kenapa-mengerti-bahasa-inggris-tapi-tidak-bisa-berbicara

Kenapa Saya Mengerti Bahasa Inggris Tapi Tidak Bisa Berbicara? Ini Solusinya!

Daftar Isi

Cetz mari kita ketahui bersama-sama kenapa gap ini terjadi (ngerti bahasa Inggris tapi nggak bisa ngomong), penyebab utamanya, dan strategi ala Cetta yang terbukti bikin speaking lebih lancar.

Fenomena “ngerti tapi nggak bisa ngomong” ini umum banget. Misalnya dengar orang ngobrol dalam bahasa Inggris, kamu paham banget maksudnya. Tapi giliran mau jawab, otak nge-blank, lidah kaku, dan kata-kata nggak keluar. Kenapa iniii?!

Bahkan yang nilainya bagus di sekolah atau sudah ikut kursus pun bisa terjebak di sini. Biasanya penyebabnya ada di tiga hal:

  1. Skill pasif vs aktif yang timpang: ngerti grammar & kosakata, tapi nggak terlatih mengucapkannya. (Pendapat Paul Nation, pakar applied linguistics)
  2. Mental block: grogi, takut salah, atau overthinking. (Pendapat Elaine K. Horwitz, profesor pendidikan bahasa di University of Texas)
  3. Kurang strategi latihan yang tepat: fokusnya di teori, bukan praktik. (Penelitian Liu & Jackson (2008) di System Journal)

 

Kalau kamu udah nggak sabar buat mulai latihan ngobrol lancar bareng tutor yang ngerti banget masalah ini, bisa langsung intip kelas Speaking Capella di Cetta English atau chat kami di WhatsApp biar dibantu pilih level yang pas.

Kalau mau pemanasan, coba bikin opening keren untuk presentasi seperti di contoh ini: Contoh Pembukaan Presentasi dalam Bahasa Inggris. Yuk, kita mulai!

 

Kenapa Ada Gap antara Pemahaman dan Berbicara Bahasa Inggris

Cetz, bahasa itu punya dua sisi kemampuan, yaitu: passive skill dan active skill.

  • Passive skill → kemampuan memahami (listening & reading).
  • Active skill → kemampuan menghasilkan bahasa (speaking & writing).

 

Nah, masalahnya, dua skill ini nggak otomatis berkembang bareng. Kamu bisa aja jago banget di listening, ngerti semua kata saat nonton film, tapi begitu disuruh ngomong, kata-katanya kayak “nggak terdaftar” di otak.

Berdasarkan penelitian oleh Liu & Jackson (2008) di System Journal, rendahnya exposure bahasa Inggris di luar kelas sangat berpengaruh pada kelancaran berbicara. Siswa yang hanya mengandalkan pembelajaran formal cenderung lambat mengembangkan fluency.

Analoginya seperti kayak ngerti resep masakan bukan berarti langsung bisa masak enak. Resep itu teori, masak itu praktik. Speaking sama kayak masak, harus ada koordinasi antara otak, lidah, dan rasa percaya diri.

Kenapa dua kemampuan ini bisa timpang?

  • Saat belajar di sekolah atau kursus konvensional, fokusnya sering di grammar, reading, dan listening. Speaking cuma dapat jatah sedikit.
  • Kita jarang dapat kesempatan real conversation dalam bahasa Inggris di keseharian. Akhirnya, skill ngomongnya jalan di tempat.
  • Faktor mental juga ikut main, seperti grogi, takut salah, atau malu membuat skill aktif makin jarang dipakai.

 

Kalau terus dibiarkan, gap ini makin lebar. Akhirnya kamu merasa “Aku ngerti, tapi kok nggak bisa ngomong, ya?” dan itu bikin minder buat mulai latihan.

 

Penyebab Utama Mengerti Bahasa Inggris tapi Tidak Bisa Mengucapkannya

Kalau dipikir-pikir, ngomong itu cuma memindahkan apa yang ada di kepala ke mulut, kan? Sayangnya, dalam bahasa asing prosesnya nggak sesederhana itu. Ada beberapa “jebakan” yang bikin Cetz paham tapi nggak lancar ngomong.

1. Kosakata Pasif Lebih Banyak daripada Kosakata Aktif

Kamu tahu arti kata kalau dengar atau baca, tapi nggak kepikiran kata itu saat mau ngomong. 

Contoh: kamu ngerti “exhausted” artinya “capek banget”, tapi pas ngomong malah keluar “very tired” karena itu yang familiar di lidah.

2. Kurang Latihan Speaking Aktif

Listening dan reading bisa dilatih sendirian, tapi speaking perlu output nyata. Kalau jarang ngomong (meski ke diri sendiri), otot mulut nggak terbiasa membentuk kata-kata bahasa Inggris.

Menurut Paul Nation, pakar applied linguistics dari Victoria University of Wellington, active skills (seperti speaking dan writing) memang lebih sulit dikuasai dibanding passive skills (listening dan reading) karena membutuhkan proses produksi bahasa yang kompleks, bukan sekadar pengenalan kata.

3. Mental Block & Overthinking

Takut salah, takut diketawain, atau sibuk mikirin grammar di tengah kalimat. Akhirnya otak kerja dua kali: mikirin bahasa + ngatur rasa gugup.

Elaine K. Horwitz, profesor pendidikan bahasa di University of Texas, menjelaskan bahwa foreign language anxiety bisa membuat pembelajar bahasa menghindari berbicara sama sekali. 

Faktor seperti fear of negative evaluation (takut dinilai buruk) dan communication apprehension (kecemasan saat berbicara) sering jadi penghambat utama.

4. Terbiasa Menerjemahkan di Kepala

Alih-alih langsung mikir dalam bahasa Inggris, kamu mentranslate dulu dari bahasa Indonesia. Proses ini makan waktu, bikin jeda panjang, bahkan bikin blank.

5. Kurang Exposure Percakapan di Keseharian

Beda lho antara belajar bahasa Inggris di kelas dan ngobrol dengan orang di kehidupan nyata. Kelas sering pakai skenario aman, tapi real conversation itu dinamis dan unpredictable.

Kalau udah tahu penyebabnya, langkah selanjutnya adalah ngubah cara latihan supaya kosakata aktif bertambah, mental block berkurang, dan otak otomatis mikir dalam bahasa Inggris.

Kabar baiknya, Cetta punya strategi yang sudah dipakai banyak Cetz buat menutup gap ini.

 

Strategi Efektif Ala Cetta untuk Mengatasi Gap

Kalau cuma tahu penyebabnya tanpa ubah cara latihan, gap antara “ngerti” dan “ngomong” nggak akan hilang, Cetz. Nah, berikut strategi yang terbukti efektif dipakai banyak Cetta Learners buat bikin speaking makin lancar.

1. Latihan Kosakata Aktif Setiap Hari

Banyak kosakata yang kita “kenal” tapi nggak otomatis keluar saat ngomong.

Solusinya: latihan bikin kalimat dari kosakata baru supaya jadi aktif.

Misal, belajar kata sifat “thrilled” → langsung buat kalimat: I’m thrilled to see you!

Buat yang mau referensi kosakata siap pakai, cek Kata Sifat dalam Bahasa Inggris yang Sering Digunakan biar latihan kamu lebih bervariasi.

2. Bicara Setiap Hari (Meski Sendiri)

Nggak ada partner? Nggak masalah. Coba teknik self-talk, narasiin kegiatanmu dalam bahasa Inggris.

Contoh: pas nyapu, ngomong, I’m sweeping the floor because it’s dusty. Bisa juga rekam suara lalu dengerin lagi untuk cek pelafalan.

3. Gunakan Metode Shadowing

Ikuti ucapan native speaker dari video atau podcast, tiru intonasi, ritme, dan artikulasinya.

Latihan ini bikin lidah terbiasa dan otak lebih cepat mengakses kata-kata.

4. Pikir dalam Bahasa Inggris

Biasakan otak langsung memproses dalam bahasa Inggris tanpa translate. Mulai dari hal kecil seperti komentar di kepala, seperti: What a beautiful sky today.

Lama-lama, ini akan jadi refleks.

5. Fokus di Speaking Practice, Bukan Hanya Grammar

Grammar itu penting, tapi jangan sampai bikin overthinking.

Utamakan fluency dulu, baru accuracy.

Kalau mau tips khusus latihan ngomong, baca artikel ini: Belajar Bahasa Inggris Speaking.

6. Ikut Kelas Speaking yang Interaktif dan Konsisten

Lingkungan belajar yang aman dan suportif itu kunci.

Di kelas Speaking Capella Cetta, kamu bukan cuma diajarin, tapi juga diajak ngobrol terus sampai refleks ngomongnya kebentuk.

Pilihan kelasnya bisa disesuaikan sama waktu dan gaya belajar kamu:

 

Kalau bingung pilih yang mana, langsung aja tanya di WhatsApp Cetta biar dibantu sesuai level dan jadwalmu.

Jangan tunggu sampai “nanti” atau “kalau sudah siap”. Rasa siap itu justru datang setelah kamu latihan terus-menerus di lingkungan yang aman dan suportif.

Di Cetta, lewat kelas Speaking Capella, kamu bisa ngobrol santai tapi terarah, dibimbing tutor yang ngerti banget tantangan “ngerti tapi nggak bisa ngomong”.

Bagikan

Picture of Fatimah M

Fatimah M

Berkecimpung di dunia content writing sejak tiga tahun lalu. Dan dia akan terus menjajal dunia kebahasaan ini dari bahasa lain.
Picture of Fatimah M

Fatimah M

Berkecimpung di dunia content writing sejak tiga tahun lalu. Dan dia akan terus menjajal dunia kebahasaan ini dari bahasa lain.

Transform Your Stressful Study Into an Enjoyable Journey

Coba Trial Class Gratis dan Nikmati

10%

Special Discount untuk untuk pendaftaran kelas

Plus, dapat artikel eksklusif untuk belajar bahasa lebih cepat

Form Popup