Erika- sensei, salah satu tutor di Cetta Japanese akan berbagi cerita mengenai alasan memilih Cetta dalam pembelajaran bahasa Jepang.
Penasaran bagaimana ceritanya?
Yuk simak!
Daftar isi
TogglePerbedaan Metode Mengajar Cetta dengan Kursus Lainnya
Menurutnya, metode pembelajaran yang diterapkan Cetta yaitu metode interaktif, mendorong murid untuk selalu fokus dan aktif di kelas.
“Beda banget berkebalikan sama metode offline, yang gurunya ngomong, muridnya nyatet, terus berusaha mengertinya kapan [cuma nyatet tapi tidak tahu kapan muridnya memahami], dia tahu dia mengerti kapan?” Ujar Erika-sensei.
Menurutnya jika cuma mencatat apa yang dijelaskan sensei tanpa berusaha memahami saat itu juga, kita tidak akan paham terus.
Menurut Erika-sensei, kalau murid dipaksa aktif, open mic dan interaksi di kelas secara online, murid akan dapat mengerti, dan sensei akan mengetahui apakah muridnya paham atau tidak.
“Contohnya misal ditanya gitu, gak bisa jawab, berarti dia kurang ngerti. Dia bisa nanya langsung,” jelas Erika-sensei.
Sisi Menyenangkan yang Membedakan Cetta Japanese dengan Online Course Lainnya
Kemudian Erika-sensei menjelaskan mengenai konsep Cetta yang membedakan dengan online course lainnya dalam pembelajaran bahasa Jepang.
“Konsep yang dibawa Cetta itu muda, gaul, rumahan gitu kan, tapi tetep treatment-nya itu punya standar yang terkontrol.”
Erika-sensei juga menambahkan, konsep pembelajaran di Cetta tidak hanya bermodalkan “asik”, tapi juga memiliki standar.
“Terus dengan jumlah murid yang maksimal 10 per kelas, itu bisa dipastikan interaksi antara guru ke murid, atau sesama murid di kelas akan terbangun relasi yang mendalam, sehingga suasananya jadi asik, gitu,” jelas Erika-sensei.
Kelebihan Tutor Cetta dalam Penerapan Pembelajaran Bahasa Jepang
Kemudian, pada kesempatan yang sama Erika-sensei membocorkan mengenai kualitas tutor di Cetta Japanese.
Menurutnya di Cetta kualitas tenaga pengajarnya sangat dijaga.
“Dan pastinya akan terus ditingkatkan seiring berjalannya waktu,” katanya.
Erika-sensei juga mengatakan, untuk menjadi pengajar Cetta harus menjalani proses yang selektif.
“Harus dilalui, dihadapi, dipatuhi, dan setelah keterima pun, itu enggak dilepas gitu aja, akan terus diawasi.”
Terus sistem pembelajaran terkait tutor berbeda dengan lembaga lain, menurut beliau, bagaimana pengalaman sukses tutor dalam belajar bahasa Jepang, mereka tularkan hal yang sama kepada muridnya.
Menurut Arfiani Ika K, murid Program Kelas Reguler di Cetta Japanese selama 6 bulan ini menceritakan keasyikannya belajar bahasa Jepang di Instagram Cetta Japanese.
“Awalnya kucoba belajar sendiri, tapi hasilnya belum maksimal, terus nemu Cetta Japanese di Instagram.”
“Sekarang aku udah 6 bulan belajar, aku berterima kasih sama Kelas Shokyu 1 Reguler Cetta Japanese, kelasnya online tapi sangat menyenangkan, bisa bercakap-cakap juga, dan mudah dipahami,” ujar Arfiani puas.
Begitulah cerita Erika-sensei dan pengalaman murid Cetta.
Dengan tutor yang mempunyai ilmu mumpuni dan cara mengajar yang baik, murid pun dapat jago bahasa Jepang dengan lebih cepat.
Gimana, ingin merasakan hal yang sama dengan Arfiani?
Cetz bisa langsung cek Japanese Classes Program di sini ya!