Part of Speech: Pengertian, Jenis dan Contohnya, Lengkap!

Part of speech adalah kategori dalam mengklasifikasi kata-kata, berikut pengertian, jenis dan contoh lengkapnya.

CETTAPengen jago ngobrol pake bahasa Inggris? Atau pengen nonton film nggak pake subtitle lagi? Sekarang nggak cuma mimpi!

Karena Cetta bakal kasih tau kamu dasar-dasar grammar atau part of speech yang bakal bikin kamu jago bahasa Inggris.

Udah nggak sabar kan? Yuk simak artikelnya sampe selesai, ya.

 

[quads id=1]

Daftar isi

Apa itu Part of Speech dalam Bahasa Inggris?

Sebelum kamu melihat lebih jauh lagi tentang part of speech, kamu harus tau dulu apa sih yang dimaksud part of speech itu?

Jadi, part of speech adalah kategori yang dipakai buat mengklasifikasikan kata-kata dalam bahasa Inggris berdasarkan peran dan fungsinya dalam kalimat.

 

Dengan kata lain, part of speech dalam bahasa Inggris adalah sebuah kata yang dibedain penyebutan dan penggunaanya di dalam sebuah kalimat.

Nah, part of speech ini ada 9 jenis, yaitu:

  1. Kata Benda (Noun)
  2. Kata Kerja (Verb)
  3. Kata Sifat (Adjective)
  4. Kata Keterangan (Adverb)
  5. Kata Ganti (Pronoun)
  6. Kata Depan (Preposition)
  7. Kata Sambung (Conjunction)
  8. Kata Seru (Interjection)
  9. Kata Penjelas (Article and Determiner)

Kalau kamu bisa nguasain part of speech, kamu bakal lebih mudah buat bikin kalimat bahasa Inggris atau ngomong bahasa Inggris.

 

9 Jenis Parts of Speech yang Harus Kamu Tahu

Seperti yang udah dijelasin di atas, kalau part of speech itu ada 9 jenis yang bisa kamu pelajari.

Dari kedelapan jenis itu, fungsinya beda-beda, ini dia penjelasannya:

 

Kata Benda (Noun)

Jenis yang pertama dari part of speech dalam bahasa Inggris adalah kata benda atau “noun”.

Ini adalah kata yang dipakai buat nyebut orang, tempat, benda, atau ide, misalnya “rumah”, “buku”, “kucing”, dll.. 

Jadi, ini kayak nama-nama yang kamu temui sehari-hari.

Noun atau kata benda juga punya jenis yang berbeda-beda yang tergantung buat apa fungsinya:

 

1. Common Noun (Kata Benda Umum)

Ini adalah kata benda yang umum banget, nggak spesifik.

Misalnya: “kucing”, “rumah”, “buku”, jadi ini kayak nyebut benda secara umum aja.

 

2. Proper Noun (Kata Benda Khusus)

Kemudian proper noun adalah kata benda yang spesifik dan biasanya diawali dengan huruf kapital. 

Misalnya: “Indonesia”, “Budi”, “Jakarta”, ini kayak nama-nama khusus.

 

3. Countable Noun (Kata Benda Berhitung)

Selanjutnya ada countable noun yang merupakan kata benda yang bisa kamu hitung satuannya. 

Misalnya: “apel” (satu apel, dua apel), “kursi” (satu kursi, dua kursi), pokoknya yang bisa dihitung.

 

4. Uncountable Noun (Kata Benda Tak Berhitung)

Uncountable noun adalah kata benda yang nggak bisa kamu hitung satuannya. 

Misalnya: “air”, “gula”, “udara”. Biasanya berbentuk massa atau substansi.

 

5. Mixed Noun (Kata Benda Campuran)

Ini adalah kata benda yang bisa jadi countable atau uncountable, tergantung konteksnya. 

BACA JUGA:  Contoh Teks Upacara dalam Bahasa Inggris

Misalnya: “chicken” bisa berarti ayam (hewan, countable) atau daging ayam (uncountable).

 

6. Abstract Noun (Kata Benda Abstrak)

Abstract noun adalah kata benda yang nggak bisa kamu lihat atau sentuh, lebih ke ide atau perasaan. 

Misalnya: “cinta”, “kebahagiaan”, “waktu”. Ini lebih ke konsep.

 

7. Concrete Noun (Kata Benda Konkret)

Ini adalah kata benda yang bisa kamu lihat, sentuh, atau rasakan dengan panca indera. 

Misalnya: “meja”, “es krim”, “telepon”. Benda nyata deh.

 

8. Singular Noun (Kata Benda Tunggal)

Singular noun adalah kata benda yang hanya menunjukkan satu benda.

Misalnya: “mobil”, “anjing”. Jadi, cuma satu aja.

 

9. Plural Noun (Kata Benda Jamak)

Kemudian ada plural noun yang merupakan kata benda yang menunjukkan lebih dari satu benda. 

Misalnya: “mobil-mobil”, “anjing-anjing”. Intinya lebih dari satu.

 

10. Collective Noun (Kata Benda Kolektif)

Kata benda yang menggambarkan kumpulan orang atau benda sebagai satu kesatuan. 

Misalnya: “keluarga”, “tim”, “kelas”. Ini kayak kelompok.

 

11. Compound Noun (Kata Benda Majemuk)

Kata benda yang terbentuk dari dua atau lebih kata yang digabungkan. 

Misalnya: “toothpaste” (pasta gigi), “football” (sepak bola). Gabungan kata.

 

12. Noun Phrase (Frasa Kata Benda)

Gabungan kata yang bersama-sama berfungsi sebagai kata benda. 

Misalnya: “a beautiful garden” (sebuah taman yang indah), “the old man” (pria tua itu).

 

13. Possessive Noun (Kata Benda Kepemilikan)

Jenis kata benda yang terakhir yaitu possessive noun, yaitu kata benda yang menunjukkan kepemilikan atau hubungan. 

Biasanya ditambah “-‘s” atau “-s'”, misalnya: “John’s book” (bukunya John), “the girls’ toys” (mainan-mainan anak perempuan).

 

Verb (Kata Kerja)

Kemudian ada kata kerja atau verb yang merupakan salah satu bagian dari part of speech.

Kata kerja ini nunjukin kejadian atau kegiatan apa yang lagi dilakukan atau lagi terjadi. 

Contohnya: “berlari”, “makan”, “tidur”, dan masih banyak lagi, intinya apapun itu yang lagi dilakukan.

Verb juga punya beberapa jenis kayak di bawah ini:

 

1. Action Verb (Kata Kerja Aksi)

Yang pertama ada action verb, ini adalah kata kerja yang menunjukkan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh subjek. 

Misalnya: “berlari”, “makan”, “menulis”. Intinya, apa yang dilakukan.

 

2. Stative Verb (Kata Kerja Keadaan)

Kata kerja ini menunjukkan keadaan atau kondisi, bukan aksi. 

Misalnya: “suka”, “tahu”, “milik”. Jadi, ini lebih ke situasi atau kondisi.

 

3. Transitive Verb (Kata Kerja Transitif)

kemudian ada kata kerja transitif yaitu kata kerja yang membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya. 

Misalnya: “membaca buku”, “menulis surat”. Harus ada sesuatu yang diterangkan.

 

4. Intransitive Verb (Kata Kerja Intransitif)

Ada juga kata kerja intransitif yaitu kata kerja yang nggak membutuhkan objek untuk melengkapi maknanya. 

Misalnya: “tidur”, “lari”, “menangis”. Cukup dengan subjek dan kata kerjanya aja.

 

5. Linking Verb (Kata Kerja Penghubung)

Kata kerja penghubung adalah kata kerja  yang menghubungkan subjek dengan informasi lebih lanjut tentang subjek tersebut. 

Misalnya: “adalah”, “menjadi”, “terlihat”. Menghubungkan subjek dengan kata sifat atau kata benda lain.

 

6. Helping Verb (Kata Kerja Bantu)

Kata kerja bantu merupakan kata kerja yang membantu kata kerja utama untuk membentuk tenses, suara, atau mood. 

Misalnya: “telah” dalam “telah makan”, “akan” dalam “akan pergi”. Ngebantu kata kerja utama.

 

7. Modal Verb (Kata Kerja Modal)

Selanjutnya ada kata kerja modal yaitu kata kerja yang menunjukkan kemungkinan, kemampuan, izin, atau keharusan. 

Misalnya: “bisa”, “harus”, “mungkin”. Memberi tambahan makna pada kata kerja utama.

 

8. Regular Verb (Kata Kerja Beraturan)

Regular verb adalah ata kerja yang bentuk lampau dan past participle-nya dibentuk dengan menambahkan “-ed”. 

Misalnya: “walk” jadi “walked”, “play” jadi “played”. Aturannya jelas dan konsisten.

 

9. Irregular Verb (Kata Kerja Tidak Beraturan)

Sedangkan kata kerja tak beraturan yaitu kata kerja yang bentuk lampau dan past participle-nya nggak mengikuti aturan “-ed”. 

Misalnya: “go” jadi “went”, “eat” jadi “ate”. Aturannya nggak konsisten.

 

10. Phrasal Verb (Kata Kerja Frasa)

Gabungan dari kata kerja dengan partikel (preposisi atau adverb) yang membentuk makna baru. 

Misalnya: “give up” (menyerah), “take off” (lepas landas). Gabungan kata yang punya arti spesifik.

 

11. Infinitive and Gerund (Infinitive dan Gerund)

  • Infinitive: Bentuk dasar kata kerja dengan “to”. Misalnya: “to eat”, “to run”. Biasanya dipakai setelah kata kerja tertentu.
  • Gerund: Kata kerja yang diubah jadi kata benda dengan menambahkan “-ing”. Misalnya: “eating” (makan), “running” (lari).

 

12. Causative Verb (Kata Kerja Kausatif)

Dan yang terakhir yaitu kata kerja kausatif, yaitu kata kerja yang menunjukkan bahwa subjek menyebabkan seseorang melakukan sesuatu atau sesuatu terjadi. 

Misalnya: “make”, “have”, “let”. Contohnya: “She made him cry” (Dia membuatnya menangis).

 

Kata Sifat (Adjective)

Part of Speech juga ada yang disebut dengan kata sifat atau adjective.

Kata ini digunakan untuk menjelaskan atau memberikan informasi lebih lanjut tentang kata benda. 

Contohnya: “besar”, “indah”, “cerdas”.

 

Adjective juga punya beberapa jenis seperti di bawah ini:

 

1. Absolute Adjective (Kata Sifat Absolut)

Kata sifat yang nggak bisa dibandingkan atau diubah derajatnya yaitu kata sifat absolut. 

Misalnya: “sempurna”, “unik”, “kosong”. Jadi, kata sifat ini udah mentok dan nggak bisa ditingkatkan lagi.

 

2. Attributive and Predicative Adjective (Kata Sifat Atributif dan Predikatif)

  • Attributive Adjective: Kata sifat yang langsung mendahului kata benda yang dijelaskannya. Misalnya: “rumah besar”, “kucing hitam”.
  • Predicative Adjective: Kata sifat yang muncul setelah kata kerja penghubung (linking verb) dan memberikan informasi tentang subjek. Misalnya: “Rumah itu besar”, “Kucing itu hitam”.

 

3. Appositive Adjective (Kata Sifat Apositif)

Kemudian ada kata sifat apositif yaitu kata sifat yang ditempatkan setelah kata benda yang dijelaskannya dan biasanya diapit oleh koma. 

BACA JUGA:  Cincin dalam Bahasa Jepang, Filosofi Makna Mendalam dan Jenisnya

Misalnya: “Anjing itu, besar dan galak, menjaga rumahnya.” Jadi, ini kayak tambahan info di antara koma.

 

4. Comparative and Superlative Adjective (Kata Sifat Komparatif dan Superlatif)

  • Comparative Adjective: Kata sifat yang digunakan untuk membandingkan dua benda. Biasanya ditambah “-er” atau dengan kata “lebih”. Misalnya: “lebih tinggi”, “smarter”.
  • Superlative Adjective: Kata sifat yang menunjukkan tingkat tertinggi atau terendah dari suatu sifat di antara tiga atau lebih benda. Biasanya ditambah “-est” atau dengan kata “paling”. Misalnya: “paling tinggi”, “smartest”.

 

5. Compound Adjective (Kata Sifat Majemuk)

Kata sifat yang terdiri dari dua atau lebih kata yang digabungkan menjadi satu kesatuan. 

Biasanya dihubungkan dengan tanda hubung. Misalnya: “well-known”, “high-speed”.

 

6. Denominal Adjective (Kata Sifat Denominal)

Ada juga kata sifat denominal yaitu kata sifat yang berasal dari kata benda. 

Misalnya: “musical” dari “music”, “childish” dari “child”. Kata benda diubah jadi kata sifat.

 

7. Participial Adjective (Kata Sifat Partisipial)

Dan yang terakhir adalah kata sifat partisipial, yaitu kata sifat yang terbentuk dari partisip (bentuk “-ing” atau “-ed” dari kata kerja). 

Misalnya: “exciting” (mengasyikkan), “bored” (bosan). Jadi, kata kerja diubah jadi kata sifat untuk menjelaskan benda atau orang.

Kata Keterangan (Adverb)

Ini adalah kata yang menjelaskan bagaimana, kapan, atau di mana sesuatu terjadi. 

Biasanya dipakai buat menjelaskan kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan lain. 

Contohnya: “cepat”, “kemarin”, “di sana”.

 

Adapun jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:

 

1. Adverb of Time

Jenis adverb yang pertama yang adverb of time, adverb ini biasanya dipakai buat ngejelasin kapan sesuatu itu terjadi, misalnya:

  • Yesterday (kemarin)
  • Soon (segera)
  • Now (sekarang)
  • Later (nanti)
  • During the meeting (selama pertemuan)

 

2. Adverb of Manner

Kemudian ada juga jenis adverb of manner, yaitu adverb atau kata keterang yang dipakai buat ngejelasin gimana suatu itu terjadi. Misalnya:

  • Carefully (dengan hati-hati)
  • Quickly (dengan cepat)
  • Quietly (dengan diam)
  • Efficiently (dengan efisien)
  • Gracefully (dengan anggun)

 

3. Adverb of Degree

Adverb ini buat nunjukin seberapa jauh atau seberapa banyak suatu kegiatan terjadi atau seberapa besar sifat dari suatu keadaan. Contohnya:

  • Very (sangat)
  • Extremely (sangat sekali)
  • Quite (cukup)
  • Totally (sepenuhnya)
  • Partially (sebagian)

 

4. Adverb of Modality

Jenis adverb yang berikutnya yaitu adverb of modality yang biasanya dipakai buat nunjukin seberapa yakin kamu terhadap sesuatu. Misalnya:

  • Perhaps (mungkin)
  • Certainly (pasti)
  • Probably (mungkin)
  • Surely (pasti)
  • Possibly (mungkin)

 

5. Adverb of Frequency

Selanjutnya adalah adverb of frequency yang biasanya dipakai buat ngasih tau informasi tentang seberapa sering kejadian itu terjadi. Misalnya:

  • Always (selalu)
  • Often (sering)
  • Rarely (jarang)
  • Sometimes (kadang-kadang)
  • Never (tidak pernah)

 

6. Adverb of Place

Adverb dalam bahasa Inggris juga memiliki jenis adverb of place, yaitu buat nunjukin di mana lokasi atau tempat kejadian itu terjadi, misalnya:

[quads id=1]
  • Here (di sini)
  • There (di sana)
  • Everywhere (di mana-mana)
  • Upstairs (di lantai atas)
  • Outside (di luar)

 

7. Adverb of Focus

Kemudian adalah adverb of focus yaitu kata keterangan yang memberikan tekanan pada suatu keadaan atau kejadian. Misalnya:

  • Only (hanya)
  • Just (hanya)
  • Even (bahkan)
  • Mainly (utamanya)
  • Primarily (terutama)

 

8. Adverb of Purpose

Dan jenis adverb dalam bahasa Inggris yang terakhir yaitu adverb of purpose yang merupakan kata keterangan buat nunjukin tujuan atau alasan di balik suatu kejadian. Contohnya:

  • So (jadi)
  • Therefore (oleh karena itu)
  • Thus (dengan demikian)
  • Hence (karena itu)
  • In order to (untuk)

Kata Ganti (Pronoun)

Kata ini dipakai buat menggantikan kata benda supaya kamu nggak perlu ngulang-ngulang kata yang sama. 

Contohnya: “dia”, “kita”, “mereka”.

Kata ganti juga punya beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

 

1. Personal Pronoun (Kata Ganti Orang)

Ini adalah kata ganti yang dipakai buat menggantikan orang atau benda. 

Misalnya: “saya”, “kamu”, “dia”, “mereka”. 

Jadi, ini kata ganti yang biasa kamu pakai sehari-hari buat nyebut diri sendiri atau orang lain.

 

2. Demonstrative Pronoun (Kata Ganti Penunjuk)

Kata ganti yang dipakai buat menunjuk sesuatu secara spesifik. 

Misalnya: “ini”, “itu”, “itu” (di sana). Jadi, kayak nunjukin benda yang dekat atau jauh dari kamu.

 

3. Interrogative Pronoun (Kata Ganti Tanya)

Kata ganti yang dipakai buat nanya sesuatu. 

Misalnya: “siapa”, “apa”, “mana”. Jadi, ini kata ganti yang kamu pakai buat bikin pertanyaan.

 

4. Relative Pronoun (Kata Ganti Penghubung)

Kata ganti yang dipakai buat menghubungkan klausa dan memberikan informasi tambahan. Misalnya: “yang”, “siapa”, “dimana”. 

Contohnya: “Orang yang datang tadi malam itu teman saya.”

 

5. Indefinite Pronoun (Kata Ganti Tak Tentu)

Kata ganti yang dipakai buat merujuk ke orang atau benda tanpa menyebutkan secara spesifik. 

Misalnya: “seseorang”, “sesuatu”, “semua”. Jadi, ini kayak nyebut tanpa detail.

 

6. Reflexive Pronoun and Intensive Pronoun (Kata Ganti Refleksif dan Intensif)

  • Reflexive Pronoun: Kata ganti yang menunjukkan aksi kembali ke subjek. Misalnya: “diriku”, “dirimu”, “dirinya”. Contohnya: “Saya melihat diri saya di cermin.”
  • Intensive Pronoun: Kata ganti yang digunakan untuk menekankan subjek. Bentuknya sama kayak reflexive pronoun, tapi fungsinya beda. Misalnya: “Saya sendiri yang melakukannya.”

 

7. Reciprocal Pronoun (Kata Ganti Timbal Balik)

Kata ganti yang menunjukkan aksi timbal balik antara dua atau lebih subjek. 

Misalnya: “satu sama lain”, “masing-masing”. Contohnya: “Mereka saling membantu.”

 

8. Possessive Pronoun (Kata Ganti Kepemilikan)

Kata ganti yang menunjukkan kepemilikan atau hubungan. 

Misalnya: “milikku”, “milikmu”, “miliknya”. Contohnya: “Buku ini milikku.”

 

Kata Sambung (Conjunction)

Ini adalah kata yang menghubungkan kata, frasa, atau klausa.

 Misalnya: “dan”, “tetapi”, “karena”. Jadi, ini kayak penghubung cerita biar nggak terpotong-potong.

 

Di bawah ini adalah beberapa jenis kata sambung atau conjunction buat kamu:

BACA JUGA:  Cara Membuat Kartu Ucapan dalam Bahasa Inggris dan Contohnya

 

1. Subordinate Conjunction (Kata Sambung Subordinatif)

Kata sambung ini menghubungkan klausa utama dengan klausa yang nggak bisa berdiri sendiri (klausa anak). 

Misalnya: “karena”, “meskipun”, “jika”. Jadi, kayak nyambungin kalimat yang satu bergantung pada kalimat yang lain. 

Contoh: “Aku tetap pergi meskipun hujan.”

 

2. Coordinate Conjunction (Kata Sambung Koordinatif)

Kata sambung ini menghubungkan dua klausa, frasa, atau kata yang setara. 

Misalnya: “dan”, “tetapi”, “atau”. Jadi, ini kayak nyambungin bagian-bagian kalimat yang punya bobot sama. 

Contoh: “Aku mau makan es krim dan pizza.”

 

3. Correlative Conjunction (Kata Sambung Korelatif)

Kata sambung ini bekerja berpasangan untuk menghubungkan klausa, frasa, atau kata. 

Misalnya: “baik…maupun”, “tidak hanya…tetapi juga”, “entah…atau”. Jadi, ini kayak pasangan kata yang selalu bareng-bareng. 

Contoh: “Baik kamu maupun dia harus datang tepat waktu.”

 

4. Single Word (Kata Tunggal)

Ini adalah kata sambung yang terdiri dari satu kata aja. 

Misalnya: “dan”, “atau”, “tetapi”. Jadi, ini kata sambung yang simpel dan langsung dipakai. 

Contoh: “Aku suka kucing dan anjing.”

 

5. Compound Conjunction (Kata Sambung Majemuk)

Kata sambung ini terdiri dari dua atau lebih kata yang digabungkan. 

Misalnya: “as long as” (selama), “provided that” (dengan syarat), “as if” (seolah-olah). Jadi, ini kayak beberapa kata yang dipakai bareng buat nyambungin kalimat. 

Contoh: “Kamu bisa pergi as long as kamu menyelesaikan pekerjaanmu.”

Kata Depan (Preposition)

Kata ini menunjukkan hubungan antara kata benda (atau kata ganti) dengan kata lain dalam kalimat. 

Misalnya: “di”, “ke”, “dari”. Jadi, ini kayak penunjuk lokasi atau arah.

Jenis-jenis kata depan bisa kamu lihat di bawah ini:

 

1. Preposition of Time (Kata Depan Waktu)

Kata depan yang menunjukkan waktu. Misalnya: “pada”, “di”, “sejak”, “sampai”. 

Contohnya: “Aku akan bertemu kamu pada pukul 3 sore”, “Dia sudah bekerja di sini sejak tahun lalu.”

 

2. Preposition of Place (Kata Depan Tempat)

Kata depan yang menunjukkan tempat atau lokasi. Misalnya: “di”, “atas”, “bawah”, “sebelah”. 

Contohnya: “Buku ada di meja”, “Kucing itu tidur di bawah kursi.”

 

3. Preposition of Movement (Kata Depan Gerakan)

Kata depan yang menunjukkan arah atau tujuan gerakan. Misalnya: “ke”, “dari”, “menuju”, “melalui”. 

Contohnya: “Aku berjalan ke sekolah”, “Dia datang dari kota lain.”

 

4. Preposition of Manner (Kata Depan Cara)

Kata depan yang menunjukkan cara atau bagaimana sesuatu dilakukan. Misalnya: “dengan”, “secara”. 

Contohnya: “Dia berbicara dengan lembut”, “Mereka bekerja secara efektif.”

 

5. Preposition of Purpose (Kata Depan Tujuan)

Kata depan yang menunjukkan tujuan atau alasan. Misalnya: “untuk”, “agar”. 

Contohnya: “Aku belajar untuk ujian”, “Dia berusaha keras agar berhasil.”

 

6. Preposition of Quantity/Measure (Kata Depan Jumlah/Ukuran)

Kata depan yang menunjukkan jumlah atau ukuran. Misalnya: “sejumlah”, “sebanyak”, “sepanjang”. 

Contohnya: “Dia membawa sejumlah buku”, “Kita akan berjalan sepanjang sungai.”

Kata Seru (Interjection)

Kata seru adalah kata atau frasa pendek yang dipakai buat mengekspresikan perasaan atau reaksi secara spontan. 

Jadi, kata seru ini kayak ungkapan singkat yang keluar begitu aja pas kamu merasa kaget, senang, sedih, atau emosi lainnya. 

Biasanya kata seru nggak punya hubungan gramatikal dengan kalimat lain, jadi berdiri sendiri atau dipisahkan dengan koma. 

Contohnya: “oh!”, “wow!”, “aduh!”. Biasanya keluar pas kamu kaget atau punya reaksi cepat.

 

Kata Penjelas (Article and Determiner)

Bagian terakhir yang ada di dalam part of speech yaitu kata penjelas atau article and determiner.

Articles adalah kata-kata kecil yang dipakai buat nentuin apakah benda yang kamu bicarain itu spesifik atau nggak. 

 

Ada dua jenis article:

 

Definite Article (Kata Sandang Tertentu)

The: Dipakai kalau kamu lagi  ngomongin benda yang spesifik, yang udah jelas apa atau siapa. 

Contoh: “The cat is sleeping on the couch” (Kucing itu tidur di sofa). Jadi, “the cat” di sini udah jelas kucing yang mana.

 

Indefinite Article (Kata Sandang Tak Tentu)

A / An: Dipakai kalau kamu lagi ngomongin benda yang nggak spesifik, atau benda yang baru pertama kali disebut. 

“A” dipakai sebelum kata yang dimulai dengan huruf konsonan, dan “an” dipakai sebelum kata yang dimulai dengan huruf vokal. 

Contoh: “I saw a cat in the yard” (Aku melihat seekor kucing di halaman). Jadi, “a cat” di sini nggak spesifik kucing yang mana.

 

Sedangkan determiners adalah kata-kata yang dipakai di depan kata benda buat ngasih info lebih lanjut tentang benda tersebut.  Determiners ini ngebantu kamu buat ngerti benda itu lebih jelas, misalnya punya siapa, jumlahnya berapa, dll.

 

Determiners juga ada jenis-jenisnya kayak di bawah ini:

 

Demonstrative Determiners (Kata Penunjuk)

This, That, These, Those: Dipakai buat nunjukin benda berdasarkan jaraknya. 

Contoh: “this book” (buku ini), “those cars” (mobil-mobil itu).

 

Possessive Determiners (Kata Kepemilikan)

My, Your, His, Her, Its, Our, Their: Dipakai buat nunjukin kepemilikan atau siapa yang punya. 

Contoh: “my bag” (tasku), “their house” (rumah mereka).

 

Quantifiers (Kata Penjumlah)

Some, Any, Many, Few, Little, Much: Dipakai buat nunjukin jumlah atau kuantitas benda. 

Contoh: “some water” (beberapa air), “many books” (banyak buku).

 

Interrogative Determiners (Kata Tanya)

Which, What, Whose: Dipakai buat nanya. 

Contoh: “Which color do you like?” (Warna mana yang kamu suka?), “Whose pen is this?” (Pena siapa ini?).

 

Articles (Kata Sandang)

A, An, The: Seperti yang udah dijelasin di atas.

 

Numbers (Angka)

Dipakai buat nunjukin jumlah yang pasti. Contoh: “two dogs” (dua anjing), “five apples” (lima apel).

 

Nah, banyak banget kan jenis-jenis dari part of speech, pasti kamu langsung mikir bakalan susah buat dipelajarin.

Eitssss kata siapa, kamu pasti bisa kok belajar part of speech dengan mudah? Sini Cetta kasih tau caranya.

 

Kenapa Harus Belajar Part of Speech?

Pasti kamu bertanya-tanya, kenapa sih harus belajar part of speech?

Yaps, bener banget, kalau kamu udah ngerti dan paham part of speech, kamu bakal gampang buat nyusun kalimat atau ngomong pake bahasa Inggris.

Jadi, kalau kamu mau jago bahasa Inggris maka kamu harus belajar part of speech dulu.

Kalau kamu ngerasa susah buat belajar part of speech, mending belajar di Cetta English aja!

 

Cetta English adalah tempat kursus bahasa Inggris online yang recomended banget buat kamu yang mau jago bahasa Inggris.

Di Cetta kamu bakal diajarin part of speech sampe kamu jago nyusun kalimat dan ngomong bahasa Inggris.

Nggak cuma belajar part of speech, Cetta juga bakal ngajarin kamu bahasa Inggris dari nol sampe mahir.

Cetta juga punya banyak pilihan kelas yang bisa kamu pilih kayak regular, private 1-on-1, atau private group.

 

Cetta juga nerapin sistem belajar yang menyenangkan dan interaktif, biar kamu lebih mudah lagi untuk memahami bahasa Inggris.

Jadi, tunggu apa lagi, yuk kursus bahasa Inggris di Cetta sekarang juga!

 

Contoh Penggunaan Part of Speech dalam Bahasa Inggris

Nah, kalau kamu udah tau apa itu part of speech, sekarang kamu bakal liat contoh penggunaan part of speech di bawah ini:

 

Noun (Kata Benda)

  1. Cat (Kucing)
    Contoh: “The cat is sleeping on the couch.” (Kucing itu tidur di sofa.)
  2. Book (Buku)
    Contoh: “She is reading a book.” (Dia sedang membaca sebuah buku.)

 

Pronoun (Kata Ganti)

  1. He (Dia laki-laki)
    Contoh: “He is my friend.” (Dia adalah teman saya.)
  2. They (Mereka)
    Contoh: “They are going to the park.” (Mereka pergi ke taman.)

 

Verb (Kata Kerja)

  1. Run (Berlari)
    Contoh: “He likes to run in the morning.” (Dia suka berlari di pagi hari.)
  2. Eat (Makan)
    Contoh: “They eat lunch together.” (Mereka makan siang bersama.)

 

Adjective (Kata Sifat)

  1. Happy (Bahagia)
    Contoh: “She looks very happy today.” (Dia terlihat sangat bahagia hari ini.)
  2. Blue (Biru)
    Contoh: “I have a blue car.” (Saya punya mobil biru.)

 

Adverb (Kata Keterangan)

  1. Quickly (Dengan cepat)
    Contoh: “He runs quickly.” (Dia berlari dengan cepat.)
  2. Always (Selalu)
    Contoh: “She always arrives on time.” (Dia selalu datang tepat waktu.)

 

Preposition (Kata Depan)

  1. In (Di dalam)
    Contoh: “The cat is in the box.” (Kucing itu ada di dalam kotak.)
  2. On (Di atas)
    Contoh: “The book is on the table.” (Buku itu ada di atas meja.)

 

Conjunction (Kata Sambung)

  1. And (Dan)
    Contoh: “I like apples and oranges.” (Saya suka apel dan jeruk.)
  2. But (Tetapi)
    Contoh: “He is tall but she is short.” (Dia tinggi tetapi dia pendek.)

 

Interjection (Kata Seru)

  1. Wow! (Wah!)
    Contoh: “Wow! That’s amazing!” (Wah! Itu luar biasa!)
  2. Oh no! (Oh tidak!)
    Contoh: “Oh no! I forgot my keys!” (Oh tidak! Saya lupa kunci saya!)

 

Itulah tadi penjelasan part of speech dalam bahasa Inggris lengkap dengan jenis dan contoh-contohnya.

Semoga bisa menambah wawasanmu dan semangat belajarmu, ya.

 

Semoga bermanfaat!

[quads id=1]

Bagikan Artikel ini:

Artikel Lainnya

Isi Data Diri Dulu, Yuk!
Cetta Akan Kirimkan Kode Promonya ke Emailmu