Pengalaman Tutor Cetta Sekolah Bahasa di Korea, Wajib Baca!

Sekolah Bahasa di Korea Selatan

CETTAPada tanggal 10 Desember 2022, Cetta Korean mengadakan LIVE Instagram session bersama Tori-ssaem untuk bercerita tentang pengalaman mengikuti sekolah bahasa di Korea Selatan.

Tori-ssaem atau yang bernama lengkap Victoria ini bersekolah bahasa di Konkuk University selama 1 tahun 3 bulan.

Ia pernah tinggal di Korea Selatan selama 9 bulan dan sedang bersiap-siap untuk kembali lagi melanjutkan S2 di Korea Selatan.

Kamu tertarik sekolah bahasa di Korea Selatan? Ikuti perjalanan Tori-ssaem di artikel ini ya!

Pengalaman Tori-ssaem Sekolah Bahasa di Korea

“Awalnya aku daftar hanya untuk 6 bulan (2 semester), tetapi jadi dilanjutkan hingga 1 tahun 3 bulan,” ungkapnya mengawali cerita.

Ia mengaku kalau memilih sekolah bahasa di Korea Selatan tujuan awalnya adalah untuk jalan-jalan.

Namun, sering berjalannya waktu ia jadi serius untuk mengikuti sekolah bahasa sebagai bentuk pengalaman yang baru.

Program sekolah bahasa di Korea Selatan mengambil waktu Senin – Jumat yang dimulai pada pukul 9 pagi hingga 1 siang.

Pembelajarannya selama 50 menit setiap sesi dengan istirahat 10 menit di tengah-tengah.

Ternyata, kalau kamu ingin sekolah bahasa di sana, ada placement test-nya dulu untuk mengetahui kemampuan awalmu.

Hal tersebut dilakukan karena setiap kelas belajar berdasarkan levelnya dan setiap level berisi pelajaran yang berbeda.

Selain dari placement test, kalau kamu sudah memiliki TOPIK (Tes Kemampuan Bahasa Korea), kamu juga bisa daftar menggunakan itu.

Untuk level rendah berfokus pada munbeob atau tata bahasa sambil melatih juga speaking karena belajarnya langsung dengan guru dari Korea (native speaker).

BACA JUGA:  Nonton Drakor Sambil Belajar Bahasa Korea ala Cetta

Setelah level 5 dan 6, pembelajarannya dipisah, setiap hari ada jadwalnya untuk belajar speaking, writing, reading, dan listening.

“Jadi, dilihat dari levelnya dan berbeda setiap level,” ujar Tori-ssaem.

Ketika belajar, minim sekali penggunaan bahasa Inggris karena sedikit sekali jumlah guru yang bisa berbahasa Inggris.

Biasanya, para guru akan mengombinasikan dengan bahasa tubuh, isyarat, atau google translate jika kesulitan menjelaskan ke siswa yang belum mahir berbahasa Korea.

Intinya, guru akan tetap membantu dengan cara apapun tetapi memang dibiasakan untuk berinteraksi dengan bahasa Korea.

Tori-ssaem menghimbau, “Apply aja jangan takut nggak bisa bahasanya, nanti langsung praktik.” 

Sekolah bahasa pun memiliki ujian yaitu ujian tengah semester dan akhir semester dengan batas KKM 70 agar dapat lanjut ke level yang lebih tinggi.

Jadi, bisa saja tidak naik kelas/level jika hasil ujiannya tidak bagus nilainya.

Tori-ssaem membeberkan bahwa ada banyak yang nggak lulus di level bawah karena memang penanaman basic harus benar-benar lancar.

Sistem ujiannya biasanya dua hari, hari pertama writing (tata bahasa atau menulis esai), reading, dan listening lalu hari kedua ada ujian speaking.

 

Kata orang, sekolah di Korea Selatan itu gila-gila orangnya, ternyata ini benar lho!

Tori-ssaem mengakui kalau orang Korea Selatan memang kompetitif dari asalnya dan belajarnya pada gila-gila-an.

Hal tersebut sepertinya dipicu oleh sistem penilaian di sekolah Korea Selatan yang menggunakan persentase, sehingga kalau dapat nilai yang bagus pun belum tentu dapat A karena harus melihat nilai-nilai dari saingan yang ada juga.

Baca juga: Pengalaman Tutor Cetta Tinggal di Jepang, Asik Banget!

Biaya dan Fasilitas Sekolah Bahasa di Korea

Biaya yang dikeluarkan setiap semester untuk sekolah bahasa di Konkuk Unversity sebanyak 1,7 juta won atau setara dengan 20 juta-an rupiah.

BACA JUGA:  Hallyu, Budaya Korea Selatan yang Mendunia

Selain itu, ada biaya VISA dan paspor yang perlu diurus kalau kamu ingin belajar di sana.

Fasilitas yang bisa didapatkan dari biaya tersebut adalah pembelajaran di kelas, field trip, dan culture class.

Field trip-nya pernah ke taman, ke Everland,” ungkap Tori-ssaem.

Selama sekolah bahasa, Tori-ssaem tinggal di apartemen sendiri tetapi sebenarnya ada opsi untuk tinggal di asrama.

“Di Konkul anak sekolah bahasa boleh tinggal di asrama, tetapi ada beberapa sekolah yang tidak memperbolehkan,” ujar Tori-ssaem.

Biasanya, asrama di sekolah Korea itu berdua dan satu kamar dengan teman satu warga negara.

Tori-ssaem menyewa kamar sendiri dan mencari tahunya lewat aplikasi.

Tips untuk yang Ingin Sekolah Bahasa di Korea

Tori-ssaem menghimbau bagi yang ingin coba sekolah bahasa di Korea, alangkah baiknya mempelajari basic-nya dulu sebelum mulai.

“Di kelas memang gapapa kalau belum bisa berbahasa Korea, tetapi untuk keseharian di luar seperti memesan makan dan berinteraksi dengan orang lokal, akan susah kalau masih 0 banget,” jelas Tori-ssaem.

Setidaknya kamu perlu bisa membaca hangul dan sedikit belajar percakapan sehari-hari.

Kamu bisa mulai belajar sendiri atau cari tempat les untuk memulai belajar dari dasar sebelum pergi ke Korea.

Hal tersebut, agar kamu saat di sekolah bahasa bisa langsung ke level atas, tidak perlu berlama-lama di level dasar.

Yuk, Coba Belajar Bahasa Korea dari 0 di Cetta Korean

Nah, untuk kamu yang ingin belajar bahasa Korea dari dasar, Cetta Online Class memiliki Korean Program yang bisa diikuti.

Tutor-tutor yang mengajar sangat menyenangkan dan pembelajarannya pun asik lho!

Khusus kamu yang sudah baca artikel ini, kamu bisa pakai kode promo BACACETTASUPDATES dan dapatkan diskon 10% untuk pembelian kelas di Cetta Online Class!

BACA JUGA:  Apa Arti Yadong dalam Bahasa Korea? Yuk Cari Tahu!

Yuk, langsung daftar sekarang!

Bagikan Artikel ini:

Artikel Lainnya

Isi Data Diri Dulu, Yuk!
Cetta Akan Kirimkan Kode Promonya ke Emailmu