pasangan mix marriage korea-indonesia selebgram Jule dan suaminya Daehoon asal Korea

Tren Mix Marriage Korea-Indonesia: Jule dan Daehoon Salah Satunya!

Daftar Isi

Artikel ini mengulas fenomena mix marriage Korea–Indonesia secara lengka, mulai dari pengertian, proses legal di kedua negara, hingga kisah nyata pasangan yang sukses membangun keluarga multikultural. Dengan wawasan yang tepat, impian membangun hubungan lintas budaya bukan lagi hal yang mustahil di tahun 2025.

Bermimpi menikah dengan oppa atau unnie Korea seperti Maudy Ayunda dan Jesse Choi? Fenomena mix marriage antara warga Korea Selatan dan Indonesia makin sering dibicarakan, apalagi sejak banyak kisah pasangan lintas negara yang viral di media sosial. Tapi di balik kisah manisnya, ada pula tantangan soal budaya, bahasa, dan legalitas yang perlu dipahami sebelum melangkah ke jenjang serius.

 

Popularitas Mix Marriage Korea-Indonesia di Tahun 2025

Korea Selatan merupakan negara yang masyarakatnya sangat homogen. Namun, awal tahun 2000 jumlah pernikahan dengan orang asing meningkat sekitar 10-15 persen. Mayoritas menikah dengan negara tetangga sekitar Asia seperti Vietnam, Thailand, Indonesia dan sebagainya.

Menurut Nada Aliefie Faizin, Tutor Cetta Korean, pernikahan orang Korea dengan orang asing disebut mix marriage atau pernikahan campur. “Pria Korea menikah dengan wanita Indonesia atau sebaliknya itu bisa disebut mix marriage,” ungkap Nada.

Mix marriage sendiri adalah pernikahan antara dua orang yang memiliki kewarganegaraan berbeda. Di Indonesia, pernikahan campuran ini diperbolehkan dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Jadi, jika kamu warga negara Indonesia ingin menikah dengan warga negara Korea Selatan, hal ini sah secara hukum asalkan memenuhi persyaratan yang berlaku di kedua negara.

 

Peran Pemerintah Korea dan Dampak Mix Marriage terhadap Populasi

Apakah mix marriage ada karena dorongan pemerintah Korea Selatan? Nada menjelaskan bahwa pemerintah Korea tidak mendorong atau merekomendasikan rakyatnya untuk melakukan pernikahan campuran, tapi pemerintah melakukan antisipasi.

“Contohnya, di sana ada Healthy Family Support Center,” tambah Nada. Pusat ini didirikan untuk membantu warga asing yang menikah dengan orang Korea agar bisa menyesuaikan diri atau mendapatkan konseling terkait dinamika pernikahan campuran.

Menurut Nada, penurunan populasi di Korea atau penambahan penduduk orang asing di Korea menjadi salah satu dampak mix marriage.

“Salah satunya ikut tinggal di negaranya (pihak istri maupun suami) pasti, jadi karena ada perpindahan tempat tinggal memungkinkan ada penurunan maupun penambahan populasi di Korea,” ujar Nada.

Fenomena ini menarik untuk dipelajari lebih dalam, terutama bagi kamu yang ingin memahami budaya Korea secara menyeluruh. Untuk itu, kursus bahasa Korea di Cetta bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk mempersiapkan diri berkomunikasi dengan keluarga pasangan atau memahami konteks budaya Korea lebih dalam.

 

Persyaratan Menikah dengan Orang Korea di Indonesia

Bagi kamu yang bertanya-tanya tentang syarat menikah dengan orang Korea di Indonesia, ada beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan. Selain dokumen administratif, kamu juga perlu memahami persyaratan usia dan budaya pernikahan di Korea.

 

Dokumen yang Diperlukan

Untuk Pihak Indonesia:

  • KTP dan Kartu Keluarga asli
  • Akta Kelahiran asli
  • Surat Keterangan Belum Menikah dari Kelurahan
  • Pas foto terbaru

 

Untuk Pihak Korea:

  • Paspor yang masih berlaku
  • Certificate of No Impediment to Marriage (Family Relations Certificate) dari Korea yang sudah diterjemahkan dan dilegalisir
  • Surat Keterangan Belum Menikah dari Kedutaan Besar Korea
  • Pas foto terbaru

 

Persyaratan Usia Menikah

Berdasarkan hukum Korea Selatan, usia minimum untuk menikah adalah 18 tahun untuk pria dan wanita. Namun, jika salah satu pihak berusia di bawah 19 tahun, diperlukan izin dari orang tua atau wali. Di Indonesia sendiri, sesuai UU Perkawinan yang telah direvisi, usia minimum menikah adalah 19 tahun untuk pria dan wanita.

Menariknya, rata-rata usia menikah orang Korea cukup tinggi dibandingkan negara Asia lainnya. Berdasarkan data Statistics Korea, rata-rata usia menikah pertama kali untuk pria Korea adalah sekitar 33-34 tahun, sedangkan wanita sekitar 30-31 tahun. Fenomena ini terjadi karena banyak orang Korea yang memprioritaskan pendidikan dan karir terlebih dahulu sebelum memutuskan menikah.

 

Proses Pendaftaran Pernikahan

Setelah dokumen lengkap, kamu perlu mendaftarkan pernikahan di:

  1. Kantor Catatan Sipil di Indonesia (untuk pencatatan pernikahan di Indonesia)
  2. Kedutaan Besar Korea di Indonesia atau langsung di Korea (untuk pencatatan pernikahan menurut hukum Korea)

Prosesnya memang memerlukan kesabaran dan persiapan matang, termasuk kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Korea yang akan sangat membantumu dalam mengurus dokumen dan berkomunikasi dengan pihak keluarga. Pemahaman budaya Korea juga menjadi nilai plus agar kamu lebih siap menghadapi kehidupan pernikahan lintas budaya.

 

Kisah Inspiratif Mix Marriage Korea-Indonesia

Banyak sekali warga Indonesia yang menikah dengan orang Korea, baik dari kalangan artis maupun warga biasa. Berikut beberapa kisah inspiratif yang membuktikan bahwa cinta tak mengenal batas negara:

1. Julia Prastini (Jule) dan Daehoon Oppa

Daehoon, chef asal Korea, hobi membuat konten tentang budaya-budaya Korea atau bahasa Korea. Ia bertemu Julia atau Jule karena pindah kerja di Indonesia.

“Singkat cerita Daehoon suka stalking si Jule di medsos, lalu mereka berkomunikasi lewat Instagram, dan sama-sama mau serius, akhirnya nikah dan Daehoon jadi mualaf,” tambah Nada.

Kisah mereka menunjukkan bagaimana media sosial bisa menjadi jembatan cinta lintas negara. Kini, pasangan ini aktif berbagi konten tentang kehidupan pernikahan campur mereka yang penuh warna.

 

2. Maudy Ayunda dan Jesse Choi

Baru-baru ini Maudy Ayunda dan Jesse Choi menikah pada bulan Mei 2022 silam. Jesse Choi adalah teman kampus Maudy Ayunda semasa ia mengenyam pendidikan di Stanford University.

Pernikahan tersebut mengejutkan warga net dikarenakan mereka tidak mengumbar kedekatan di sosmed sebelum menikah. Pernikahan low profile ini justru menunjukkan kedewasaan dan keseriusan mereka dalam membangun hubungan.

 

3. Gina Selvina (Mama Gina Kimbab Family) dan Yeon Seung Jay

YouTuber Gina Selvina atau dikenal dengan Mama Gina Kimbab Family menikah dengan Yeon Seung Jay tahun 2012 dan dikaruniai 3 buah hati. Keluarga kecil mereka kerap membagikan kehidupan sehari-hari yang penuh kehangatan melalui konten YouTube, mulai dari memasak makanan Korea hingga keseruan parenting ala Korea-Indonesia.

 

4. Monique Octaviani (Moa Aeim) dan Lee Jeong Hoon

Monique Octaviani atau yang dikenal Moa Aeim menikah dengan Lee Jeong Hoon tahun 2017 dan dikaruniai dua orang anak. Pasangan ini juga aktif berbagi momen keluarga mereka, menginspirasi banyak pasangan mix marriage lainnya untuk terus mempertahankan keharmonisan keluarga.

 

5. Tara Erin dan Jeong Sangwon (Woni)

Kisah cintanya pernah viral, Tara Erin YouTuber asal Banjarmasin menikah dengan pria asal Korea Jeong Sangwon atau Woni pada Februari 2020 lalu. Kisah mereka yang romantis dan penuh perjuangan jarak jauh berhasil menyentuh hati banyak penggemar dan membuktikan bahwa cinta sejati memang ada.

 

6. Rini Yulianti dan Michael Andrew Ha

Menikah tahun 2014, Rini Yulianti dan suaminya asal Korea yang bernama Michael Andrew Ha kini sudah melewati hampir 10 tahun membangun bahtera rumah tangga. Perjalanan cinta mereka menunjukkan bahwa komitmen dan saling pengertian adalah kunci langgengnya pernikahan lintas budaya.

Kisah-kisah ini membuktikan bahwa komunikasi yang baik menjadi kunci sukses dalam pernikahan lintas budaya. Kemampuan bahasa menjadi fondasi penting untuk memahami pasangan dan keluarganya. Ingin tahu lebih banyak kosakata penting dalam kehidupan rumah tangga? Baca artikel kami tentang suami dalam bahasa Korea untuk menambah perbendaharaan katamu.

 

Mulai Belajar Bahasa Korea di Cetta Aja!

Fenomena pernikahan antara Korea-Indonesia bukan cuma soal cinta lintas negara, tapi juga soal memahami budaya dan komunikasi sehari-hari. Di Cetta Korean ada kelas Malhagi, kamu akan belajar melatih percakapan dasar bahasa Korea lewat topik kehidupan nyata, mulai dari sapaan, kebiasaan, untuk mempermudah berinteraksi dengan keluarga pasangan.

Konsultasi gratis dengan admin Cetta untuk jadwal kelas yang cocok dengan kesibukanmu. Khusus kamu yang sudah baca artikel ini, kamu bisa pakai kode promo BACACETTASUPDATES dan dapatkan diskon 10% untuk pembelian kelas di Cetta Online Class!

Bagikan

Transform Your Stressful Study Into an Enjoyable Journey

Coba Trial Class Gratis dan Nikmati

10%

Special Discount untuk untuk pendaftaran kelas

Plus, dapat artikel eksklusif untuk belajar bahasa lebih cepat

Form Popup