Pada artikel ini, akan dibahas 10 alasan kenapa banyak yang gagal belajar bahasa asing, padahal sudah mengikuti kursus. Apakah kamu masih kesulitan menguasai bahasa asing padahal sudah belajar siang malam dan mengikuti kursus bahasa asing? Sempat merasa down dan tidak PD karena itu?
Coba deh baca artikel ini, untuk mencari tahu 10 penyebab kegagalan belajar bahasa asing, meskipun sudah mengikuti kursus.Siapa tahu, setelah selesai membaca artikel ini, harapannya kamu jadi bisa jago menguasai bahasa asing tersebut. Yuk, disimak Cetz!
Fenomena: Sudah Kursus Bahasa Asing, Kenapa Tetap Tidak Lancar Bicara?
Belajar bahasa asing memang sangat menantang, untuk menguasainya tidaklah mudah meski sudah mengikuti kursus puluhan jam. Mengapa begitu banyak orang yang meskipun sudah mengikuti kursus, berlatih, bahkan mengeluarkan effort yang besar, tetapi tetap belum lancar juga bahasa asingnya?
Beragam penelitian dari media Indonesia dan beberapa universitas menyampaikan: masalahnya bukan hanya soal materi, tapi juga motivasi, lingkungan, dan strategi belajar yang belum tepat.
Banyak yang sudah “berinvestasi” belajar seperti ambil kelas, les, atau tutor privat, namun hasilnya masih jauh dari ekspektasi. Tentunya ini menimbulkan kebingungan, frustasi, bahkan menyebabkan tingkat kepercayaan diri jadi menurun.
Kondisi ini adalah wajar dan sangat umum dirasakan oleh sebagian besar pelajar bahasa asing, mungkin saja karena sistem belajarnya yang belum sempurna sehingga menghambat kemajuan.Coba simak informasi lebih lanjutnya di bawah ini.
Mengapa sebagian orang tidak dapat mempelajari bahasa asing?
Karena terkadang kursus hanya mengejar materi tanpa struktur atau latihan aktif, sementara faktor internal menjadi buram dan tidak jelas. Alasan “kenapa/tujuan” mempelajari bahasa, serta lingkungan yang tidak mendukung, dan metode belajar tidak sesuai gaya individu juga sangat mempengaruhi.
Alasan orang gagal belajar bahasa asing?
Berkaitan erat dengan poin diatas, dimulai dari tidak adanya rencana/pola belajar yang terstruktur, fixated on grammar dan melupakan latihan yang lain, takut salah saat berbicara, motivasi yang kian menurun, serta lingkungan dan metode yang tidak tepat dapat menjadi faktor penyebab.
Bahkan sekalipun sudah mengikuti kursus tidak akan menjamin kelancaran dan keberhasilan.
10 Faktor Penyebab Tidak Lancar Bahasa Asing Setelah Kursus
No | Faktor Utama | Penjelasan Singkat |
1. Tanpa rencana tersusun | Tidak fokus pada goal jangka menengah per level; pola belajar yang acak. | Pemula tanpa struktur sering “mentok” di level dasar. |
2. Terlalu fokus grammar | Sibuk rumus di awal, lupa komunikasi; takut ngomong karena ingin terdengar “sempurna”. | Rasa takut salah menghambat penggunaan bahasa aktif. |
3. Listening & speaking minim | Jarang aktif untuk latihan listening/speaking; hanya belajar pasif secara textbook. | Skor bagus di tes tulis tapi kesulitan ngobrol secara real life. |
4. Kosakata tanpa konteks | Hanya menghafal kosakata, tapi akhirnya lupa karena tidak dipakai dalam kalimat. | Kosakata akan cepat hilang jika tidak diasah kontekstual. |
5. Complex grammar & unfamiliar accent | Bahasa asing seperti Perancis atau Jerman memiliki tenses, gender, dan bunyi unik. | Tata bahasanya rumit + pelafalan yang berbeda dari tulisannya sehingga bikin “cocoklogi” sendiri. |
6. Rendahnya motivasi internal / percaya diri | Gagal bangun self-efficacy; mudah menyerah saat dicemooh ketika melakukan kesalahan. | Mahasiswa sering merasa “malas” karena tidak sadar manfaat nyata di kemudian hari. |
7. Efek “malas batin / tidak sadar manfaat” | Belajar hanya untuk nilai atau formalitas saja, bukan kebutuhan dunia nyata. | Yang disebut “hanya ikut kursus karena ada acaranya”. |
8. Waktu, lingkungan, sumber belajar melemah | Kurangnya lingkungan untuk praktek; waktu belajar terbatas; bahan belajar seadanya. | Tidak cukup praktik dan latihan di luar jam kelas. |
9. Metode yang tidak sesuai gaya belajar | Kelas pasif, terlalu metode ceramah satu arah; tidak mempertimbangkan gaya visual/auditori. | Membuat pembelajaran terasa membosankan dan tidak merangsang murid untuk menjadi aktif belajar. |
10. Rasa takut akan kesalahan (“fear of failure”) | Perfeksionisme mengekang interaksi; gengsi tinggi takut untuk dikoreksi dan akhirnya menjadi silent learner. | Misalnya takut ngomong karena takut salah, malu kalau mendapat koreksi. |
Solusi dari Cetta: Belajar dengan Metode yang Fun dan Terstruktur
Cetta (didirikan tahun 2020, dan berhasil masuk Top 10 LinkedIn’s Top Startups Indonesia 2024) membawa pendekatan komprehensif yang mengatasi 10 faktor kendala di atas.
Berdasarkan poin-poinnya, Cetta memiliki kelebihan berikut:
- Belajar berdasarkan roadmap: setiap level memiliki target learning journey yang terstruktur sesuai level kelas. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan report secara berkala untuk melihat perkembangan kemampuanmu
- Speaking diprioritaskan sejak sesi pertama: meski sedang mempelajari grammar, tapi speaking practice tetap tidak dilupakan (metode kelas Live Zoom jumlah kecil hingga max 10 orang).
- Kegiatan pengembangan skill bersama komunitas: kamu juga bisa bergabung dengan komunitas Cetta Virtual Society dan bertemu dengan banyak sekali teman-teman yang punya minat serta hobi yang sama. Bisa saling sharing dan jadi ajang pengembangan skill bersama-sama.
- Kontekstualisasi kosakata: siswa diberi kata per tema (food, office, travel) dan praktik dialog seolah-olah sedang menjadi native speaker. Materi kosakata bisa diakses juga melalui website cetta
- Pelatihan pronunciation & intonasi langsung dengan tutor native/berpengalaman: baik bahasa Inggris, Jepang, Korea, Mandarin, Prancis, Jerman.
- Boost motivasi & mindset: komunitas virtual Cetta mengajak belajar bareng, saling koreksi, saling memberi “feedback nonkritik” agar tetap kompak, saling mendukung, kolaboratif dan mendapatkan kondisi belajar sambil healing.
- Pembelajaran fleksibel: materi bisa direkam ulang (on demand), jadi dapat digunakan oleh siswa sibuk sekalipun jam kerjanya padat.
- Metode fun learning & tutor cepat tanggap: meminimalkan metode pengajaran ceramah satu arah dan beralih ke coaching secara personal yang sebelumnya hanya bisa diadakan secara offline.
- Fear‑buster sessions: sesi simulasi bukan hanya percakapan, tapi sistem “trial and error yang kemudian dikoreksi secara langsung oleh tutor” memberi reassurance bahwa kesalahan itu adalah salah satu bagian dari belajar.
- Fasilitas tambahan & komunitas learning: flashcards interaktif, quiz, plus diskusi mingguan di Cetta Virtual Community.
Disadur dari kompas.com, pada tahun 2024 Cetta telah meraih prestasi luar biasa, yakni Top Startup 2024 oleh LinkedIn.
Co-Founder & CEO Cetta, Ali Akbar menyebut bahwa masuknya Cetta dalam daftar LinkedIn’s Top Startup 2024 merupakan checkpoint penting dalam perjalanan perusahaan yang menaunginya itu.
“Ini adalah bukti bahwa Cetta terus tumbuh dan berkembang serta menjadi ‘bensin pembakar‘ bagi Cetta untuk mencapai target ambisius di masa depan,” ujar Ali dalam wawancara eksklusif tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (30/9/2024).
Ali menekankan, kualitas pengajaran menjadi prioritas utama bagi Cetta. Dengan metode interaktif dan teknologi modern, Cetta berupaya memastikan setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang tak hanya menyenangkan, tetapi juga efektif.
Kegagalan dalam belajar bahasa itu wajar dan bagian dari proses transisi ke arah kemampuan yang lebih tinggi. Cara agar terus berkembang adalah dengan pendekatan yang terukur, fleksibel, dan berbasis praktik.
Kalau kamu pernah kursus tapi belum lancar, bukan berarti kamu tidak akan/tidak bisa lancar, mungkin saja berarti saat ini belum di program yang tepat.
Bergabunglah dengan Cetta Online Class yang memiliki kelebihan:
- Dapat roadmap belajar per level,
- Sesi interaktif kecil (max 10 orang atau privat),
- Komunitas belajar yang suportif,
- Tutor muda berpengalaman yang paham dengan metode fun learning,
- Bisa bebas memilih satu atau multi-level languages untuk diikuti (Inggris, Jepang, Korea, Prancis, Jerman, Mandarin),
- Fleksibel waktu belajar yang dipilih sesuai kesibukan (ada kelas live + rekaman),
- Cocok untuk yang ingin persiapan sertifikasi bahasa asing seperti IELTS, JLPT, HSK, TOPIK, DELF, Goethe-Zertifikat
Jika kamu ingin tahu jadwal, level kelas, harga, atau melihat bagaimana kelas berjalan secara langsung, kunjungi situs Cetta Online Class. Mulai hari ini, kamu bisa belajar lebih smart, lebih enjoy, dan lebih efektif bersama Cetta.
Semangat terus belajar, dan ingat: masing-masing kesalahan justru adalah titik di mana kamu mulai lebih dekat ke kelancaran. Kamu tidak sendiri.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kelas yang ingin kamu ambil, atau bahasa mana yang cocok untuk kamu pelajari? Langsung saja chat Admin Cetta untuk konsultasi secara GRATIS, klik disini ya!