CETTA – Kalau kamu penyuka K-Drama, mungkin bertanya-tanya apakah sifat orang Korea Selatan di dunia nyata sama dengan di drama atau tidak?
Untuk mencari tahu hal tersebut, kamu perlu mendengarkan penjelasan dari Tutor Cetta, nih.
Ada Bannan Humairah, selaku tutor Cetta Korean yang ternyata memiliki pengalaman menghadapi orang Korea Selatan secara langsung.
Penasaran bagaimana penjelasan dan cerita lengkap Bannan Ssaem?
Baca artikel ini sampai akhir, ya!
Daftar isi
TogglePengalaman Bannan Ssaem Menghadapi Orang Korea
Bannan Ssaem memulai dengan disclaimer bahwa sifat orang Korea sama dengan manusia lain pada umumnya.
Secara umum, ada yang baik dan ada juga yang kurang baik.
“Kalau misalkan mau digeneralisisasi agak susah kali ya,” ungkapnya.
Namun, ia menjelaskan bahwa ada satu sifat yang mencolok dari orang Korea Selatan.
Sifat tersebut adalah budaya terburu-buru atau ppalli-ppalli yang berarti serba cepat.
Orang Korea cenderung melakukan segala hal, dari mulai hal kecil seperti berjalan, makan, sampai bekerja, dengan cepat.
Hal tersebut seperti sudah menjadi budaya mereka.
Sesuai dengan pengalaman yang dialami oleh Bannan Ssaem, hal ini benar adanya.
“Aku waktu itu kalau nggak salah baru selesai kelas kuliah gitu dan telat 4 menit dari jam ketemunya. Dianya kayak bete gitu karena dia tepat waktu,” ujar Bannan Ssaem.
Lagi-lagi, ia menghimbau untuk tidak menyamaratakan karena mungkin saja ada orang Korea yang lambat.
Baca juga: Platform Musik Korea Selatan, K-Poper Wajib Tahu!
Perbandingan Sifat Orang Korea dan Indonesia
Perbedaan antara sifat orang Korea dan Indonesia dapat dilihat dari mindset-nya.
“Orang Indonesia kan punya pikiran biar lambat asal selamat,” jelas Bannan Ssaem.
Berbeda dengan budaya orang Korea yang ppalli-ppalli.
Selain itu, sifat hardworking atau kerja keras mereka juga menjadi ciri khas.
“Kalau mereka udah punya satu tujuan, mereka akan mencapai tujuan itu semaksimal mungkin,” ungkapnya.
Bannan Ssaem memberi contoh bagaimana sifat orang Korea di tempat kerja atau di sekolah.
Murid-murid di Korea cenderung giat demi mendapat nilai bagus dan masuk kampus yang ternama.
Begitu juga dalam dunia kerja, mereka bisa sampai lembur dan overload pekerjaan sampai tujuannya tercapai.
Bannan Ssaem pun berkata, “Itu juga jadi akhirnya berpengaruh ke sifat orang Korea yang lebih individualistis.”
Orang Indonesia cenderung lebih bersosialisasi dengan sesama sedangkan orang Korea lebih suka sendiri-sendiri.
Sifat pekerja keras orang Korea pun membuat mereka berpikir panjang untuk berkeluarga karena dapat mengganggu karier mereka.
Itulah akhirnya kenapa banyak dari orang Korea memutuskan sendiri dan hidup serba individualis.
Wah, gimana, nih?
Apakah sesuai dengan ekspektasimu dari K-Drama yang ditonton?
Ya, sebetulnya tidak bisa ya kita menyamaratakan sifat manusia karena sejatinya setiap orang memiliki sifat yang berbeda-beda.
Namun, semoga ini bisa menjadi gambaran ketika kamu menghadapi orang Korea langsung.
Kursus Bahasa Korea, Cetta Online Class
Nah, sebelum kamu bertemu orang Korea Selatan, lebih baik bagimu untuk belajar bahasanya dulu.
Cetta Online Class memiliki Korean Programs yang bisa diikuti untuk belajar bahasa Korea.
Kamu bisa juga bertemu Bannan Ssaem dan mengobrol lebih banyak, lho.
Khusus kamu yang sudah baca artikel ini, kamu bisa pakai kode promo BACACETTASUPDATES dan dapatkan diskon 10% untuk pembelian kelas di Cetta Online Class!
Yuk, langsung daftar sekarang!