Pengalaman Tutor Cetta Tinggal di Jepang, Asyik Banget!

Pengalaman tinggal di Jepang

Pada tanggal 17 Desember 2022, Cetta Japanese mengadakan LIVE Instagram session bersama Anissa-sensei untuk membahas keadaan di Jepang terkini dan pengalaman tinggal di Jepang.

Anissa-sensei saat ini sedang tinggal di Hyogo, dekat Kobe dan Osaka setelah sebelumnya tinggal di Tokyo.

Ia sedang melanjutkan senmon gakko atau professional training college sebagai caregiver. Jadi, ia sedang belajar menjadi caregiver yang nantinya setelah lulus bisa langsung bekerja.

Ternyata, Anissa-sensei mendapatkan beasiswa sekolah dari pemerintah daerah Hyogo-ken lho!

Saat ini, di Jepang sedang ada fenomena di mana lansia di masa depan akan lebih banyak daripada anak-anak muda. Maka dari itu, menjadi caregiver akan sangat berguna untuk membantu mengurus para lansia di masa depan.

“Bidang kesehatan, ngga hanya berguna untuk kerja di Jepang, tetapi mengurus orang tua di Indonesia juga bisa terpakai ilmunya,” ungkap Anissa-sensei.

Kerja di Jepang harus bisa bahasa Jepang?

Anissa-sensei menjelaskan kalau program senmon gakko-nya memiliki kualifikasi bahasa Jepang yang diperlukan untuk bisa bekerja di sana. Orang Jepang kebanyakan tidak terlalu bisa berbahasa Inggris (speaking) sehingga akan menyulitkan jika tidak bisa berkomunikasi.

“Kalau masih N3, bisa ikut tetapi nanti 6 bulan sekolah bahasa dulu. Aku sudah N2, jadi bisa langsung belajar senmon gakko,” ungkap Anissa-sensei.

Syarat-syarat lainnya untuk mendaftar ternyata hanya pengurusan dokumen dan wawancara saja. Anissa-sensei bercerita kalau beliau awalnya kaget karena langsung full bahasa Jepang tetapi sensei di sana baik-baik dan menjelaskan hingga paham.

Tantangannya tidak hanya di bahasa sehari-hari, tetapi juga ada istilah-istilah teknis sesuai bidang yang perlu dipelajari, seperti contohnya istilah khusus bidang kesehatan.

Pengalaman Anissa-sensei tinggal di Jepang

Anissa-sensei sebelum di Hyogo sempat tinggal di Tokyo dulu dan sempat mengikuti senmon gakko juga namun di bidang fashion.

Kesibukannya sehari-hari saat ini adalah bersekolah, mengajar sebagai tutor di Cetta Japanese, dan baito (kerja paruh waktu). Di Jepang memang sangat umum bagi orang-orang untuk bekerja part-time atau arubaito, Anissa-sensei bekerja part-time di rumah sakit.

Penasaran berapa gaji part-time di Jepang khususnya Hyogo-ken? Ternyata, per jam menjadi 1000 yen atau setara dengan seratus ribu-an lho! Dalam seminggu, Anissa-sensei bisa mendapatkan sekitar 20.000 yen, banyak banget ya!

Anissa-sensei mengungkap kalau pengalamannya ke Jepang memang karena ingin tinggal di Jepang dan mengumpulkan tabungan lebih banyak.

“Di Jepang betah, lebih nyaman dan lebih tenang, apalagi sekarang di desa, lebih hemat karena jauh ke mana-mana,” jelas Anissa-sensei.

Setelah sekian lama tinggal di Jepang, beliau sudah paham bagaimana kehidupan di Jepang. Perbedaan antara tinggal di Jepang bagian kota dan desa itu hanya soal jarak saja.

“Enaknya tinggal di kota, konbini (minimarket) seperti Lawson, Family Mart, Seven Eleven bertebaran. Kalau di sini, harus jalan kaki 20 menit dulu untuk ke konbini terdekat,” terang Anissa-sensei.

Beda dengan di Tokyo dengan hiruk pikuk kotanya, di desa lebih sejuk udaranya dan dikelilingi oleh sawah. Wah, sama seperti di Indonesia ya!

Anissa-sensei berkata, “Orang-orangnya lebih ramah dan suka menyapa, kalau di Tokyo cenderung sendiri-sendiri.”

Tidak hanya pengalaman suka saja, Anissa-sensei mengungkap kalau ternyata ada dukanya.

Saat ini, Jepang sedang mengalami musim dingin dan menurut Anissa-sensei, musim dingin atau fuyu itu paling menyiksa.

Keadaan tinggal di Jepang saat ini

Mulainya musim dingin di Jepang ditandai dengan sudah banyaknya illumination atau lampu-lampu cantik yang menghiasi jalanan.

“Kalau di Indonesia, seperti lampu tumblr,” ujar Anissa-sensei.

Musim dingin akan ada winter break atau libur sekolah, biasanya orang-orang pulang ke kampung halaman atau bermain ke tempat yang banyak saljunya.

Berbeda dengan anak sekolah, sebagai pekerja, akhir tahun seperti ini liburnya tidak terlalu banyak.

Biasanya di sini ketika natal dan tahun baru itu lebih ke merayakan event atau acaranya, tidak ada unsur keagamaannya.

“Anak muda biasanya nge-date di malam sebelum natal, kalau keluarga biasanya berkumpul makan malam,” ucap Anissa-sensei.

Adanya pandemi ternyata masih berdampak di Jepang di mana protokol kesehatan masih dijaga ketat. Anissa-sensei bercerita kalau minggu kemarin pun masih ada yang terkena COVID-19 tetapi memang tidak terlalu banyak.

Seru dan asik banget ya pengalaman Anissa-sensei di Jepang. Apakah kamu tertarik juga untuk tinggal di Jepang?

Alangkah baiknya jika kamu belajar bahasa Jepang dulu ya sebelum ke sana.

 

BACA JUGA:  Mau Kerja di Jepang? Tips Ini Wajib Kamu Baca Sebelum Berangkat ke Jepang

 

Belajar Bahasa Jepang itu Menyenangkan lho!

Kalau Cetz berminat tinggal di Jepang, ayo mulai pelajari dahulu bahasa Jepang sebelum berangkat.

Seperti yang dikatakan Anissa-sensei, penting sekali untuk belajar bahasa Jepang agar ketika sampai di Jepang kamu bisa berkomunikasi secara lancar. Tentunya ini juga akan mempermudah aktifitas harianmu selama disana.

Nah, Cetta Online Class memiliki beberapa program Cetta Japanese Class Program yang bisa kamu ikuti.

Kamu bisa belajar dari tutor-tutor yang menyenangkan seperti Anissa-sensei salah satunya, dengan sistem pembelajaran yang fun learning. Tenang saja untuk kelasnya kamu bisa pilih dan sesuaikan dengan kebutuhanmu.

Khusus Cetz yang sudah baca artikel ini, kamu bisa pakai dapatkan diskon early bird 10% untuk pembelian kelas di Cetta Japanese Class!

Yuk, langsung daftar sekarang!

Bagikan Artikel ini:

Artikel Lainnya

Isi Data Diri Dulu, Yuk!
Cetta Akan Kirimkan Kode Promonya ke Emailmu