Budaya Korea Selatan Menurut Tutor Cetta

Budaya Korea Selatan Menurut Tutor Cetta

Daftar Isi

CETTA – Memahami budaya Korea Selatan penting banget buat kamu yang tertarik dan ingin mengunjungi Negeri Ginseng tersebut.

Terlebih, warga Korea Selatan dikenal memiliki kebanggaan yang besar terhadap rasnya, sehingga sentimen terhadap warga negara asing cukup tinggi.

Makanya penting banget, nih, buat kamu yang ingin berangkat ke Korea Selatan, untuk mengetahui budaya-budaya yang ada di masyarakatnya.

Kak Karina, salah satu tutor di Cetta Korean, menceritakan pengalamannya yang bisa kamu intip agar enggak culture shock dengan budaya Korea Selatan!

Budaya Korea Selatan: Sangat Menghargai Waktu

Buat kamu yang suka ngaret, kebiasaan buruk tersebut harus cepat-cepat diubah, nih, kalau kamu lagi berkunjung ke Korea Selatan.

Soalnya, ketepatan waktu adalah salah satu budaya yang kental di sana.

“Ketepatan waktu mereka enggak main-main, sih,” ungkap Kak Karina.

“Bahkan, di halte busnya sendiri ada papan yang menunjukkan kedatangan busnya, gitu, dan ternyata busnya memang datang tepat waktu!”

Warga Korea Selatan memang senang dengan keteraturan yang mereka miliki, sehingga ketepatan waktu menjadi salah satu budaya Korea Selatan.

Buat kamu yang suka ngomong “OTW,” tapi baru jalan setengah jam kemudian, ini pertanda untuk siapin jam beker biar enggak telat kalau lagi di sana!

Baca juga: 10 Ungkapan Bahasa Korea yang Asik Buat Dipelajari

 

Beda Tempat, Beda Sifat

Meski warga Korea Selatan memiliki stigma tersendiri bagi orang asing, tenang aja, enggak semuanya begitu, kok!

Ketika Kak Karina sedang berjalan-jalan ke sebuah desa di Korea Selatan, ia terkejut melihat keramahan pedagang dan warga terhadap dirinya.

“Waktu aku lagi jalan, disapa sama warga-warganya, kayak halmoni-nya gitu, dan ternyata mereka ramah-ramah, pedagangnya pun juga begitu,” jelasnya mengenang pengalaman tersebut.

Meski begitu, Kak Karina juga punya, nih, pengalaman buruk dengan warga Korea Selatan.

“Waktu itu, aku lagi di sebuah toko gitu, aku lagi mau ke ruang pas, buat nyoba baju. Tiba-tiba, ada ahjumma yang marah-marah ke aku,” ujarnya.

Ahjumma (Ibu-ibu) tersebut marah karena Kak Karina lupa membuka sepatunya sebelum masuk ke ruang pas (salah satu budaya Korea Selatan). 

Kak Karina berpendapat kalau generasi muda di Korea Selatan cenderung lebih individualis.

“Aku pernah lagi mau naik tangga di stasiun sambil bawa koper yang berat, tapi semuanya cuek, enggak ada yang mau bantu, sedih, ahahaha,” cerita Kak Karina.

Ternyata, perbedaan tempat tinggal juga membawa perbedaan sifat, nih, buat warga Korea Selatan.

Baca juga: Persiapan Belajar Bahasa Korea bagi Pemula

 

Tips Biar Kamu Enggak Kena Culture Shock!

Perbedaan budaya Korea Selatan dengan budaya yang ada di Indonesia berpotensi besar menimbulkan culture shock.

Kak Karina pun berpesan, jangan lupa cari tahu soal budaya-budaya yang ada di Korea Selatan.

Banyak sumber yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan informasi tentang budaya di sana.

Bisa dari internet, buku, hingga bertanya langsung kepada temanmu yang udah pernah ke Korea Selatan.

“Dengan nanya pengalaman teman yang udah pernah ke sana, kita jadi bisa tahu cerita mereka dan menyiapkan mental,” tambah Kak Karina.

Kamu juga bisa banget, loh, sharing-sharing secara langsung bareng Kak Karina dan tutor lainnya di Korean Programs yang ada di Cetta Online Class!

Selain mendengarkan pengalaman tentang budaya Korea Selatan, dengan mengikuti Korean Programs dari Cetta Online Class, kamu juga akan mempelajari bahasa Korea dari tutor-tutor yang berpengalaman.

Kamu juga bakal bergabung dengan Cetta Virtual Society, komunitas yang pastinya membantu kamu dalam mengembangkan bahasamu!

Yuk, gabung ke Cetta Online Class agar bisa ngobrol dengan oppa, ahjumma, hingga halmoni ketika kamu lagi di Korea Selatan! Konsultasi gratis dengan admin kami sekarang juga!

Bagikan

Transform Your Stressful Study Into an Enjoyable Journey

Coba Trial Class Gratis dan Nikmati

10%

Special Discount untuk untuk pendaftaran kelas

Plus, dapat artikel eksklusif untuk belajar bahasa lebih cepat

Form Popup