Mungkin Cetz pernah bertanya, apakah bahasa Mandarin sama dengan bahasa China? Mari kita temukan jawabannya di bawah ini.
Kita sering kali menyebut kata Bahasa Mandarin dan Bahasa China yang digunakan secara bergantian, tetapi apakah keduanya benar-benar sama?
Pertanyaan ini mungkin menimbulkan kebingungan, tetapi dalam konteks yang tepat, Bahasa Mandarin dan Bahasa China memiliki hubungan yang rumit.
Untuk memahami perbedaan dan kesamaan antara keduanya, perlu melihat asal usul dan penggunaan bahasa ini.
[quads id=2]Daftar isi
Toggle
Apakah Bahasa Mandarin sama dengan Bahasa China?
Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa “Bahasa China” adalah istilah yang lebih umum yang merujuk pada kelompok dialek dan varietas bahasa yang digunakan di Tiongkok.
Dalam arti yang lebih sempit, Bahasa China juga dapat merujuk pada Bahasa Mandarin, yang merupakan varietas utama bahasa China yang digunakan oleh mayoritas penduduk Tiongkok dan dianggap sebagai bahasa resmi di Tiongkok, Taiwan, dan Singapura.
Bahasa Mandarin adalah salah satu dari beberapa varietas bahasa China. Secara historis, Bahasa Mandarin berkembang dari dialek Beijing, yang merupakan dialek utama di sekitar ibu kota Tiongkok.
Seiring berjalannya waktu, Bahasa Mandarin menjadi varietas bahasa China yang paling dominan dan populer, terutama setelah pengenalan sistem pinyin pada tahun 1950-an yang memudahkan penulisan dan pelafalan kata-kata Mandarin dengan alfabet Latin.
Meskipun Bahasa Mandarin adalah varietas dari bahasa China yang paling umum, terdapat juga dialek dan bahasa-bahasa China lainnya, seperti Bahasa Yue (Cantonese), Bahasa Minnan (Hokkien), dan Bahasa Hakka.
Setiap varietas bahasa ini memiliki perbedaan dalam pengucapan, tata bahasa, dan kosakata, sehingga menyebabkan ketidaksepakatan dan bahkan kesulitan komunikasi antara penutur varietas yang berbeda.
Apa Perbedaan Bahasa Mandarin dengan Bahasa China? Ini Cirinya
Ada beberapa perbedaan antara Bahasa Mandarin dan Bahasa China yang perlu dipahami. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya:
1. Kedalaman Sejarah
Bahasa China merujuk pada kelompok dialek dan varietas bahasa yang digunakan di Tiongkok, sementara Bahasa Mandarin adalah salah satu dari varietas tersebut.
Kemudian, Bahasa China memiliki sejarah yang lebih panjang, sedangkan Bahasa Mandarin berkembang sebagai varietas utama dalam beberapa abad terakhir.
2. Area Penggunaan
Perbedaan berikutnya adalah area penggunaan bahasa.
Beragam varietas Bahasa China digunakan di berbagai wilayah di Tiongkok. Penduduk daerah yang berbeda cenderung menggunakan dialek yang berbeda pula, misalnya penduduk Provinsi Fujian kebanyakan menggunakan Bahasa Minnan (Hokkien), sementara penduduk Provinsi Guangdong kebanyakan menggunakan Bahasa Yue (Cantonese).
Selain itu, Bahasa Mandarin sendiri adalah varietas utama yang digunakan oleh mayoritas penduduk Tiongkok dan dianggap sebagai bahasa resmi di Tiongkok, Taiwan, dan Singapura.
[quads id=2]3. Standar Penulisan
Selanjutnya, kebanyakan dialek yang tergolong dalam varietas Bahasa China hanya digunakan secara lisan, tidak memiliki pedoman penulisan yang standar.
Sebaliknya, ada kaidah-kaidah baku dalam Bahasa Mandarin, sehingga peraturan tata bahasa Mandarin lebih mutlak dan konsisten dibandingkan dengan varietas lainnya.
4. Pengucapan
Salah satu perbedaan signifikan antara Bahasa Mandarin dan varietas Bahasa China lainnya adalah pengucapan.
Bahasa Mandarin memiliki sistem pengucapan yang lebih standar dan teratur, sedangkan varietas Bahasa China lainnya memiliki pengucapan yang berbeda-beda.
5. Dialek dan Aksen
Selain perbedaan dalam pengucapan, varietas Bahasa China juga memiliki perbedaan dalam dialek dan aksen yang digunakan.
Pelafalan Bahasa Mandarin lebih mendekati dialek Beijing, sedangkan varietas lainnya memiliki ciri khas dialek dan aksen regional mereka sendiri.
6. Pengaruh Budaya dan Politik
Bahasa Mandarin memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam konteks politik dan administrasi di Tiongkok dan Taiwan. Bahasa ini dianggap sebagai bahasa resmi dan digunakan dalam pendidikan formal dan administrasi pemerintah.
Di sisi lain, varietas Bahasa China lainnya memiliki pengaruh budaya yang kuat di wilayah-wilayah di mana mereka dominan, seperti di Hong Kong untuk Bahasa Cantonese.
Jadi, apakah Bahasa Mandarin sama dengan Bahasa China?
Secara teknis, Bahasa Mandarin adalah varietas bahasa China yang paling dominan dan dianggap sebagai bentuk standar bahasa yang digunakan secara umum.
Namun, bahasa China sebagai istilah yang lebih luas mencakup berbagai varietas dan dialek yang digunakan di Tiongkok dan di seluruh dunia.
Bahasa Mandarin dapat dianggap sebagai sub kelompok dari bahasa China yang lebih besar. Keduanya memiliki persamaan dan perbedaan tergantung pada konteks penggunaannya.
Demikianlah sejarah dan penjelasan tentang apakah Bahasa Mandarin sama dengan Bahasa China. Semoga bermanfaat!
Mau Belajar Bahasa Mandarin?
Buat Cetz yang ingin belajar bahasa Mandarin tanpa mengganggu aktifitas harian, yuk belajar bareng Cetta Online Course.
Di Cetta, ada program khusus Bahasa Mandarin yang disebut dengan Mandarin Class Programs, yakni kursus Bahasa Mandarin online yang interaktif dan dibimbing dengan tutor profesional serta berpengalaman.
Metode belajarnya fun-learning, serta para laoshi-nya rata-rata pernah belajar dan tinggal di negara Tiongkok. Jadi kamu akan dibimbing ala native speaker.
Kalau Cetz bergabung sekarang, akan ada diskon 10% dengan menggunakan kode BACACETTASUPDATE.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk gabung bersama Cetta sekarang juga!