Merasakan Puasa 18 Jam di Jerman, Hingga Rekomendasi Tempat Takjil di Frankfurt

seorang wanita duduk mengaji di depan al-quran

Sebagai seorang muslim yang tinggal di Jerman, saya sering dapat pertanyaan seperti, “Gimana rasanya puasa di sana?” atau “Puasa di Jerman itu beda nggak sih dengan di Indonesia?”

Well, jawabannya tentu saja, iya, ada beberapa hal yang berbeda. Tapi, meskipun beberapa tantangan muncul, saya justru merasa pengalaman puasa di Jerman itu jadi bagian yang menarik dari hidup saya selama di sini. Jadi, kalau kamu ingin belajar bahasa Jerman dengan tujuan untuk bekerja di Jerman, ada beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang puasa di sini.

Puasa dengan Durasi yang Lebih Panjang

Salah satu perbedaan paling mencolok adalah durasi puasa. Di Indonesia, kita terbiasa puasa sekitar 12-14 jam, kan? Nah, di Jerman, itu bisa lebih panjang, tergantung pada musimnya. Kalau bulan Ramadan jatuhnya pas musim panas, bisa mencapai 18 jam! Bayangin aja, sahur jam 3 pagi dan berbuka jam 9 malam. Bener-bener waktu yang lama, apalagi di musim panas saat matahari nggak terlalu cepat tenggelam.

Saya pribadi sempat merasa agak kewalahan pada awalnya, apalagi kalau sedang beraktivitas fisik atau kerja, rasa haus itu memang nyata. Tapi, seiring waktu, tubuh jadi terbiasa, dan saya belajar untuk menyesuaikan pola makan dan minum supaya tetap bertenaga selama puasa. Salah satu hal yang saya pelajari adalah pentingnya manajemen sahur yang baik, karena itu akan membantu tubuh beraktivitas selama puasa.

Suasana Ramadan yang Berbeda

Di Jerman, suasana Ramadan tentu tidak semeriah di Indonesia. Di Indonesia, bulan Ramadan itu terasa sangat terasa di mana-mana: pasar takjil, iklan-iklan yang ramai, dan suara takbir yang menggema. Nah, di Jerman, meskipun ada beberapa masjid yang mengadakan acara buka bersama atau salat tarawih, tidak seramai di Indonesia. Kadang-kadang, suasananya lebih tenang, bahkan ada hari-hari di mana saya merasa sepi sekali, terutama kalau teman-teman non-muslim yang kurang paham kenapa saya nggak makan dan minum.

Namun, ada juga hal-hal yang membuat saya merasa seperti di rumah. Di beberapa kota besar seperti Berlin, Hamburg, atau Frankfurt, komunitas muslim cukup besar, jadi saya bisa bertemu teman-teman sesama muslim, baik yang berasal dari Jerman atau dari negara lain. Di sini, buka puasa bersama atau Iftar sering diadakan, terutama di masjid atau komunitas. Hal ini membantu untuk merasa lebih terhubung dengan sesama, meskipun kita jauh dari keluarga di Indonesia.

Tantangan dengan Waktu Kerja dan Aktivitas Harian

Kalau kamu berencana untuk bekerja di Jerman, tantangan lainnya adalah menyesuaikan jam kerja selama berpuasa. Banyak perusahaan di sini yang jam kerja hariannya rata-rata 8 jam sehari dengan jam istirahat 30 menit hingga 1 jam. Di beberapa tempat, atasan dan rekan kerja lebih memahami, bahkan ada yang memberikan waktu istirahat lebih lama agar kita bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman.

Namun, di beberapa perusahaan, kita memang harus sedikit kreatif. Misalnya, jika jam kerja biasa dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, saya biasanya berusaha datang lebih awal dan pulang lebih cepat. Hal ini saya lakukan agar bisa menikmati waktu berbuka bersama keluarga atau teman-teman. Beberapa teman saya yang bekerja di sektor yang lebih fleksibel, seperti di dunia teknologi, bahkan bisa menyesuaikan jam kerja mereka agar lebih mudah berpuasa.

Kesulitan dalam Makanan dan Minuman untuk berbuka

Di Indonesia, kita pasti sudah familiar dengan berbagai macam makanan khas yang tersedia saat Ramadan, mulai dari kolak, gorengan, hingga takjil segar. Nah, di Jerman, meskipun makanan halal semakin mudah ditemukan, kadang sulit untuk menemukan hidangan khas Indonesia untuk berbuka puasa. Apalagi, nggak semua supermarket punya bahan makanan yang biasa kita temukan di Indonesia. Saya pribadi sering memasak makanan Indonesia di rumah, dan kalau kangen makanan Indonesia, saya bisa mencarinya di pasar halal yang ada di kota besar.

Selain itu, soal minuman, di Jerman, orang-orang cenderung lebih suka minum air mineral atau jus yang tidak terlalu manis. Ini kadang cukup menantang karena biasanya kita di Indonesia sudah terbiasa dengan minuman manis atau teh manis saat berbuka. Namun, seiring waktu saya jadi terbiasa dengan teh herbal atau air mineral, dan saya juga mencoba resep-resep minuman khas Jerman yang segar.

Tips untuk Puasa yang Lebih Lancar di Jerman

Bagi kamu yang ingin atau sedang belajar bahasa Jerman dan punya rencana untuk bekerja di sini suatu hari nanti, ada beberapa tips yang bisa membantu menjalani puasa dengan lancar di Jerman:

  1. Pahami Waktu Imsak dan Buka: Di Jerman, waktu imsak dan berbuka bisa berbeda-beda tergantung kota dan negara bagian. Pastikan kamu mengecek waktu yang tepat setiap hari agar nggak salah waktu.
  2. Sahur yang Gizi Berimbang: Ini sangat penting! Sahur dengan makanan yang cukup mengandung karbohidrat dan protein untuk menjaga energi selama puasa.
  3. Tetap Hidup Sehat: Jangan lupa untuk menjaga pola makan yang teratur dan cukup cairan saat sahur dan buka. Ini akan membantu tubuh tetap bugar meskipun puasa selama jam yang panjang.
  4. Bergabung dengan Komunitas Muslim: Cari komunitas muslim di sekitar tempat tinggal atau bekerja. Kamu bisa buka puasa bersama dan salat tarawih bersama-sama, yang tentunya bisa membuat kamu merasa lebih dekat dengan rumah.
  5. Fleksibel dengan Jam Kerja: Jika kamu bekerja, bicarakan dengan atasan untuk menyesuaikan jam kerja selama bulan Ramadan. Banyak perusahaan di Jerman yang cukup fleksibel terhadap hal ini.

Rekomendasi Tempat Takjil di Frankfurt

Kalau kamu lagi berada di Frankfurt atau berencana untuk mengunjungi kota ini selama bulan Ramadan, pasti ingin mencari tempat untuk berbuka puasa yang nyaman dan tentunya menyajikan makanan yang halal, kan? Tenang, saya punya beberapa rekomendasi tempat takjil yang bisa jadi pilihan tepat buat kamu yang ingin berbuka dengan menu lezat setelah seharian berpuasa. Intip artikelnya dibawah ini.

1. Istanbul Restaurant

Jika kamu ingin menikmati makanan Turki yang autentik untuk berbuka puasa, Istanbul Restaurant adalah pilihan yang tepat. Terletak di pusat Frankfurt, restoran ini menawarkan berbagai macam hidangan Turki yang halal, seperti kebab, baklava, dan banyak menu lainnya yang pas banget untuk dijadikan takjil. Suasana di restoran ini juga sangat ramah dan cocok untuk berbuka puasa bersama keluarga atau teman.

2. Mangal Restaurant

Mangal Restaurant juga merupakan pilihan tepat jika kamu mencari tempat dengan hidangan halal yang kaya rasa. Terletak di kawasan pusat kota, Mangal menawarkan berbagai pilihan makanan khas Timur Tengah dan Turki, termasuk hidangan lezat yang bisa dinikmati sebagai takjil. Kamu bisa mencoba hidangan pembuka seperti hummus atau falafel, yang sangat cocok untuk memulai buka puasa. Jangan lupa untuk memesan teh Turki yang menyegarkan!

3. Al Dar Restaurant

Bagi kamu yang ingin menikmati masakan khas Arab, Al Dar Restaurant bisa jadi destinasi berbuka puasa yang sempurna. Dengan berbagai hidangan Lebanon dan masakan Arab lainnya, restoran ini menawarkan pilihan menu halal yang sangat lezat. Cobalah untuk memesan soup lentil atau sambousek sebagai takjil sebelum menikmati hidangan utama yang kaya rasa.

4. Ristorante Elia

Buat kamu yang menginginkan suasana yang lebih santai namun tetap ingin menikmati hidangan halal, Ristorante Elia di Frankfurt bisa jadi pilihan menarik. Restoran ini menyajikan makanan Mediterania yang lezat, dan beberapa pilihan menu halal seperti pizza, pasta, dan salad. Pasti asyik banget untuk menikmati hidangan segar dan ringan sebagai takjil sebelum melanjutkan makan malam utama.

5. Hala Cafe & Restaurant

Jika kamu sedang mencari tempat yang nyaman untuk duduk santai sambil menikmati hidangan pembuka ala Timur Tengah, Hala Cafe & Restaurant adalah tempat yang pas. Di sini, kamu bisa menikmati hidangan ringan seperti kebbeh, sambusa, atau knafeh yang manis sebagai takjil. Suasana di restoran ini juga sangat cozy, cocok untuk berbuka puasa sambil ngobrol santai.

6. Vegan Isst

Buat kamu yang mencari opsi sehat dan ramah vegetarian atau vegan, Vegan Isst adalah tempat yang tepat. Walaupun restoran ini lebih fokus pada makanan vegan, mereka memiliki berbagai pilihan hidangan yang cocok untuk takjil. Cobalah smoothie bowls atau fresh juices yang segar dan kaya nutrisi. Tempat ini juga cocok bagi kamu yang menginginkan variasi makanan berbuka yang ringan namun mengenyangkan.

7. Saray Restaurant

Restoran yang satu ini juga terkenal di kalangan komunitas Muslim di Frankfurt. Saray Restaurant menawarkan hidangan khas Turki yang halal, dan sangat cocok untuk berbuka puasa. Menu favorit yang bisa kalian coba antara lain lahmacun (pizza khas Turki), kebab dengan berbagai pilihan daging, dan tentunya baklava sebagai penutup. Tempat ini cukup populer, jadi pastikan kalian datang lebih awal agar mendapatkan tempat duduk.

8. Frankfurter Grüne Soße Restaurant

Tempat makan yang satu ini menyajikan hidangan khas Frankfurt yang menggunakan bahan-bahan segar dan sehat. Meski bukan sepenuhnya restoran halal, namun mereka memiliki beberapa menu vegetarian dan halal yang bisa jadi pilihan saat berbuka puasa. Cobalah Grüne Soße atau salad segar yang cocok disantap saat berbuka puasa. Tempat ini menawarkan pemandangan kota yang indah dan cocok untuk bersantai.

Kesimpulan

Puasa di Jerman memang memiliki tantangan tersendiri, terutama karena durasi yang lebih panjang dan terdapat perbedaan budaya. Namun, dengan persiapan yang baik dan sedikit penyesuaian, pengalaman Ramadan di sini bisa menjadi momen yang sangat berarti dan penuh pembelajaran. Jika kamu berencana untuk bekerja di Jerman, pastikan untuk mempersiapkan diri agar bisa menjalani puasa dengan nyaman dan penuh makna.

Saran dariku, jangan takut untuk mencoba menjalani pengalaman ini. Siapa tahu, puasa di Jerman bisa jadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidupmu!

Itu dia cerita puasaku di negara Jerman! Apa kamu punya cerita berpuasa di negara lain yang mirip seperti dengan ceritaku? Jika kamu punya dan ingin membagikan ceritamu, bisa mengirimkan ceritamu ke tim sosial media Cetta German di DM Instagram Cetta German ya.

Bagikan Artikel ini:

Artikel Lainnya

Isi Data Diri Dulu, Yuk!
Cetta Akan Kirimkan Kode Promonya ke Emailmu