Artikel ini akan membahas tentang Ennichisai Blok M, sebuah festival Jepang yang berlokasi di blok M, serta sejarah perjalanannya.
Festival Jepang tahunan Ennichisai Blok M sempat tidak digelar lagi sejak tahun 2019; setelah melewati satu dekade jatuh bangun sejak awal tahun 2010. Meski demikian, kini rumor kembalinya Ennichisai di tahun 2025 mulai mencuat dan bikin banyak orang penasaran.
Ennichisai Blok M bukan hanya sekedar nostalgia, tapi merupakan peluang baru yang menarik! Banyak masyarakat baik kalangan Gen Z, para keluarga muda, dan serta culture enthusiasts bertanya-tanya: “Bagaimana konsep acaranya nanti? Di mana lokasinya? Apakah atmosfer lamanya akan seperti dahulu kala atau bahkan lebih baik lagi?”
Sebelum acaranya resminya dimulai kembali, yuk simak kisah sepak terjang kisah jatuh bangunnya event Ennichisai Blok M selama ini.
Fakta dan Sejarah Ennichisai Blok M
Pertama kali diselenggarakan tahun 2010 oleh komunitas Jepang‑Indonesia di kawasan Blok M, yang juga dikenal sebagai Little Tokyo karena banyak restoran dan kafe dengan tema Jepang, serta perkantoran perusahaan Jepang di sana.
Dimana setiap tahunnya Ennichisai menghadirkan sekitar lebih dari 150 booth pameran, berbagai pertunjukan tradisional seperti Mikoshi, Dashi, Taiko, Yosakoi, serta aksi cosplay modern dan panggung komunitas.
Tahun 2019 merupakan penyelenggaraan terakhir acara Ennichisai Blok M dengan estimasi pengunjung hingga 310.000 orang dalam kurun waktu dua hari.
Ennichisai artinya apa?
Disadur dari ennichisaiblokm.com secara harfiah, Ennichisai berasal dari bahasa Jepang 縁日祭 yang memiliki arti “festival pasar kejutan”. Dimana konsep utamanya adalah bazaar kuliner dan cultural street‑performance bertemakan Jepang di area yang terbuka.
Kenapa Blok M disebut Little Tokyo?
Karena sudah sejak lama banyak berdiri cafe, restoran, dan toko bertemakan Jepang yang menyatu dengan pemandangan kota Jakarta. Mulai dari tahun 2010, kawasan ini jadi pusat komunitas pecinta budaya Jepang dan juga sebagai tempat festival Ennichisai senantiasa diadakan.
Kenapa Ditiadakan Setelah 2019?
Disadur dari detik.com sejak sekitar 2014, sudah muncul beberapa masalah seperti “pungli” (pungutan liar oleh oknum) yang membuat panitia pengelola eks‑ekspatriat Jepang mulai mengalami kehilangan semangat untuk menyelenggarakan festival.
Sehingga tahun 2019 akhirnya menjadi Ennichisai edisi terakhir yang diadakan di Blok M; karena selain dari masalah pungli, juga terkendala kapasitas lokasi yang sudah tidak mendukung untuk menampung jumlah pengunjung yang terus meningkat. Selain itu juga untuk mengurangi potensi gangguan terhadap warga sekitar ikut menjadi pertimbangan serius.
Jadi, Kapan Tanggal Terbaru Ennichisai?
Ennichisai Blok M yang kini berganti nama menjadi Connext Japan Djakarta Ennichi rencananya akan digelar pada 6 sampai 7 September 2025 di Kota Tua, Jakarta Barat. Dengan mengusung tema Shinshō Babak Baru, Djakarta Ennichi berupaya membangkitkan kenangan manis festival budaya Jepang (Ennichisai Blok M) sekaligus menghadirkan nuansa baru yang lebih inklusif untuk semua kalangan.
Kegiatan & Acara yang Biasanya Ada di Ennichisai Blok M
Untuk referensi, kami mencoba menulusuri kegiatan-kegiatan yang pernah dihelat oleh Ennichisai Blok M yang berkemungkinan akan dilanjutkan oleh Connext Japan Djakarta Ennichi.
1. Main Stage: Parade Budaya Jepang Tradisional
- Mikoshi Parade: arak-arakan kuil mini khas Jepang.
- Dashi Parade: arak-arakan kereta hias tradisional.
- Yosakoi Dance: tarian energik dari Jepang yang dibawakan oleh komunitas.
- Taiko Performance: pertunjukan genderang besar yang megah dan menggugah semangat.
- Shamisen Performance: pertunjukkan alat musik kecapi/gitar tradisional Jepang
- Bon Odori: tarian massal yang merupakan tradisi asli Jepang, diadakan saat musim panas, biasanya melibatkan pengunjung untuk ikut menari.
2. Pop Stage: Modern Culture Zone
- Lomba dan pertunjukan cosplay yang diikuti oleh komunitas cosplayer.
- Japanese pop/rock music stage, merupakan pertunjukkan live band yang membawakan lagu-lagu terkenal ala J-Pop, anime song, dan Japanese City Pop.
- Kompetisi dance cover J-Pop/K-Pop
3. Culinary Street ala Jepang (Pasar Kaget / Pameran ala Jepang)
- Ratusan booth makanan Jepang seperti: takoyaki, okonomiyaki, ramen, karaage, yakitori, dango, dll.
- Area makan lesehan dan dekorasi ala festival musim panas Jepang (natsu matsuri).
- Booth minuman unik: ramune, teh Jepang, kakigori (es serut Jepang), dll.
4. Booth Komunitas & Budaya
- Workshop kaligrafi Jepang yang dikenal dengan istilah Shodo.
- Pemakaian yukata & sesi berfoto
- Booth edukasi: belajar menulis huruf Jepang seperti hiragana-katakana, mengenal seni tradisional Jepang seperti origami dan bonsai.
- Pameran budaya Jepang, termasuk booth dari lembaga-lembaga pendidikan dan pertukaran pelajar.
5. Kids & Family Area
- Permainan tradisional Jepang seperti:
- Super Ball Sukui (menangkap bola air).
- Wanage (lempar gelang ke target yang disediakan).
- Kendama, Daruma Otoshi, dll.
- Lukis wajah ala Jepang.
- Karakter maskot Jepang (Doraemon, Pikachu, Hello Kitty, Kumamon, dll) juga hadir di parade.
6. Chika Stage
- Merupakan salah satu dari tiga panggung utama di festival budaya Jepang tahunan “Little Tokyo Ennichisai”. Chika (地下) dalam bahasa Jepang berarti “bawah tanah”, disebut demikian karena memang panggung ini berada di area basement atau atrium dari Blok M Mall.
- Fungsi utama dari Chika Stage adalah untuk mendukung kumpul temu komunitas penggemar Jepang dan panggung untuk performer lokal. Meskipun lebih kecil dibanding Main Stage dan Pop Stage, tetapi suasananya lebih nyaman dan adem, sehingga cocok untuk yang ingin sejenak rehat dari keramaian.
Mengapa Festival Ini Menarik untuk Gen Z & Kultura Enthusiasts
- Pengalaman menikmati budaya Jepang tradisional dan modern yang merakyat dan gratis bisa banget jadi nih untuk jadi konten reels, TikTok, dan vlog. Juga karena banyaknya tersedia aktivitas ramah anak-anak, cocok bagi para keluarga muda untuk mengunjungi festival ini bersama anak.
- Kombinasi unik dari kuliner Jepang yang autentik, cosplay, berbagai macam pertunjukan seni, dan tempat temu kumpulnya komunitas lokal pecinta J-Pop; membuat suasananya inklusif untuk berbagai kalangan tanpa memandang adanya perbedaan.
Mencari Teman yang Juga Tertarik Belajar Budaya Jepang? Bergabunglah dengan Cetta Virtual Society.
Jika Ennichisai bangkit lagi di 2025, ini jadi momen sempurna buat belajar bahasa dan budaya Jepang lebih intens, sambil menikmati pengalaman festival secara autentik.
Jika Cetz sedang mencari teman dengan minat yang sama, mari bergabung di Cetta Virtual Society. Cetta Virtual Society adalah komunitas budaya Jepang online yang seru, bisa ngobrol bareng pelajar bahasa Jepang lainnya, ikut acara virtual, dan siap menyambut festival sesungguhnya. Disini kamu akan bertemu dengan banyak teman-teman yang punya ketertarikan terhadap budaya Jepang dan bisa saling sharing dan berbagi informasi. Sehingga kamu akan punya kesempatan untuk community building, dan meningkatkan peluang networking artistik/kultural.
Bila kamu merasa perlu untuk mempelajari Bahasa Jepang secara serius, maka Cetta Online Class adalah pilihan yang tepat untukmu. Cetta menyediakan Japanese Class Program yang cocok untuk diikuti oleh kamu para Gen Z dan juga keluarga muda yang ingin belajar Bahasa Jepang melalui kelas interaktif dan fun.
Dengan bergabung di kelas Cetta Japanese Class, kamu bukan cuma belajar bahasa saja, tapi juga memperdalam kultur Jepang. Kelas akan dipandu oleh tutor muda berpengalaman yang sudah tersertifikasi. Klik link informasi program Cetta Japanese Class berikut ini untuk melihat-lihat secara lengkap kelas Bahasa Jepang yang tersedia.
Jika kamu butuh konsultasi kelas mana yang sesuai untukmu, jangan ragu untuk menghubungi Admin Cetta untuk berkonsultasi secara gratis hingga kamu menemukan jawaban atas keraguanmu.










