Frasa di Bandara dan Transportasi

Bahasa IndonesiaBahasa JepangCara Baca
Di mana kereta ke Tokyo?東京行きの電車はどこですか?Tōkyō-yuki no densha wa doko desu ka?
Saya ingin membeli tiketチケットを買いたいですChiketto o kaitai desu
Maaf, saya tersesat道に迷いましたMichi ni mayoimashita

Kamu juga bisa pelajari lebih banyak di artikel khusus: Kosakata Bahasa Jepang di Bandara. Selain itu, kamu juga harus tau Istilah Bahasa Jepang yang Wajib Diketahui Turis Asing Saat Liburan berikut ini.

 

Frasa Saat Makan di Restoran

Bahasa IndonesiaBahasa JepangCara Baca
Menu-nya ada versi Inggris?英語のメニューはありますか?Eigo no menyū wa arimasu ka?
Saya alergi…アレルギーがありますArerugī ga arimasu
Ini enak sekali!とてもおいしいです!Totemo oishii desu!

 

Frasa Saat Belanja

Bahasa IndonesiaBahasa JepangCara Baca
Berapa harganya?いくらですか?Ikura desu ka?
Bisa tawar? / Diskon?安くなりますか?Yasuku narimasu ka?
Saya tidak butuh kantong plastik袋はいりませんFukuro wa irimasen

 

Frasa Tanya Arah

Bahasa IndonesiaBahasa JepangCara Baca
Di mana toilet?トイレはどこですか?Toire wa doko desu ka?
Apakah ini stasiun Shibuya?渋谷駅ですか?Shibuya-eki desu ka?
Saya ingin pergi ke……に行きたいです… ni ikitai desu

 

Frasa Umum & Etika Dasar

Bahasa IndonesiaBahasa JepangCara Baca
PermisiすみませんSumimasen
Terima kasihありがとうございますArigatou gozaimasu
MaafごめんなさいGomennasai
Ya / Tidakはい / いいえHai / Iie

 

Liburan ke Jepang Lebih Siap, Lebih Seru!

Seperti pepatah Jepang bilang, “Junbi wa seikō no moto” (Persiapan adalah kunci kesuksesan). Dengan perencanaan yang matang, pemahaman soal transportasi, budget yang realistis, dan sedikit frasa bahasa Jepang di tangan, kamu bisa menikmati Negeri Sakura dengan lebih percaya diri dan nyaman.

Jangan cuma siap dari sisi itinerary dan budget, siapkan juga kemampuan bahasamu! Belajar bahasa Jepang bisa jadi pembeda besar saat kamu tanya arah, pesan makanan, atau sekadar berinteraksi dengan orang lokal.

Yuk, mulai belajar Percakapan Bahasa Jepang bareng Cetta! Tanya-tanya kelasnya langsung aja lewat WhatsApp chat sekarang!

Bagikan

Picture of Fatimah M

Fatimah M

Berkecimpung di dunia content writing sejak tiga tahun lalu. Dan dia akan terus menjajal dunia kebahasaan ini dari bahasa lain.
Picture of Fatimah M

Fatimah M

Berkecimpung di dunia content writing sejak tiga tahun lalu. Dan dia akan terus menjajal dunia kebahasaan ini dari bahasa lain.

Transform Your Stressful Study Into an Enjoyable Journey

Coba Trial Class Gratis dan Nikmati

10%

Special Discount untuk untuk pendaftaran kelas

Plus, dapat artikel eksklusif untuk belajar bahasa lebih cepat

Form Popup