guru-dalam-bahasa-korea

Guru dalam Bahasa Korea: Seonsaengnim, Gyosa, hingga Ssaem

Daftar Isi

Guru dalam bahasa Korea tidak hanya disebut dengan satu istilah. Ada beberapa kata berbeda yang digunakan tergantung konteks, seperti Seonsaengnim (선생님), Gyosa (교사), hingga Ssaem (쌤). Artikel ini akan membahas arti dari masing-masing istilah, perbedaannya, serta contoh penggunaannya dalam percakapan sehari-hari. Dengan memahami istilah-istilah ini, kamu akan lebih percaya diri saat berbicara dengan penutur asli, baik dalam suasana formal maupun santai.

Perbedaan Istilah Guru dalam Bahasa Korea

Dalam bahasa Indonesia, kita cukup menggunakan kata “guru” untuk semua situasi. Namun dalam bahasa Korea, penyebutannya bervariasi sesuai dengan konteks dan tingkat formalitas. Mengetahui istilah yang tepat akan membantu kamu berkomunikasi dengan lebih sopan sekaligus menunjukkan pemahaman terhadap budaya Korea.

Berikut tiga istilah utama yang digunakan untuk menyebut guru dalam bahasa Korea, lengkap dengan nuansa dan contohnya.

Istilah Tulisan Korea Nuansa Contoh Kalimat
Seonsaengnim 선생님 Formal, penuh hormat, umum dipakai di sekolah, kampus, atau memanggil orang berilmu 우리 선생님은 한국어를 가르쳐요.

(Uri seonsaengnim-eun hangugeo-reul gareuchyeoyo.) → Guru kami mengajar bahasa Korea.

Gyosa 교사 Lebih akademis, dipakai dalam konteks tertulis, dokumen, atau administratif 제 어머니는 초등학교 교사예요.

(Je eomeonineun chodeunghakgyo gyosayeyo.) → Ibu saya adalah guru SD.

Ssaem Kasual, santai, biasanya antara murid dan guru yang dekat secara personal 쌤, 오늘 숙제 있어요?

(Ssaem, oneul sukje isseoyo?) → Pak/Bu, hari ini ada PR tidak?

Fun fact: penggunaan sebutan guru di Korea erat hubungannya dengan sistem honorifik dan budaya senioritas. Panggilan yang digunakan bisa mencerminkan seberapa dekat hubunganmu dengan orang tersebut. Karena itu, sangat penting memahami kapan harus memilih bentuk formal atau kasual. 

Apakah Guru Laki-laki dan Perempuan Berbeda?

Kalau dalam bahasa Indonesia ada sapaan Pak Guru atau Bu Guru, di Korea ternyata tidak ada perbedaan penyebutan berdasarkan gender. Baik guru laki-laki maupun perempuan sama-sama dipanggil dengan istilah Seonsaengnim (선생님).

Kenapa begitu? Karena dalam budaya Korea, panggilan ini lebih menekankan pada status dan penghormatan, bukan jenis kelamin. Jadi kamu nggak perlu bingung harus menyesuaikan kata berdasarkan gender, cukup satu istilah saja sudah sopan untuk semua.

Sebagai contoh:

  • 남자 선생님 (namja seonsaengnim) → guru laki-laki
  • 여자 선생님 (yeoja seonsaengnim) → guru perempuan

Tapi dua bentuk ini biasanya dipakai hanya untuk memperjelas, misalnya dalam cerita atau deskripsi, bukan ketika memanggil langsung. Kalau bicara dengan guru, cukup panggil “선생님!” (Seonsaengnim!) sudah sangat tepat.

Jadi, tidak ada istilah Pak Guru atau Bu Guru secara terpisah dalam bahasa Korea. Yang ada hanyalah Seonsaengnim, dan itu berlaku universal.

Kesimpulan 

Guru dalam bahasa Korea paling umum disebut Seonsaengnim (선생님). Istilah ini berlaku universal, baik untuk guru laki-laki maupun perempuan. Dalam konteks formal dan tertulis, digunakan istilah Gyosa (교사), sedangkan di situasi kasual atau akrab digunakan bentuk singkat Ssaem (쌤).

Kosakata lain seputar sekolah dalam bahasa Korea, seperti sebutan murid dan nama mata pelajaran, juga bisa kamu pelajari untuk menambah wawasan kosakatamu.

Siap Jadi Haksaeng (학생) di Kelas Cetta?

Kalau kamu mau lanjut belajar dengan cara yang lebih praktis, coba deh gabung di Cetta Online Class. Ada kelas Chogeup 2 dan Chogeup 2 Weekend yang bisa nemenin kamu latihan kosakata, percakapan, dan budaya sehari-hari bareng Seonsaengnim beneran.

Masih bingung pilih kelas yang cocok? Gampang banget, konsultasi gratis dengan admin Cetta siap bantu jawab pertanyaan kamu.

Jadi, sudah siap jadi haksaeng (학생) baru di kelas Cetta?

Bagikan

Transform Your Stressful Study Into an Enjoyable Journey

Coba Trial Class Gratis dan Nikmati

10%

Special Discount untuk untuk pendaftaran kelas

Plus, dapat artikel eksklusif untuk belajar bahasa lebih cepat

Form Popup