Sederet Pengalaman Seru Azzah Sensei Selama Studi di Jepang

Freepick Assets "Free photo people walking on japan street at nighttime"

Sebagai tutor di Cetta Japanese, Azzah Sensei bukan hanya mengajarkan bahasa Jepang, tetapi juga memiliki pengalaman unik selama kuliah di Negeri Sakura, Cetz. Jepang selalu menjadi destinasi impian bagi banyak orang, baik untuk studi, bekerja, maupun sekadar menikmati budayanya.

Kemajuan Jepang dalam teknologi, pendidikan, dan budaya menjadikannya salah satu negara yang banyak diidamkan. Anime dan budaya pop Jepang semakin mendunia, membuat banyak orang semakin tertarik mengenal negeri ini lebih dalam. Ditambah lagi, pesona alamnya yang indah serta beragam festival di setiap musim menjadikannya destinasi yang menarik.

Tapi, bagaimana rasanya benar-benar tinggal dan belajar di Jepang? Yuk, simak pengalaman Azzah Sensei selama studi di sana, sekaligus tips buat kamu yang ingin mengikuti jejaknya!

Dari Niat Awal yang Sederhana hingga Akhirnya Kuliah di Jepang

Apakah Cetz tipe orang yang spontan dan berani eksekusi sambil jalan? Kalau iya, kamu pasti bisa relate dengan perjalanan Azzah Sensei ke Jepang. Awalnya, ia berangkat ke Jepang hanya untuk menemani adik sepupunya yang mengikuti program pertukaran pelajar. Namun, siapa sangka, kesempatan emas pun datang!

Bagi kamu yang sudah memiliki rencana jelas untuk kuliah di Jepang, itu artinya kamu sudah selangkah lebih maju. Langkah berikutnya? Persiapkan semua syarat dari jauh-jauh hari agar perjalananmu lebih lancar!

1. Mengikuti Kelas Bahasa Jepang

Bahasa adalah kunci utama untuk bisa kuliah di Jepang. Kebanyakan universitas menggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa pengantar, sehingga memiliki kemampuan bahasa yang baik sangatlah penting.

Azzah Sensei pun mengikuti kelas bahasa selama dua tahun untuk meningkatkan keterampilannya. Jika kamu ingin kuliah di Jepang, sebaiknya persiapkan kemampuan bahasa Jepang sejak dini dengan mengikuti kursus atau belajar secara mandiri.

2. Memilih Universitas yang Sesuai

Di akhir masa kursus bahasa, Azzah Sensei memilih kelas persiapan masuk universitas. Setiap universitas di Jepang memiliki syarat yang berbeda, namun umumnya mencakup:

  • Tes EJU (Examination for Japanese University Admission) – Tes kemampuan bahasa Jepang dan akademik sesuai dengan jurusan pilihan.
  • Dokumen pendukung – Seperti ijazah yang sudah diterjemahkan ke bahasa Jepang.
  • Wawancara – Menjelaskan motivasi kuliah di Jepang dan rencana setelah lulus.

Azzah Sensei sendiri berhasil masuk ke Fukui University of Technology setelah memenuhi semua persyaratan tersebut.

3. Berburu Beasiswa

Siapa bilang kuliah di Jepang selalu mahal? Ada banyak beasiswa yang bisa kamu coba, seperti yang dilakukan Azzah Sensei. Setelah mendaftar beberapa program, ia akhirnya mendapatkan beasiswa Rotary selama dua tahun.

Salah satu syarat utama untuk mendapatkan beasiswa ini adalah menulis esai tentang alasan memilih Jepang sebagai tempat studi dan menjalani wawancara dengan tim seleksi. Menurut Azzah Sensei, pertanyaannya cukup sederhana, seperti:

  • Kenapa ingin kuliah di Jepang?
  • Apa yang akan dilakukan selama liburan?

4. Kerja Part-Time (Arubaito) di Jepang

Bagi mahasiswa yang ingin menambah pemasukan, bekerja paruh waktu atau Arubaito adalah solusi yang banyak dilakukan. Azzah Sensei sendiri bekerja sebagai kasir di sebuah toko selama tiga tahun.

Dengan jam kerja mulai pukul 06.00 pagi, tugasnya mencakup melayani pelanggan dan merapikan barang belanjaan. Serunya, setiap enam bulan sekali, ada kenaikan gaji sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras.

Bekerja part-time menjadi pilihan bagi mahasiswa yang datang dengan biaya sendiri atau yang ingin menambah uang saku.

Kuncinya adalah menjawab dengan jujur, percaya diri, dan menunjukkan keunikan dirimu. Oh ya, mahasiswa juga diperbolehkan menerima lebih dari satu beasiswa, asal tidak melebihi batas yang ditentukan!

5. Aktif di Organisasi Kampus

Selain sibuk kuliah dan bekerja, Azzah Sensei juga aktif di radio kampus! Karena kecintaannya pada idol Jepang, ia memberanikan diri untuk menjadi penyiar.

Menariknya, siaran radio ini menjangkau seluruh wilayah Fukui, sehingga menjadi tantangan tersendiri untuk berbicara dalam bahasa Jepang dengan lancar.

6. Kuliah di Jepang Itu Menyenangkan!

Berdasarkan pengalaman Azzah Sensei, berikut beberapa hal menarik tentang kuliah di Jepang:

  • Pelajaran bahasa Inggris lebih mudah dibandingkan di Indonesia.
  • Mayoritas orang Jepang introvert, cocok bagi yang tidak terlalu suka keramaian.
  • Kedekatan antara profesor dan mahasiswa lebih terasa.
  • Banyak beasiswa tersedia bagi mahasiswa asing.
  • Akses ke materi kuliah sangat mudah berkat teknologi yang canggih.

Jadi, bagaimana? Apakah Cetz semakin tertarik untuk kuliah di Jepang? Atau justru masih ragu?

 

 

Ingin kuliah ke Jepang, tapi masih kesulitan memahami bahasa Jepang? Jangan khawatir! Kamu bisa mulai belajar dari sekarang bersama Cetta Japanese.

Di Cetta Online Class, kamu akan dibimbing oleh tutor berpengalaman yang pernah belajar langsung di Jepang, termasuk Azzah Sensei. Jangan takut kalau masih pemula, karena ada berbagai pilihan kelas sesuai kebutuhanmu.

✨ Khusus untuk pembaca artikel ini, dapatkan diskon early bird 10% untuk kelas di Cetta Japanese! ✨

Jadi, tunggu apa lagi? Daftar sekarang dan wujudkan impianmu kuliah di Jepang!

Yang jelas, jangan jadikan hambatan sebagai alasan untuk menyerah. Sebaliknya, manfaatkan kelemahanmu sebagai motivasi untuk terus belajar!

Bagikan Artikel ini:

Artikel Lainnya

Isi Data Diri Dulu, Yuk!
Cetta Akan Kirimkan Kode Promonya ke Emailmu