Artikel ini adalah panduan penyelamat buat kamu yang sedang merasa “mentok” di level A2. Cetta akan membedah strategi belajar bahasa Jerman Level A2 yang efektif. Baca sampai tuntas biar kamu bisa naik level dengan mulus!
Awalnya ketika belajar di level A1, rasanya pasti masih seru dan happy-happy saja karena cuma menghafal sapaan dan benda. Tapi begitu masuk materi A2, kok rasanya kayak nabrak tembok beton? Tiba-tiba kamu diserang kalimat majemuk panjang dan Adjektivdeklination yang bikin pusing sampai buku rasanya mau dibakar.
tenang, masalahnya bukan di otakmu, tapi di pendekatan belajarnya. Kamu nggak bisa lagi pakai cara A1 yang cuma modal hafalan, di level ini kamu butuh logika dan strategi yang tepat. Makanya, Cetta sudah rangkum strategi belajar Jerman level A2 yang ampuh buat bantu kamu melewati tanjakan terjal ini.
Yuk, kita bedah bareng-bareng!
Materi Jerman A2 yang Wajib Dikuasai
Sebelum masuk ke strategi, kamu harus tahu dulu medan perangmu. Level A2 bukan lagi soal “tahu kata”, tapi soal “menyusun kalimat”.
Secara garis besar, berikut adalah materi bahasa jerman level a2 yang menjadi target utamamu:
- Past Tense (Bentuk Lampau): Memahami penggunaan Perfekt untuk percakapan dan Präteritum (dasar) untuk tulisan.
- Kalimat Majemuk (Nebensatz): Menggunakan kata hubung seperti weil, dass, wenn, dan ob yang mengubah posisi kata kerja.
- Adjektivdeklination: Perubahan akhiran kata sifat yang mengikuti gender dan kasus (ini rajanya bikin pusing!).
- Preposisi: Menguasai Wechselpräpositionen (preposisi yang bisa Dativ atau Akkusativ).
- Topik Percakapan: Bisa bercerita tentang liburan, pekerjaan, kesehatan, dan lingkungan sekitar dengan kalimat yang lebih kompleks.
Kalau kamu mau tau materi ujian bahasa Jerman lebih lanjut, kamu bisa baca artikel Belajar Bahasa Jerman A2 dari Cetta. Di sana ada banyak sekali pembahasan pembelajaran ujian A2.
10 Strategi untuk Kuasai Jerman A2
Biar kamu nggak overwhelmed, terapkan sepuluh strategi ini. Ini bukan sekadar tips klise, tapi taktik yang dipakai para polyglot.
1. Ubah Mindset: Logika di Atas Hafalan
Di A1, kamu bisa bertahan dengan menghafal frasa. Di A2, cara itu sudah basi. Kamu harus mulai memahami “kenapa” sebuah kalimat disusun begitu.
Fokuslah pada pola dan struktur kalimat. Saat bertemu kalimat baru, bedah strukturnya, mana subjeknya, kenapa kata kerjanya di belakang, dan kenapa artikelnya berubah. Memahami logika ini akan membuatmu bisa menyusun ribuan kalimat sendiri, bukan cuma membeo kalimat buku.
2. Trik Menaklukkan Adjektivdeklination
Melihat tabel akhiran kata sifat yang penuh -e, -en, -es itu emang horor. Strategi belajar jerman level A2 yang cerdas adalah jangan menghafal tabel kosongnya, tapi hafalkan contoh frasanya.
Hafalkan pasangan kata seperti “ein netter Mann” (Nominativ) atau “mit dem schnellen Auto” (Dativ). Otak kita lebih mudah mengingat frasa bermakna daripada tabel rumus matematika yang kering. Lama-lama, “rasa bahasa” kamu akan terbentuk sendiri.
3. Fokus Perfekt untuk Percakapan
Bentuk lampau di Jerman ada dua, Präteritum dan Perfekt. Banyak pemula pusing karena mencoba menguasai keduanya sekaligus dengan porsi sama.
Padahal, untuk percakapan sehari-hari di level A2, orang Jerman hampir selalu pakai Perfekt. Fokuskan energimu untuk menghafal partizip II (misal: gemacht, gegessen) dan kata bantu haben/sein. Simpan Präteritum (kecuali modal verb dan sein/haben) untuk nanti saja.
4. “Tendang” Kata Kerja ke Belakang
Bagian ini adalah tantangan terbesar kalimat majemuk (Nebensatz). Kata hubung seperti weil (karena) atau dass (bahwa) punya kekuatan magis yang bisa menendang kata kerja ke ujung kalimat.
Latihlah ini dengan sering membuat kalimat sebab-akibat. Awalnya pasti kaku dan sering lupa, tapi paksa dirimu untuk berhenti sejenak sebelum ngomong. Pastikan kata kerjanya sudah “mendarat” di posisi paling akhir sebelum menutup kalimat.
5. Banjiri Otak dengan Graded Readers A2
Jangan nekat baca berita DW atau koran asli, kamu bakal stres. Carilah buku cerita pendek khusus level A2 (Graded Readers).
Buku ini dirancang dengan kosakata terbatas dan struktur yang sesuai levelmu. Membaca cerita membantu kamu melihat bagaimana silabus bahasa jerman a2 diterapkan dalam konteks nyata yang seru, bukan cuma contoh kalimat kaku di buku teks.
6. Jurnal Harian (Tagebuch)
Mulailah menulis 3-5 kalimat tentang harimu setiap malam. Gunakan bentuk lampau (Perfekt) yang baru kamu pelajari.
Misalnya: “Heute habe ich Pizza gegessen” (Hari ini saya makan pizza). Aktivitas sederhana ini memaksa otakmu untuk aktif memproduksi bahasa (output) dan melancarkan ingatan tentang perubahan kata kerja yang sering terlupakan.
7. Shadowing untuk Melatih Lidah
Materi A2 kalimatnya lebih panjang. Seringkali lidah kita keseleo saat mencoba ngomong cepat. Teknik Shadowing adalah solusinya.
Dengarkan audio percakapan A2, lalu tirukan persis setelah pembicaranya ngomong (seperti bayangan). Tiru intonasi, jeda, dan emosinya. cara ini melatih otot mulutmu agar terbiasa dengan ritme kalimat panjang bahasa Jerman.
8. Kuasai Konektor ADUSO
Sebelum masuk ke konektor yang rumit, pastikan kamu jago pakai ADUSO (Aber, Denn, Und, Sondern, Oder). ADUSO adalah konektor posisi 0 yang tidak mengubah susunan kata kerja.
Menguasai ADUSO bikin kamu bisa ngomong kalimat panjang dengan percaya diri tanpa pusing mikirin posisi kata kerja. Ini trik ampuh buat terlihat lancar ngomong padahal grammar-nya masih dasar.
9. Cari Teman “Senasib”
Belajar A2 sendirian itu kesepian dan rawan menyerah. Kamu butuh teman buat saling curhat susahnya grammar atau saling tes hafalan. Contohnya seperti CVS (Cetta Virtual Society), tempat kamu berkoneksi dan belajar bersama.
Bergabunglah dengan komunitas atau grup belajar seperti CVS. Melihat orang lain juga berjuang memahami materi yang sama bikin kamu sadar kalau kesulitanmu itu valid. Kalian bisa saling menyemangati saat motivasi mulai turun.
10. Jangan Takut Salah (Fehler sind Freunde)
Di level A2, kamu pasti bakal banyak banget bikin kesalahan grammar. Salah artikel, salah akhiran, salah posisi verb. Itu wajar banget!
Jangan biarkan ketakutan akan salah bikin kamu diam. Orang Jerman tetap ngerti maksudmu kok meski grammar-mu belepotan. Anggap setiap kesalahan sebagai guru yang bikin kamu ingat aturan yang benar.
Berapa Lama Waktu yang Diperlukan untuk Kuasai Jerman A2?
Banyak yang bertanya, butuh berapa lama sampai lulus A2? Jawabannya tergantung strategimu.
Kalau kamu belajar otodidak, prosesnya bisa memakan waktu 6 sampai 8 bulan. Kenapa lama? Karena materi A2 butuh pemahaman logika yang kuat. Belajar sendiri seringkali bikin kamu terjebak misconception dan bingung, yang akhirnya membuang banyak waktu buat trial and error.
Tapi kalau kamu belajar bareng tutor profesional seperti di Cetta Online Class, kamu bisa memangkas waktu itu jadi cuma 3 sampai 4 bulan saja. Tutor Cetta tahu persis bagian mana yang susah dan punya cara simpel menjelaskannya, jadi kamu nggak perlu pusing menebak-nebak aturan sendiri.
Belajar Grammar A2 Bikin Merana? Mending Belajar Bareng Cetta!
Memahami logika kalimat majemuk atau Adjektivdeklination sendirian itu rawan banget bikin salah kaprah. Kamu mungkin merasa sudah benar, tapi ternyata konsep yang kamu bangun di kepala itu keliru. Kesalahan logika di level A2 ini fatal banget karena bakal bikin kamu makin menderita di level B1 nanti.
Sayang banget kan kalau waktumu habis cuma buat bingung sendiri?
Daripada pusing tujuh keliling dan bikin malas belajar, mending bedah tuntas materinya di Kelas Grundstufe A2 Cetta. Tutor kita yang asik siap bantuin kamu mengurai benang kusut grammar Jerman jadi simpel dan masuk akal.
Nggak usah ragu lagi! Yuk, konsultasi gratis sekarang bareng tim Cetta. Kita carikan kelas yang paling pas buat jadwalmu biar kamu bisa sat-set jago Jerman!
