Kisah perjalanan Kak Vickel murid Cetta Mandarin dalam menemukan tutor idamannya hingga bekerja diperusahaan multinasional karena keahlian dalam bahasa Mandarin

CVStory #3: Perjalanan Vickel Menemukan Tutor Mandarin Idaman di Cetta

Daftar Isi

Bagi sebagian orang, bahasa asing mungkin hanya pelengkap. Namun, tidak demikian bagi Raden Vickel. Pria asal Depok ini berhasil meniti karir di sebuah perusahaan oil and gas asal Tiongkok, di mana kemampuan bahasa Mandarin menjadi kunci utama kesuksesannya. Sebagai Sales Assistant, ia harus berkomunikasi setiap hari dengan tim dan kolega dari Tiongkok, sehingga menguasai bahasa ini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan utama.

Perjalanannya tidak selalu mulus. Ia sempat mencoba belajar Mandarin di berbagai kursus, bahkan ia sempat berjuang sendiri dengan belajar secara otodidak. Namun, semua usaha itu akhirnya mengantarkannya pada keputusan untuk terus memperkuat kemampuan bahasa Mandarinnya. Bersama Cetta, Kak Vickel menemukan cara belajar yang tepat untuk melangkah ke level HSK 5.

Ingin tahu lebih banyak tentang perjalanannya? Simak wawancara kami dengan Raden Vickel pada Kamis, 18 September 2025.

Ketika Bahasa Mandarin Menjadi Kebutuhan Profesional

Bagi Kak Vickel, bahasa Mandarin bukan sekadar keterampilan tambahan, melainkan bagian penting dari rutinitas kerjanya sehari-hari. Sebagai Sales Assistant di perusahaan multinasional asal Tiongkok, hampir semua aktivitasnya menuntut kemampuan berbahasa Mandarin dengan lancar.

Ken

Kak Vickel sekarang bekerja di perusahaan asal Tiongkok. Pasti hampir setiap hari bertemu situasi yang butuh bahasa Mandarin, ya? Bisa ceritain kesehariannya kayak gimana?

Vickel

Aku berasal dari Depok dan sekarang bekerja di Amer Technology Indonesia, perusahaan asal Tiongkok yang bergerak di bidang oil and gas. Posisi aku sebagai Sales Assistant, jadi hampir setiap hari aku berhubungan langsung dengan tim sales dari Tiongkok. Bisa dibilang, bahasa Mandarin itu jadi kebutuhan utama dalam pekerjaanku sehari-hari.

Di perusahaan kami, khususnya yang bekerja untuk mengurusi after sales, bahasa Mandarin benar-benar wajib. Bahkan, hampir 90% pekerjaan menuntut komunikasi dalam Mandarin. Memang ada tim bahasa Indonesia dan tim dari Tiongkok, tapi untuk komunikasi sehari-hari, tetap Mandarin yang dipakai. Jadi, tanpa kemampuan bahasa ini, rasanya sulit banget untuk bisa bekerja dengan lancar.

 

Motivasi Awal Berasal dari Saran Keluarga

Tidak semua orang memiliki visi yang jelas tentang pentingnya menguasai bahasa asing sejak dini. Beruntung bagi Kak Vickel, keluarganya memiliki perspektif yang jauh ke depan tentang peluang karir, memberikan saran yang terbukti menjadi investasi terbaik dalam hidupnya.

Ken

Tadi Kakak sempat cerita kalau Mandarin jadi kebutuhan utama di kerjaan. Tapi memangnya apa sih yang bikin Kakak dulu akhirnya kepikiran buat belajar bahasa Mandarin?

Vickel

Awalnya dari saran keluarga. Mereka bilang selain bahasa Inggris, bahasa Mandarin sangat penting untuk membuka peluang karir. Dan ternyata memang benar, bahasa Mandarin sangat terpakai dalam keseharian aku saat ini. 

Aku percaya bahwa belajar bahasa asing dapat meningkatkan peluang karir, gaji, relasi, bahkan jodoh juga hahaha. Dari situ, aku bisa memperoleh banyak benefit yang nggak aku duga sebelumnya.

Perjalanan Otodidak Menyadari Perlunya Bimbingan

Belajar bahasa Mandarin secara otodidak bukanlah perjalanan yang mudah, terutama ketika berhadapan dengan kompleksitas grammar dan pola kalimat yang sangat berbeda. Kak Vickel merasakan betul tantangan ini di awal perjalanannya, terutama di level dasar yang membutuhkan pemahaman kuat. Pengalaman ini membuatnya menyadari pentingnya bimbingan yang tepat.

Ken

Kalau dilihat sekarang kan sedang persiapan ke HSK 5. Boleh share dong tantangan terberat saat belajar bahasa Mandarin apa sih?

Vickel

Saat ini aku lagi belajar di level HSK 5. Tapi sebenarnya, tantangan terbesarku justru ada di level HSK 1-2. Dasar-dasar bahasa Mandarin itu paling sulit karena semuanya masih asing, apalagi kalau belajar tanpa lǎoshī (guru) yang membimbing. Awalnya aku coba otodidak sampai selesai bab HSK 1, tapi kemudian aku sadar perlu guru untuk memperbaiki basic-ku. Lanjut ke HSK 3-4, aku masih cukup struggle terutama dalam mengaplikasikan bahasa ke situasi sehari-hari. Baru di HSK 5 aku memutuskan belajar di Cetta bersama Lǎoshī Kuma, guru native dari China.

Ken

Tenyata perjalanan belajarnya lumayan panjang sebelum akhirnya dibimbing Lǎoshī dalam proses belajarnya. Nah, momen awal tahu Cetta itu gimana ceritanya?

Vickel

Oh iya, aku pertama kali kenal Cetta Mandarin dari media sosial. Sering lewat di timeline karena aktif bikin konten. Followers-nya juga banyak jadi makin yakin kalau Cetta ini memang terpercaya. Dari situ aku akhirnya mutusin daftar dan ikut kelas persiapan HSK 5.

 

Transformasi Karir Menjadi Percaya Diri

Dalam proses belajarnya Kak Vickel sempat kesulitan menemukan pengajar dan metode belajar yang cocok. Tapi sejak bergabung di Cetta, ia merasakan cara belajar yang jauh lebih menyenangkan sekaligus efektif. Belajar teori dipadukan dengan praktik langsung bersama native speaker membuatnya lebih cepat berkembang. Hasilnya, bukan cuma kemampuan bahasa yang meningkat, tapi juga rasa percaya diri saat harus berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja dari Tiongkok.

Ken

Tadi Kakak mention soal belajar di Cetta bareng Lǎoshī Kuma. Gimana rasanya akhirnya nemu pengajar yang cocok?

Vickel

Awalnya aku kesulitan menemukan pengajar yang cocok. Sampai akhirnya, aku ketemu Kuma Lǎoshī di Cetta. Gurunya fun banget dan penjelasannya sangat mudah dipahami. Aku puas sekali dengan metode mengajarnya, karena setiap pertanyaan yang aku berikan, dia bisa menjawabnya dengan sangat memuaskan.

Ken

Wah, akhirnya ketemu juga ya guru yang cocok. Setelah kenal Lǎoshī dan ngerasain belajar dengan cara yang lebih pas di Cetta, perubahan apa yang paling terasa buat Kak Vickel sejauh ini?

Vickel

Dampak yang aku rasakan jadi lebih percaya diri berkomunikasi dengan atasan maupun rekan kerja, sekaligus lebih terlatih berbicara dengan native speaker di lingkungan kerja. Saat belajar HSK 5, aku juga mendapatkan banyak kosakata formal yang sebelumnya sulit aku temukan. Itu sangat membantu memperluas vocabulary-ku.

Yang paling mendukung adalah adanya conversation practice bersama native speaker sebulan sekali. Di situ aku bisa melatih komunikasi langsung dengan native dalam suasana yang lebih santai dibanding di kantor.

 

Belajar Bahasa Tidak Seperti Sains

Setelah menempuh perjalanan panjang mencari tempat kursus yang tepat, Kak Vickel akhirnya menemukan gaya belajar yang sesuai untuk dirinya. Ia menyadari bahwa setiap lembaga punya kelebihan masing-masing, namun di Cetta ia merasa sistem pembelajarannya lebih rapi dan terstruktur. Hal ini memudahkannya untuk tetap konsisten belajar HSK 5 dengan mengikuti kelas tiga kali seminggu, ditengah kesibukannya.

Ken

Seru banget dengar perjalanan Kakak dari awal sampai sekarang. Sebelum kita tutup sesi ini, kira-kira alasan apa yang bisa Kakak bagikan biar teman-teman di luar sana juga makin yakin untuk belajar Mandarin di Cetta?

Vickel

Aku sudah mencari les Mandarin dari ujung ke ujung, dan menurutku Cetta yang paling cocok karena sistem belajarnya rapi, jelas, dan terstruktur. Mulai dari teori sampai practice. Belajar bahasa itu memang harus fokus, tapi nggak bisa terlalu kaku seperti belajar sains.

Nah, di Cetta aku bisa langsung diajar sama native, dan itu jadi nilai plus besar buatku. Menurutku, keunggulan utama Cetta ada di kualitas gurunya yang luar biasa, cara mengajarnya asik dan penjelasannya mudah dipahami.

 

Belajar Mandarin dan Buka Peluang Karir Seperti Kak Vickel!

Perjalanan Kak Vickel membuktikan bahwa dengan metode yang tepat dan bimbingan berkualitas, siapapun bisa menguasai bahasa Mandarin hingga tingkat profesional. Dari yang awalnya belajar otodidak penuh kesulitan, kini ia percaya diri berkomunikasi langsung dengan native di lingkungan kerja multinasional.

Kalau Kak Vickel bisa terus naik level sampai HSK 5, kamu juga bisa! Jangan berhenti di satu titik, terus tingkatkan kemampuan Mandarin kamu lewat kelas Gaoji di Cetta, program persiapan HSK 5 dengan jadwal fleksibel yang tetap bisa kamu jalani di tengah kesibukan.

Masih bingung harus mulai dari level mana? Tenang, kamu bisa konsultasi gratis dengan admin Cetta untuk menemukan kelas yang paling pas buatmu. Yuk hubungi kami sekarang!

Bagikan

Transform Your Stressful Study Into an Enjoyable Journey

Coba Trial Class Gratis dan Nikmati

10%

Special Discount untuk untuk pendaftaran kelas

Plus, dapat artikel eksklusif untuk belajar bahasa lebih cepat

Form Popup