Kamu pelajar Indonesia yang sedang menjalani program Student Exchange di Jepang ? Sedang mencari kerja sambilan atau magang yang bisa meningkatkan pengalaman serta tabungan untuk biaya hidup ? Maka kamu harus mencoba arubaito (アルバイト), Cetz!
Dalam kehidupan profesional di Jepang, arubaito atau kerja paruh waktu menjadi salah satu cara populer untuk mendapatkan uang tambahan sekaligus merasakan budaya kerja di Jepang secara langsung. Hal ini cocok banget terutama bagi mahasiswa dan siswa internasional yang pengen menambahkan pengalaman kerja sambil kuliah.
Pada artikel ini, kita akan bahas segala hal tentang arubaito, mulai dari pengertiannya, budaya kerja di Jepang, hingga persyaratan yang perlu dipenuhi agar bisa mendapatkan pekerjaan freelance di sana.
Yuk, simak sampai habis!
Daftar isi
ToggleApa Itu Arubaito?
Cetz, kalau kalian sering menonton anime atau dorama Jepang, mungkin pernah mendengar kata arubaito (アルバイト). Kata ini berasal dari bahasa Jerman “Arbeit”, yang berarti “pekerjaan”.
Namun, di Jepang, arubaito merujuk pada pekerjaan paruh waktu atau freelance yang umumnya dilakukan oleh pelajar, mahasiswa, atau mereka yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Di Jepang, istilah lain yang sering digunakan untuk pekerjaan paruh waktu adalah “baito”, yang merupakan bentuk singkat dari arubaito.
Pekerjaan ini biasanya tidak memiliki kontrak kerja jangka panjang seperti pekerja tetap (seishain 正社員), sehingga lebih fleksibel dan cocok untuk pelajar atau orang yang tidak ingin terikat dengan satu perusahaan dalam jangka waktu lama.
Beberapa contoh pekerjaan arubaito yang populer di kalangan pelajar adalah:
✅ Kasir atau staf di konbini (minimarket)
✅ Pelayan di restoran atau kafe
✅ Guru les bahasa asing (eikaiwa 英会話)
✅ Petugas kebersihan di hotel atau penginapan
✅ Pekerja di pabrik makanan atau gudang
Tapi, bagaimana perbedaan antara arubaito dengan pekerjaan penuh waktu di Jepang? Yuk, lanjut ke bagian selanjutnya!
Budaya Kerja di Jepang: Freelance vs. Fulltime
Cetz, Jepang dikenal dengan budaya kerjanya yang disiplin dan penuh dedikasi. Namun, ada perbedaan besar antara pekerjaan freelance (arubaito) dan pekerjaan penuh waktu (seishain 正社員).
Apa saja perbedaannya? Yuk, kita bahas!
1. Jam Kerja dan Fleksibilitas
🔹 Arubaito:
- Jam kerja lebih fleksibel, biasanya sekitar 3–8 jam per shift.
- Bisa memilih jadwal kerja yang sesuai dengan waktu luang.
- Pelajar asing memiliki batas maksimal 28 jam per minggu untuk bekerja sesuai aturan visa pelajar.
🔹 Seishain (Pekerja Fulltime):
- Jam kerja standar sekitar 8–10 jam per hari, dengan kemungkinan lembur (zangyō 残業).
- Jadwal kerja tetap, biasanya dari Senin sampai Jumat.
- Ada kemungkinan bekerja lebih dari 40 jam per minggu.
2. Gaji dan Tunjangan
🔹 Arubaito:
- Gaji dihitung per jam, rata-rata sekitar ¥1.000–¥1.500 per jam, tergantung lokasi dan jenis pekerjaan.
- Tidak mendapat tunjangan seperti asuransi kesehatan, tunjangan transportasi penuh, atau bonus tahunan.
🔹 Seishain:
- Gaji dihitung per bulan dengan sistem kontrak tetap.
- Bisa mendapatkan berbagai tunjangan seperti bonus tahunan, asuransi kerja, dan cuti berbayar.
- Biasanya memiliki jenjang karir dan kenaikan gaji seiring waktu.
3. Ekspektasi dan Tanggung Jawab
🔹 Arubaito:
- Tugas lebih spesifik dan terbatas, misalnya hanya melayani pelanggan, merapikan barang, atau mengantarkan pesanan.
- Ekspektasi kerja tetap tinggi, tetapi tanggung jawabnya tidak sebesar pekerja fulltime.
🔹 Seishain:
- Harus menunjukkan loyalitas tinggi terhadap perusahaan.
- Dituntut untuk memiliki keterampilan profesional, berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan, dan terkadang bersedia kerja lembur.
- Ada konsep “shakaijin” (社会人) yang berarti menjadi bagian dari masyarakat kerja yang bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya.
4. Kontrak dan Keamanan Kerja
🔹 Arubaito:
- Biasanya memiliki kontrak kerja sementara (bulanan atau tahunan).
- Bisa berhenti kapan saja dengan pemberitahuan sebelumnya.
- Tidak ada jaminan pekerjaan jangka panjang.
🔹 Seishain:
- Memiliki kontrak kerja jangka panjang dan lebih stabil.
- Sulit untuk dipecat kecuali ada pelanggaran serius.
- Jika ingin resign, harus mengikuti prosedur tertentu dan memberitahu perusahaan jauh hari sebelumnya.
Syarat dan Kebutuhan untuk Bekerja Freelance di Jepang
Cetz, kalau kalian ingin mencoba arubaito di Jepang, ada beberapa syarat penting yang harus dipenuhi. Selain izin kerja, kemampuan bahasa Jepang juga jadi faktor utama agar bisa mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Izin Kerja untuk Pelajar Asing
Jika kalian adalah mahasiswa atau pelajar di Jepang dengan visa pelajar (ryūgaku visa 留学ビザ), kalian tidak bisa langsung bekerja. Harus mengajukan izin tambahan yang disebut “Shikakugai Katsudō Kyoka” (資格外活動許可) atau izin untuk melakukan aktivitas di luar status visa.
🔹 Cara Mengajukan Izin:
✅ Mengisi formulir di Imigrasi Jepang (Nyūkoku Kanrikyoku 入国管理局).
✅ Menyertakan paspor dan kartu izin tinggal (Zairyū Card 在留カード).
✅ Proses biasanya memakan waktu 1–2 minggu.
🔹 Batasan Kerja untuk Pelajar Asing:
⏳ Maksimal 28 jam per minggu saat masa kuliah berjalan.
⏳ Bisa bekerja hingga 40 jam per minggu saat liburan panjang.
❌ Tidak boleh bekerja di industri terlarang, seperti tempat hiburan malam.
2. Kemampuan Bahasa Jepang yang Dibutuhkan
Kemampuan bahasa Jepang sangat menentukan jenis pekerjaan yang bisa kalian dapatkan. Semakin tinggi level bahasa kalian, semakin banyak pilihan kerja yang tersedia!
📌 Level JLPT dan Peluang Kerja:
✅ JLPT N5 – N4 (Dasar) → Pekerjaan kasar seperti di pabrik atau gudang.
✅ JLPT N3 (Menengah) → Pekerjaan di restoran cepat saji atau konbini.
✅ JLPT N2 ke atas (Lancar) → Pekerjaan dengan interaksi pelanggan, seperti kasir, resepsionis, atau guru les bahasa.
Beberapa pekerjaan arubaito tetap bisa menerima pelajar dengan kemampuan bahasa terbatas, tetapi kalau kalian bisa berbicara bahasa Jepang dengan baik, peluang kerja dan gaji yang ditawarkan juga akan lebih besar.
3. Cara Mencari Lowongan Arubaito
Kalau sudah siap untuk bekerja, saatnya mencari lowongan! Ada beberapa cara yang bisa kalian gunakan:
🔍 Website Pencari Kerja:
- Hello Work (ハローワーク) → Layanan resmi pemerintah Jepang.
- TownWork (タウンワーク) → Salah satu situs pencari kerja freelance terbesar.
- Baitoru (バイトル) → Fokus pada pekerjaan paruh waktu untuk pelajar.
📝 Cara Lain:
- Melihat pengumuman lowongan di papan pengumuman kampus.
- Bertanya kepada teman atau senior yang sudah lebih dulu bekerja.
- Mengunjungi langsung toko atau restoran yang membuka lowongan (jikobōshi 自己募集).
Nah, Cetz, sekarang kalian sudah tahu seluk-beluk arubaito di Jepang! Buat pelajar, bekerja paruh waktu bukan hanya soal mendapatkan uang tambahan, tetapi juga kesempatan untuk memahami budaya kerja Jepang dan meningkatkan keterampilan bahasa.
Buat Cetz yang ingin mempersiapkan diri sebelum mencari kerja di Jepang, yuk tingkatkan kemampuan bahasa Jepang kalian dengan belajar lebih serius tapi santai di Cetta Japanese!
Ada Nina-sensei yang imut dan baik hati yang akan menemani kalian belajar bahasa Jepang hingga mahir!
Kabar baiknya lagi, Cetta akan ngasih kamu diskon tambahan 10% karena sudah membaca artikel ini sampai selesai. Caranya gampang, kamu hanya perlu memasukkan kode BACACETTASUPDATES ketika kamu akan check out kelas bahasa Jepang di Cetta Online Class.
Gimana, sudah siap untuk belajar sekarang?