Kita bakal kupas tuntas mulai dari apa itu Hangul, sejarahnya, perbedaan dengan huruf lain, sampai tips praktis cara menghafalnya di artikel Cetta Korean kali ini. Kalau kamu baru banget mulai belajar, artikel ini cocok jadi pijakan pertama Cetz.
Kalau mau serius belajar bahasa Korea, langkah pertamanya bukan langsung menghafal kosakata atau grammar ribet. Justru yang paling krusial adalah bisa baca dan tulis huruf Korea alias Hangul (한글). Tanpa ini, kamu bakal kesulitan sekadar baca lirik lagu idol kesayangan, nonton drama tanpa subtitle, atau bahkan nulis nama kamu sendiri dalam aksara Korea.
Banyak pemula awalnya ngerasa Hangul itu ribet. Padahal, sistem alfabet Korea ini dirancang supaya mudah dipelajari bahkan oleh rakyat jelata di zamannya Raja Sejong. Jadi jangan kaget kalau sebenarnya kamu bisa lumayan cepat menguasainya asal tahu tekniknya.
Oh ya, biar makin mantap belajar dari dasar, kamu juga bisa cek artikel ini: Belajar Angka Bahasa Korea. Karena selain huruf, angka juga jadi fondasi penting dalam bahasa Korea.
Kalau setelah baca artikel ini kamu pengin langsung mulai belajar bareng tutor, gampang banget! Kamu bisa daftar kelas pemula Chogeup 1 di Cetta sesuai jadwal yang fleksibel:
Atau kalau masih bingung mau pilih kelas yang mana, kamu bisa langsung tanya admin Cetta di sini WhatsApp Admin Cetta.
Apa Itu Hangul dan Kenapa Penting Dipelajari?
Sebelum nyemplung lebih jauh ke grammar atau percakapan, kamu perlu kenalan dulu dengan Hangul (한글). Hangul adalah sistem alfabet resmi Korea yang terdiri dari 40 huruf, yaitu:
- 19 konsonan
- 21 vokal
Bedanya dengan huruf Latin? Kalau alfabet kita linear (A-B-C-D …), Hangul ditulis dalam blok suku kata. Misalnya:
ㅂ (b/p) + ㅏ (a) + ㅂ (b/p) → 밥 (bap, artinya nasi)
Jadi setiap blok itu seperti puzzle kecil yang mewakili satu suku kata. Inilah yang bikin Hangul terlihat unik dan berbeda dengan huruf lain.
Kenapa penting dipelajari?
- Dasar dari semua skill bahasa Korea → tanpa bisa baca Hangul, kamu hanya mengandalkan romanisasi (yang sering bikin bingung).
- Lebih cepat paham budaya pop Korea → dari lirik lagu, nama idol, sampai teks di drama.
- Lebih gampang belajar tahap berikutnya → misalnya grammar dasar di kelas Chogeup 1.
Sejarah Singkat Huruf Korea (Hangul)
Kalau kamu pikir Hangul sudah ada sejak ribuan tahun lalu kayak huruf China, ternyata nggak lho. Hangul baru diciptakan pada abad ke-15 oleh Raja Sejong dari Dinasti Yi (tahun 1443).
Sebelum ada Hangul, orang Korea pakai huruf China (Hanja) untuk menulis. Masalahnya, Hanja itu rumit dan cuma bisa dipelajari kalangan bangsawan atau cendekia. Rakyat jelata sulit belajar baca-tulis, sehingga banyak yang buta huruf.
Nah, Raja Sejong peka dengan kondisi ini. Beliau lalu menciptakan sistem alfabet baru yang sederhana, logis, dan mudah dipelajari. Jadilah Hangul seperti yang kita kenal sekarang:
- Hurufnya lebih sedikit dan konsisten.
- Bisa dipelajari siapa saja, termasuk rakyat biasa.
- Bentuk konsonan terinspirasi dari posisi mulut saat mengucapkannya (misalnya ㅁ untuk bunyi “m” yang bibirnya rapat).
Makanya, sampai sekarang orang Korea merayakan Hari Hangeul setiap 9 Oktober di Korea Selatan, sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Sejong dan betapa pentingnya alfabet ini bagi masyarakat.
Hangul merupakan simbol kebanggaan nasional Korea, karena mereka berhasil punya sistem tulisan sendiri yang berbeda dari negara tetangga.
Perbedaan Huruf Korea dengan Alfabet Lain
Salah satu hal menarik dari Hangul adalah cara kerjanya yang unik dibanding alfabet lain.
- Beda dengan huruf Latin
Kalau alfabet Latin (A-Z) ditulis berurutan ke samping, Hangul ditulis dalam blok suku kata. Misalnya kata bap (밥): huruf ㅂ (b/p) + ㅏ (a) + ㅂ (b/p) disusun dalam satu kotak. Jadi nggak linear, tapi berbentuk puzzle. - Beda dengan huruf China (Hanzi/Kanji)
Huruf China adalah karakter yang setiap satu lambangnya punya arti sendiri. Sedangkan Hangul alfabet murni, artinya hurufnya mewakili bunyi, lalu digabung jadi kata. Contoh: 밥 (bap) artinya “nasi”. Kalau pakai Hanzi, lambang nasi = 飯. Jadi jelas perbedaan sistemnya. - Lebih sederhana & logis
Bentuk huruf konsonan Hangul terinspirasi dari bentuk mulut saat mengucapkannya. Misalnya: ㅁ untuk bunyi “m” (bibir rapat), ㄴ untuk bunyi “n” (lidah menyentuh gusi). Ini bikin Hangul relatif cepat dipelajari pemula.
Jadi kalau kamu lihat idol Korea nulis fan-sign atau caption di media sosial, bentuk hurufnya itu bukan sekadar estetis, tapi hasil dari sistem alfabet yang benar-benar user-friendly sejak dulu.
Cara Mudah Belajar Huruf Korea untuk Pemula
Banyak yang bilang Hangul itu ribet, padahal kenyataannya lebih gampang daripada alfabet lain di Asia Timur. Kuncinya ada di hafalan, latihan, dan konsistensi. Yuk, coba langkah sederhana ini:
1. Mulai dari Konsonan dan Vokal Dasar
Ada 19 konsonan dan 21 vokal. Jangan langsung hafal semuanya sekaligus, tapi bagi jadi beberapa kelompok kecil. Misalnya 5 huruf per hari.
2. Biasakan Menyusun Kata
Hangul ditulis dalam blok suku kata, jadi latihan terbaik adalah menyusun huruf jadi kata sederhana. Contoh:
- 안녕 (annyeong) = halo
- 밥 (bap) = nasi
- 엄마 (eomma) = ibu
3. Tulis Nama Sendiri atau Idol Favorit
Biar lebih seru, coba tulis nama kamu atau bias K-pop favoritmu dalam Hangul. Selain bikin hafalan lebih cepat nempel, cara ini juga bikin belajar terasa personal dan fun.
4. Latihan Digital di HP
Kalau nggak sempat nulis di buku, kamu bisa latihan langsung di HP. Caranya gampang banget, ada panduannya di artikel ini: Cara Menulis Hangul Bahasa Korea di HP.
5. Jangan Takut Salah
Sama seperti belajar naik sepeda, jatuh-bangun itu wajar. Semakin sering mencoba, semakin terbiasa kamu dengan bentuk huruf dan perbedaan bunyinya.
Dengan konsistensi, rata-rata pemula bisa mengenal dan membaca Hangul dasar hanya dalam 1–2 minggu. Cepat, kan?
Kalau sudah mulai nyaman dengan Hangul, berarti kamu siap melangkah ke tahap berikutnya: grammar dan percakapan dasar. Itu yang akan kamu dapatkan di kelas Chogeup 1.
Tantangan Belajar Bahasa Korea Lebih Lanjut
Menguasai Hangul memang langkah pertama yang penting. Tapi setelah bisa baca dan tulis huruf Korea, kamu akan ketemu tantangan baru: grammar, kosakata, dan percakapan sehari-hari.
Kenapa dibilang tantangan?
- Grammar Korea berbeda jauh dengan bahasa Indonesia
Kata kerja sering diletakkan di akhir kalimat. Ada level kesopanan (formal vs informal) yang harus dipakai sesuai lawan bicara. - Kosakata banyak dipengaruhi budaya
Contohnya panggilan keluarga dan senioritas yang kompleks. Kalau salah pakai, bisa terdengar kurang sopan. - Butuh latihan listening & speaking
Huruf Hangul memang mudah dibaca, tapi cara pengucapan kadang berubah sesuai konteks. Misalnya ㅂ bisa terdengar “b” atau “p” tergantung posisinya.
Tapi jangan khawatir, tantangan ini bukan berarti nggak bisa dilewati. Justru, kalau kamu sudah punya pondasi Hangul yang kuat, proses belajar grammar dan percakapan akan terasa lebih mulus.
Di tahap ini, belajar bersama tutor dan komunitas jelas bikin perjalanan lebih ringan. Karena kamu bisa langsung dapat feedback saat salah, plus ada teman belajar yang bikin semangat tetap nyala.
Kalau kamu pengin lanjut step berikutnya, coba cek kelas pemula Chogeup 1 Weekdays atau Chogeup 1 Weekend. Keduanya dirancang khusus buat pemula yang sudah siap naik level setelah kenalan sama Hangul.
Belajar Bahasa Korea di Cetta Online Class
Mulai belajar bahasa Korea nggak harus ribet, apalagi kalau kamu sudah berhasil kenalan sama Hangul. Langkah berikutnya tinggal kamu teruskan dengan cara belajar yang pas dan konsisten. Nah, di Cetta Online Class, kamu bisa:
- Belajar langsung bareng tutor native maupun tutor berpengalaman yang ngerti kesulitan pemula.
- Punya jadwal fleksibel yang bisa menyesuaikan kesibukanmu.
- Gabung ke komunitas Cetta (Gratis!) biar belajar nggak sendirian dan selalu ada teman latihan.
Cetta percaya, belajar bahasa itu bukan cuma soal teori, tapi juga pengalaman. Karena itu, kelas-kelas kami didesain interaktif, ngobrol, latihan, dan praktik langsung.
Kalau kamu baru mulai, pilih kelas Chogeup 1 sebagai pondasi. Dari sini, kamu bisa lanjut ke level berikutnya dengan lebih percaya diri.
Yuk, mulai perjalananmu sekarang:
Atau kalau masih bingung kelas mana yang cocok, tinggal chat admin Cetta via WhatsApp. Kami siap bantu kasih rekomendasi kelas terbaik buat kamu