Taiwan adalah salah satu destinasi populer bagi pendatang dari berbagai negara, termasuk Indonesia Cetz.
Selain dikenal dengan kemajuan teknologi dan kuliner yang menggugah selera, Taiwan juga memiliki berbagai aturan unik yang wajib dipahami oleh para pendatang.
Melanggar aturan ini tidak hanya dapat merugikan, tetapi juga menimbulkan denda yang cukup besar.
Berikut beberapa larangan unik di Taiwan yang perlu kamu ketahui Cetz berdasarkan informasi dari National Immigration Agency.
[quads id=2]Daftar isi
Toggle1. Larangan Merokok di Area Publik
Di Taiwan, merokok di tempat umum sangat dibatasi.
Beberapa area seperti taman, trotoar, dan halte bus melarang keras aktivitas ini.
Jika melanggar, pelakunya bisa didenda hingga NT$10.000 (sekitar Rp4,8 juta).
Larangan ini diberlakukan untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan masyarakat umum.
2. Aturan Ketat Tentang Sampah dan Daur Ulang
Membuang sampah sembarangan di Taiwan adalah tindakan yang dianggap serius.
Semua orang diwajibkan memilah sampah berdasarkan kategori seperti plastik, kertas, dan limbah organik.
Menariknya, sampah dikumpulkan oleh truk yang memutar musik klasik seperti “Für Elise” untuk memberi tahu warga agar membawa sampah ke truk tersebut.
Pelanggaran aturan ini bisa dikenakan denda yang cukup tinggi.
3. Larangan Membawa Benda Tajam di Tempat Umum
Membawa benda tajam seperti pisau dapur ke tempat umum tanpa alasan jelas juga dilarang.
Larangan ini diberlakukan demi keamanan dan ketertiban publik.
Pendatang yang sering memasak sendiri di asrama atau tempat tinggal mereka disarankan untuk berhati-hati jika harus membawa alat dapur di luar rumah.
4. Pembatasan Kebisingan di Malam Hari
Kebisingan setelah jam 10 malam di Taiwan dianggap mengganggu dan dapat dikenakan sanksi. Hal ini terutama berlaku di area pemukiman.
Pendatang yang menginap di apartemen atau homestay harus memperhatikan aturan ini agar tidak merugikan diri sendiri maupun tetangga sekitar.
5. Larangan Menginjak Garis Merah di Trotoar
Pada beberapa kawasan, trotoar dilengkapi dengan garis merah yang menandakan area larangan berdiri atau berjalan.
Garis ini biasanya digunakan untuk mengatur keramaian dan memberikan ruang bagi kendaraan darurat.
Bagi pejalan kaki yang tidak mematuhi aturan ini, petugas setempat bisa memberikan teguran langsung.
6. Jangan Memberikan Hadiah Berupa Jam, Payung, dan Sepatu
Memberikan hadiah tertentu bisa memiliki arti negatif di Taiwan.
Tiga benda yang harus dihindari sebagai hadiah adalah jam, payung, dan sepatu.
[quads id=2]Jam: Dalam bahasa Mandarin, “jam” disebut zhong, dan memberikan jam disebut song zhong. Pelafalan ini identik dengan kata “kematian” atau “akhir kehidupan.” Memberi jam dianggap membawa pertanda buruk.
Payung: Kata “payung” dalam bahasa Mandarin adalah san, yang terdengar mirip dengan kata “berpisah.” Oleh karena itu, memberi payung bisa dianggap membawa perpisahan.
Sepatu: Sepatu disebut xie zi dalam bahasa Mandarin, yang pengucapannya mirip dengan xie e atau “jahat.” Memberi sepatu diyakini dapat membawa nasib buruk.
7. Dilarang Berdiri di Sisi Kiri Eskalator
Ketika menaiki eskalator, terutama di stasiun MRT, pastikan kamu berdiri di sisi kanan ya Cetz.
Sisi kiri dikhususkan untuk orang yang sedang terburu-buru atau ingin mendahului.
Hal ini merupakan bagian dari budaya disiplin dan menghormati orang lain di ruang publik.
8. Jangan Membuat Keributan di Tempat Umum
Seperti halnya di Jepang, ketenangan di tempat umum sangat dijaga di Taiwan.
Membuat keributan, terutama di transportasi umum seperti MRT, sangat tidak disukai.
Tujuannya adalah agar semua orang merasa nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan.
9. Hindari Mengambil Angpao yang Terjatuh di Jalan atau Tempat Sampah
Jika kamu melihat amplop merah atau angpao berisi uang tergeletak di jalan, jangan tergoda untuk mengambilnya.
Dalam budaya Taiwan, angpao yang dibuang melambangkan pembuangan kesialan.
Mengambil angpao tersebut berarti kamu juga mengambil kesialan yang ingin dibuang oleh pemiliknya.
10. Jangan Mengenakan Sandal Jepit Saat Keluar Rumah
Di Taiwan, mengenakan sandal jepit saat bepergian dianggap tidak sopan.
Sandal jepit lebih sering diasosiasikan dengan pekerjaan petani di ladang.
Oleh sebab itu, masyarakat Taiwan lebih memilih menggunakan sepatu saat berada di luar rumah untuk menunjukkan kesopanan.
Pentingnya Mematuhi Aturan
Pendatang yang berada di Taiwan harus memahami dan menghormati aturan-aturan unik ini.
Selain menunjukkan sikap menghargai budaya setempat, mematuhi aturan juga akan membuat pengalaman kamu di Taiwan menjadi lebih nyaman dan aman.
Sebagai pendatang, penting untuk terus memperbarui informasi tentang peraturan lokal agar tidak terjebak dalam situasi yang merugikan.
Alangkah lebih baiknya lagi jika kamu mempelajari bahasanya dengan mengikuti kursus online di Cetta Mandarin yang seru dan mudah dipahami.
Laoshi-laoshi Cetta sudah tersertifikasi dan berpengalaman tinggal di negara ini. Jadi sekalian bisa tahu budayanya, kan?
Kalau mau lihat-lihat dulu, bisa gabung grup Discord Cetta Virtual Society ini.
Tanya apa saja yang bikin kamu penasaran tentang Taiwan maupun bahasanya ya, Cetz!